“Dia adalah orang yang sangat overprotective.”
PRANG!
Kamu meringis pelan saat gelas kaca yang dipegang melesat jatuh ke lantai sehingga mengakibatkan pecahan kaca yang bertebaran. Kepala mu terasa sangat pusing tadi. Itulah kenapa gelas tersebut bisa jatuh begitu saja.
Sekali lagi kau meringis. Sakit dikepala mu semakin terasa. Menyandarkan tubuh pada meja yang ada di dapur, kau sedikit memijat pangkal hidung mu agar nyerinya sedikit menghilang.
Akhir-akhir ini badanmu juga terasa begitu berat untuk melangkah. Jangankan melangkah, bangun dari tidur saja rasanya sulit.
"Sweety, ada apa?" Han melongokkan kepalanya ke dalam dapur dimana suara pecahan kaca terdengar.
"Aku baik-baik saja," jawabmu, menoleh ke arahnya dan melukiskan senyuman manis.
Tapi kau tak akan pernah bisa membohongi seorang Han Jisung.
Seberapa kuatnya kau mencoba untuk berbohong padanya, ia tak akan pernah tertipu. Sekecil apapun perubahan yang terjadi pada dirimu, ia akan tetap mengetahuinya.
Karena yang sedang kita bicarakan ini adalah Han Jisung.
Si peka yang selalu memperhatikan lingkungan sekitarnya.
"Bibirmu pucat dan kau masih mengatakan baik-baik saja?" Han mendecakkan lidahnya. Digendongnya oleh pemuda itu tubuhmu dengan ala bridal style. "Istirahat sekarang. Kau tak perlu membuat sarapan untukku."
"Tapi aku sudah menginap di apartement mu, itu sebagai ucapan terimakasihku."
"Tidak." Han menolak dengan tegas. Ia menurunkan tubuhmu ke atas ranjangnya. "Kau menginap di sini saja sudah membuatku senang. Jangan merepotkan dirimu dengan membuatkanku sarapan. Chan hyung akan kemari dan memasak untuk ku."
"T--"
"Berhenti membantah, [ Name ]. Aku tidak ingin kau terluka. Aku tidak ingin kau sakit. Aku juga tidak ingin kau kerepotan mengurusi hidupku. Cukup aku yang melakukan hal itu padamu. Biarkan aku jadi sosok yang bisa menjagamu."
Kau diam, sedikit terkejut dengan penjelasannya.
Lihatlah, dia begitu manis. Dengan wajah cemberut dan menatapmu marah. Begitu menggemaskan.
"Peluk dulu sini."
"Tidak mau," tolak Han, masih marah padamu.
"Benar tidak ingin memelukku?"
Han melirik ke arahmu ragu-ragu, tetapi wajahnya tetap menunjukkan ekspresi kesal.
"Baiklah kalau begitu." Kau mengedikkan kedua bahu pasrah.
Saat dirimu akan menurunkan kedua tangan yang merentang, pemuda itu segera menghambur ke dalam pelukanmu.
Aw, so sweet.
KAMU SEDANG MEMBACA
TDS ( 1 ) - Tentang Dia [ Han Jisung ] [ ✔ ]
FanfictionTidak ada yang sebaik dia di dalam hidupku.