6: TDS

610 105 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Dia selalu bisa membuatmu melupakan segalanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Dia selalu bisa membuatmu melupakan segalanya.”

"Han, apa yang kau pikirkan? Kenapa kau tetap mengunjungi rumahku di akhir pekan?" kau merengut heran menatap pemuda itu yang kini telah tersenyum lebar menampilkan barisan giginya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Han, apa yang kau pikirkan? Kenapa kau tetap mengunjungi rumahku di akhir pekan?" kau merengut heran menatap pemuda itu yang kini telah tersenyum lebar menampilkan barisan giginya. "Sudah ku bilang, berhenti mengunjungiku di akhir pekan! Aku tak akan pernah bisa menemuimu!"

"Tapi kau menemuiku sekarang."

Kau terdiam.

Bodoh.

Sangat bodoh.

"[ Name ]." Han meraih kedua tanganmu. Diletakannya buket bunga lili itu di sana, dia pun tersenyum. "Berapa bulan aku mengenalmu? Berapa bulan juga aku ada di dekatmu?"

"Tiga bulan," jawabmu seraya mengamati bunga lili tersebut.

"Kau tahu kenapa aku tetap bersikeras untuk mengunjungimu di akhir pekan?"

Kau menggeleng. Ditatapnya lekat wajah pemuda itu yang kini telah melukiskan senyuman khas nya.

"Aku sedang mengejarmu, [ Name ]."

"Mengejar? Bukankah aku selalu di sini? Bersamamu?"

Han masih tersenyum. Ditangkupnya kedua pipimu kemudian ia usap dengan lembut. "Aku mengejar hatimu, honey."

Deg!

Rasanya aneh bagimu saat mendengar apa yang telah dikatakannya tadi. Rasanya juga seperti mimpi bagimu mampu mendengar ucapan semacam itu dari bibir Han.

Ah, ya.

Ini pasti mimpi.

Mengejar hatimu?

Apa yang bisa Han dapatkan setelah mendapatkannya?

"Untuk apa?" tanyamu, kembali menatap lekat netra hitamnya yang teramat indah.

"Kau tidak tahu makna dari bunga lili ini?"

Kau semakin bingung dibuatnya.

Han selalu seperti ini. Alih-alih memberikan jawaban yang memuaskan, ia malah memberikan sebuah pertanyaan yang bahkan tidak bisa kau jawab.

Karena pasalnya kau tidak pernah mengerti mengenai bunga dan sebangsanya.

Tidak tertarik untuk tahu lebih dalam.

"Aku menyukaimu, [ Name ]...."

"....Itulah kenapa aku tetap memutuskan tinggal di sini daripada pindah ke tempat lain."

Helaan nafas Han keluarkan. Ia tak tahu apa yang akan terjadi kedepannya saat melihat wajahmu yang tampak tidak begitu peduli dengan hal tersebut.

Tapi sungguh, kau senang mendengarnya.

Walau sebenarnya kau tak pernah mampu mengekspresikan apa yang kau rasakan.

"Aku...." Han menjeda kalimatnya. Tangan pemuda itu beralih pada kedua pundakmu. "Aku terlalu dalam jatuh padamu, [ Surname ] [ Name ]."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
TDS ( 1 ) - Tentang Dia [ Han Jisung ] [ ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang