“Dia pandai menyembunyikan segalanya darimu.”
Aku menyukaimu.
Kau meringis saat ucapan itu kembali terngiang di kepalamu, berputar terus menerus bagai rekaman video yang tak memiliki tombol pause di dalamnya.
Perasaan Han belum kau jawab sama sekali. Dikarenakan kemarin Han berpamitan lebih dulu sebelum mendengar jawabanmu.
Hari ini pun kau tidak melihatnya dilingkungan sekolah. Entah itu ditaman belakang yang sering ia kunjungi, atau kantin yang biasanya dikunjungi oleh teman-teman dari pemuda tersebut.
Di dalam hati, kau khawatir. Sangat.
Bagaimana jika terjadi sesuatu yang buruk pada Han saat ia pulang ke rumahnya.
Bagaimana ya?
Wajahnya.... tampak terlihat begitu pucat kemarin.
"[ Surname ] [ Name ]?"
Kamu mendongak saat mendengar namamu dipanggil. Memiringkan kepala bingung, kau menatap lekat laki-laki bertubuh tinggi semapai itu.
"Hyunjin?"
Yang dimaksud tersenyum, lantas mengambil posisi duduk disamping dirimu.
"Aku ingin bercerita sedikit."
"Ke--"
"Tentang Jisung."
Kau merubah posisi dudukmu hingga menghadap Hyunjin, siap mendengarkan apapun yang keluar dari bibir pemuda bermarga Hwang itu.
Apapun akan kau dengarkan.
Jika itu berkaitan dengan seorang Han Jisung.
"Kau tahu kenapa dia tidak menampakkan batang hidungnya hari ini?"
Kau menggeleng. Sedekat apapun Han denganmu, ia tak memberi kabar sedikitpun mengenai hari ini.
"Apa yang terjadi?"
"Dia kecelakaan kemarin."
Pupil matamu membulat dengan sempurna.
Ah, ini bukanlah kabar yang baik untuk didengar olehmu. Kemarin ia baik-baik saja.
Kemarin ia bersama mu.
Menunggumu di luar rumah selama bermenit-menit.
Setia menemuimu di akhir pekan.
Seandainya Han tidak ke rumah mu saat kemarin....
Apa kecelakaan akan tetap berlangsung?
"Salahku ya?" ringismu, menyesal pada diri sendiri.
Ini semua salahmu! Kau anak pembawa sial! Seharusnya.... Seharusnya aku tidak melahirkanmu!
Senyum miris mu terlukis.
Ucapan itu lagi.
Selalu seperti itu. Terdengar berulangkali memenuhi kepalamu.
Menjengkelkan.
Sangat.
Kau sendiri tak pernah meminta untuk dilahirkan ke dunia, tak pernah sama sekali. Andaikan kau mampu memilih, kau akan lebih memilih hidup dikeluarga yang harmonis, dan mampu mengurangi bebanmu.
Bukan kehidupan seperti ini yang kau inginkan.
Hidupmu selalu seperti ini.
Orang-orang terdekatmu selalu pergi begitu saja tanpa kau pinta. Entah itu pergi dengan sendirinya, atau dipaksa oleh Tuhan.
Kau....
Benarkah kau pembawa sial bagi kehidupan orang lain?
"Apa kau akan mengunjunginya?" Hyunjin mendongakkan kepalanya saat kau berdiri dari duduk.
Kau menoleh, lantas tersenyum tipis, sebelum akhirnya pergi begitu saja dari hadapan pemuda tersebut, meninggalkan tanda tanya besar dalam kepala si pemuda.
Tak akan pernah.
Lebih baik aku benar-benar menghilang dari dunia.
KAMU SEDANG MEMBACA
TDS ( 1 ) - Tentang Dia [ Han Jisung ] [ ✔ ]
FanficTidak ada yang sebaik dia di dalam hidupku.