Han benar-benar berada di sini lagi sekarang, di kediaman keluarga Seo. Bedanya, kali ini ia mengikutsertakan keluarganya, Felix, Hyunjin, Woojin, Seungmin, dan Jeongin untuk ikut. Tentu tujuannya hanya satu. Melamar Seo [ Name ] yang merupakan adik dari Seo Changbin.
Kemarin lusa, Han harus kembali tanpa membawa kamu pulang. Hal itu karena Changbin bersikukuh enggan untuk memberikan kamu pada siapapun tanpa adanya ikatan pertunangan. Walaupun memang kamu dan Han masihlah menginjak bangku sekolah, Changbin ingin jika kalian bertunangan. Pemuda itu hanya mencoba untuk meminimalisir kejadian yang tidak diinginkan.
Changbin beserta kamu duduk dihadapan Han yang diapit oleh kedua orangtuanya. Di samping nyonya Han, Seungmin dan Felix duduk. Sedangkan disamping tuan Han, terdapat Hyunjin, Jeongin, serta Woojin yang duduk manis. Chan tidak bisa ikut kali ini karena keadaannya masih belum memungkinkan untuk keluar dari ruang rawat inap.
Entah kenapa, Han terlihat begitu gugup. Apalagi ditambah melihat pemandangan dihadapannya, dimana kamu duduk manis dengan dress tanpa lengan berwarna biru muda yang panjangnya tepat di lutut. Selain itu rambut panjangmu yang dibiarkan tergerai menambahkan kesan manis berkali-kali lipat.
"Jadi, Tuan Han, apa maksud kedatanganmu ke rumahku?" Changbin semakin menyeringai kala melihat wajah Han yang semakin memerah.
Acara formal seperti ini terasa begitu memalukan bagi Han.
"Izinkan aku melamar adikmu, Seo Changbin."
Felix dan Hyunjin menahan tawa mereka kala mendengar nada suara Han yang terdengar begitu formal dan kaku. Menggelikan, sangat.
"Tidak."
Han sontak mendongakkan kepalanya untuk menatap Changbin yang kembali menyeringai. Ingin rasanya pemuda itu mengumpati Changbin saat ini juga.
"Tidak bisa kutolak, tentu saja. Jika hati [ Name ] sudah berlabuh padamu, aku tidak bisa memaksanya untuk mengubah arah."
Sialan, ini memalukan. Bagaimana mungkin Changbin yang terkenal dingin bisa mengucapkan kalimat puitis seperti itu?!
Senyum Han mengembang. Ia mengeluarkan kotak merah beludru dari dalam saku jasnya, menggenggam lembut jemari tanganmu, sebelum akhirnya menyematkab cincin perak itu di jemari manismu.
Hari yang bahagia.
Kamu sudah milik Han, dan Han pun sudah menjadi milikmu. Seutuhnya.
Begitulah cerita ini diakhiri dengan kamu yang mendapatkan kebahagiaan bersama Han setelah bertahun-tahun lamanya hidup dalam kesedihan.
Berakhir bahagia memang, dan itu tidak bisa dipungkiri.
Benar apa kata pepatah, kamu akan mendapatkan hasil yang sesuai dengan perjuanganmu.
KAMU SEDANG MEMBACA
TDS ( 1 ) - Tentang Dia [ Han Jisung ] [ ✔ ]
FanfictionTidak ada yang sebaik dia di dalam hidupku.