Waktu berlalu begitu cepat hingga takterasa hubungan Wulan dan Faizal sudah berjalan 3minggu. Itu artinya satu minggu lagi akan ada yang tersakiti karna sebuah pernyataan yang sangat mengecewakan.
Pagi ini sengaja Wulan mengabari Faizal agar tidak menjemputnya kerumah. Karna ia ingin berangkat bersama Wisnu, jadi saat dari tadi berangkat hingga sekarang jam istirahat telah terlaksana. Ia belum bertemu Faizal, dari rumah Wulan sudah menyiapkan kesukaan Faizal yaitj sandwich yang ia buat sendiri tadi pagi sebelum ia sarapan dirumah. Ia bergegas kekelas Faizal karna ia Sudah berada dikantin mencari keberadaan Faizal tapi tidaka ada orang yabg ia cari. Jadi Wulan memutuskan untuk pergi kekelas Faizal.
Ditempat Faizal kini ia sedang berada didalam kelas yang terlihat sepi karena jam istirahat.
"Udah 3minggu nih Zal lo juga udah keliatannya kek pacaran beneran sama si Wulan." Ucal Kevin.
"Iya Zal lo mau putusin dia seperti taruhan kita kemarin atau lo mau lanjut sama dia?" Tanya Andre.
"I don't know, karna gua juga nggak tau perasaan gua itu kayak gimana"jawab Faizal.
"Feeling gua sih elo udah mulai suka sama Wulan, Zal tapi cuman lonya aja yang nggak sadar. Lanjutin aja kalau emang perasaan lo juga udah terpatri sama dia" ucal Andre lagi.
"Bucin lo nyet" timpal Kevin sambil melempar penghapus ke Andre yang terlihat nyengir tanpa malu.
Tanpa mereka sadari ada seorang gadis yang telah mendengar semua perkataan mereka. Ya siapa lagi kalau bukan Wulan, hatinya sekarang hancur untuk kedua kalinya dengan orang yang sama. Ia memberanikan diri untuk menghampiri Faizal dan kedua sahabatnya.
"Jadi selama pdkt kemarin, dan selama 3bulan kita pacaran ini. Lo cuman lakuin ini semua buat jadiin gua bahan taruhan?" Ucal Wulan yang sekarang tengah berdiri dibelakang Faizal.
Andre dan Kevin yang melihat Wulan terlebih dahulu. Kaget, baru Faizal yang berputar karna ia membelakangi Wulan pun juga ikut kaget.
"Wulan?!!, kamu...ngapain disini?" Tanya Faizal terlihat gugup.
"Jawab pertanyaan gua brengsek!!!" Umpatan kekesalan Wulan yang pertama pun terlontarkan. Membuat yang ada disana menyaksikan dengan kaget.
"Kalau lo cuman mau jadiin gua bahan taruhan. Terimakasih sakit hatinya dan ini kalung yang lo kasihin kegua,gua balikin!!!!" Wulan dengan kasar melepas kalung pemberian Faizal lalu berlari pergi dari kelas Faizal dengan tangis yang sudah tidak bisa terbendung lagi.
Faizal tidak tau harus bagaimana,tapi setelah terdiam beberapa detik ia langsung mengejar Wulan yang suddah pergi dari kelasnya. Berlari mengejar Wulan membuat Faizal berhasil berkeringat tapi dengan tidak sadar matanya beredar melihat Wulan ia pun langsung berlari kehadapan Wulan.Sesampainya ia didepan Wulan ia benar-benar hancur melihat Wulan mengeluarkan air mata didepan matanya.
"Mau apalagi?!!,apa kurang cukup lo perlakuin gua kaya gini?!!.Lo jadiin gua bahan taruhan lo baperin gua buat gua percaya seolah-olah elo adalah pacar yang paling baik dan gua cewek yang paling beruntung dapetin lo.APA?!!!.... Semua itu BULSHITT!!!!. Gua benci lo BRENGSEK!!!" Wulan sudah tidak bisa menutupi rasa sakit hatinya,air matanya telah ia ia tumpahkan semuanya.Bahkan sekarang ia sudah tidak peduli mukanya yang sangat berantakan didepan Faizal.
"Maaf..."hanya kata-kata itu yang saat ini bisa keluar dari mulut Faizal.
"sekarang mending lo jauh-jauh dari gua.dan gua sama lo putus" setelah mengatakan putus dengan Faizal, Wulan langsung bergegas pergi meninggalkan Faizal.
Faizal'p0v
Gua menyesal sangat-sangat menyesal, sebab gua terlambat tau dan memahami perasaan gua sendiri. Dan akhirnya sekarang dia pergi entah akan kembali lagi atau enggak.
Gua bener frustasi kenapa gua nggak sadar kalau gua udah mulai bener-bener cinta sama dia kenapa gua terlalu bodoh untuk sekedar mengetahui kalau gua sayang dan cinta sama dia.Jika yang mengerti cinta dikata bucin. Lantas yang pembohong dan mempermainkan perasaan dikata apa?!!!!!
TBC…
KAMU SEDANG MEMBACA
Taruhan [END√]
Teen FictionBerawal dari taruhan konyol dengan teman-temannya. Hingga membuat ia harus berurusan dengan gadis cuek nan manis bernama Akasia Wulandari. Hingga taruhan itu berakhir cinta menciptakan apa yang dahulu tak ada menjadi ada. Apakah kisah iti terus berl...