#05: Gagal Muve On

5.5K 258 4
                                    

"Udah susah muve on eehhh sekarang balik lagi, dasar nggak tau diri" omel Wulan sendiri.

Sekarang Wulan sedang berada didalam kamar, niatnya mengerjakan tugas malah hancur. Gara-gara memikirkan Faizal yang tadi Sore menembaknya.

Dulu saat kelas sepuluh Wulan memang menyukai Faizal, tapi semenjak hari itu. Hari dimana ia benar-benar terluka karena ternyata Faizal sudah menyukai teman sekelasnya juga.

Flashback on

'Hari ini gua sama dia kan ekskul bareng mau kasih minum ahh' batin Wulan.

Wulan sudah selesai berlatih tari baru saja, karna memang latihan hari ini dimulai lebih awal yang membuat selesainya juga lebih awal. Maka dari itu ia juga belum dijemput. Ia pun membeli air mineral dikantin yang masih buka, berinisiatif memberikan air mineral kepada Faizal yang sedang berlatih basket bersama anak-anak ekskul lainnya.

Kini Wulan sedang menunggu ditribun penonton disebelah barat. Tepat dibelakang tas para pemain basket yang sedang ia tunggu salah satunya.

Wulan mengedarkan pandangannya kesekitar lapangan outdoor didepannya. Dan tanpa sadar ia menemukan teman sekelasnya Yola yang sedang melakukan hal yang sama dengan Wulan sambil membawa airmineral dingin.

Anak anak basket sudah menyelesaikan latihannya, Wulan melihat Faizal berjalan kearahnya. Tepatnya kearah tasnya, tapi setelah dilihat ternyata Faizal berjalan kearah Yola.

Faizal terlihat tersenyum bahagia mendapati Yola menunggunya dan membawakan minuman untuknya. Faizal menerima minuman itu ditengguknya minuman itu lalu disiramkan kekepalanya.

"Aku ganti baju dulu ya kamu tunggu diparkiran" ucal Faizal pada Yola.

"Iya,, jangan lama lama ya ntar aku kangen" ucap Yola dengan centilnya yang khas.

"Iya iya" Faizal terkekeh sambil mengacak rambut Yola.

Wulan tak menyangka Faizal rabun atau tepatnya buta. Yola yang terlihat berdadan menor dan centil menurutnya itu bisa menjadi yang dekat dengan Faizal.

Wulan merasa matanya memanas, ia merasa terhina menyukai Faizal sekarang.
Wulan berlari kearah gerbang sekolah meninggalkan air mineral yang tadi ia bawa kesembarang tempat. Ia segera menelfon abangnya.

"Abang cepet jemput Wulan sekarang" ucap Wulan sedikit bergetar.

"Abang udah sampai"

Wulan bergegas kearah halte biasanya abangnya menunggu.

Flashback off

Sejak saat itu Wulan berusaha mati-matian untuk menghilangkan perasaannya untuk Faizal. Tapi nyatanya kini dengan tidak tau diri Faizal mengganggunya dan itu bisa membuatnya gagal muve on.

TBC…

Taruhan [END√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang