- Jovanka.
"Sha, jadinya kita naik apa ini?"
"Mobil beb," Jawab Tasha.
"Gajadi naik kereta?"
Tasha menggeleng, "Ga keburu deh kayaknya kalo kereta. Takut kelamaan juga nungguin keretanya"
"Yaudah. Gocar nih ya?" Tawarku.
"Bentar lagi mobilnya dateng kok"
Aku kaget, kapan anak ini mesen gocar? Padahal kami berdua baru saja ketemuan di titik dropoff kampus.
Gak lama, sebuah mobil CRV berwarna hitam sampai dan berhenti di depan kami. Gue kaget ngeliat orang yang ada di dalem mobil tersebut ketika kaca mobil diturunkan.
Mereka? Ngapain? Hmmm kerjaan Tasha nih pasti.
"Hai kak!" Sapa Tasha dan akhirnya akupun ikut menyapa mereka bertiga.
"Hai. Masuk gih," pinta kak Brian yang duduk dikursi depan.
Tasha membuka pintu tengah kemudian dia membisikkan sesuatu ke kak Danu. Gak lama, kak Danu membisikkan sesuatu ke kak Brian dan kak Juan.
Ini sebenernya ada apa? Kenapa aku gak ikutan di bisikin sih?
"Oh okok. Sana ke belakang lu" usir kak Juan kepada kak Brian. Tasha masuk ke dalem mobil, kemudian kak Brian turun dan pindah ke kursi belakang.
"Lo duduk depan aja, Jov" kata kak Brian sebelum nutup pintu belakang. Aku diem. Bingung ngeliatin tingkah mereka. Sebenernya ini ada apa??
"Masukkk," ajak kak Juan dari kursi kemudi. "Lo duduk depan aja, kata Tasha lo gabisa duduk belakang"
Aku mengerucutkan bibirku ketika kak Juan berbicara seperti itu. Teganya Tasha membeberkan salah satu kelemahanku! Dia cuma ketawa. Jahat.
Mau gak mau, aku duduk di kursi depan walaupun sebenarnya malu dan gak enak karena tadinya ini tempatnya kak Brian dan dia sampe pindah ke belakang gitu.
"Okee berangkaaaat!" Seru kak Brian sebelum akhirnya mobil ini beneran jalan.
"Hee iya, seatbelt Jov jangan lupa" aku langsung memasangkan seatbelt ketika kak Juan berucap seperti itu.
"Lo beneran gabisa duduk belakang Jov?" Tanya kak Brian.
"Bisaaa kok kak. Tashanya aja yang lebay" cibirku. Yang lain ketawa.
"Bohong deh. Waktu itu dia bilang udah gak mabok, eh tiba-tiba mabok"
DUH TASHAAAAAA!!
Pipiku memanas mendengarkan Tasha berbicara seperti itu.
"Mabok perjalanan ya?" Tasha mengiyakan.
"Tapi kalo duduk tengah masih bisa kok kak. Nggak terlalu pusing. Kalo duduk belakang baru pusing" akhirnya aku buka suara. Membela diri sendiri.
Aku ini tipikal yang agak mabokkan. Iya aku gampang terkena mabok perjalanan. Aku jarang banget naik angkot karena gampang pusing. Apalagi kebanyakan angkot suka ugal-ugalan. Aku bisa gampang mabok tuh.
Kata mama, dari kecil aku memang susah diajak jalan-jalan naik mobil. Suka nangis, berisik, bahkan gak jarang muntah di mobil. Kalo kata papa sih, "Anak kampung sih, diajak jalan-jalan naik mobil pasti mabok" kalo inget-inget kalimat itu, aku selali ketawa. Aku beneran kampungan gitu tiap kali naik mobil. Selalu ada tragedi muntah di mobil. Nyusahin.
Dasar kampungan.
Tapi untungnya semakin kesini semakin membaik sih. Tergantung suasana didalam mobil dan juga supirnya. Kalo supirnya bawa mobil ugal-ugalan, yaaa aku gampang mual juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tsundere; Jae
Fanfiction"Lo gatau aja seberapa sayangnya gue sama Jovanka." - Juan. Bukan sok jual mahal, tapi anaknya memang begitu. *Nama lokal anak DAY6 by @d6lokal 🤙 #1 ㅡ day6lokal