Selama jadi pacarnya Faisal, Wulan merasa sangat seperti tuan putri. Bisa keluar masuk kedalam Nasional besar milik Faisal, diberi fasilitas paling baik seperti salon, baju-baju dari butik yang terkenal serta liburan kapan saja setiap ia mau. Tentunya bukan Wulan yang meminta tapi anak Adam itu yang memberi itu semua, mentang-mentang anak dari pembisnis besar dan terkenal ia seenaknya saja memanjakan Wulan dengan gelimang hartanya. Walaupun sering mereka akan berdebat karena Wulan yang kesal karena Faisal terlalu lebay memperlakukannya berlebihan setiap saat. Seperti sekarang Wulan yang tengah duduk-duduk santai di depan tv harus berdiri ogah-ogahan membukakan seseorang yang tengah memencet bel rumah.
"Cari siapa ya?" Tanya Wulan ramah begitu melihat siapa yang berdiri didepan pintu rumahnya.
"Saya Arin nona, sekretaris tuan Faizal dikantor. Tuan Faizal mengutus saya untuk menjemput nona dan mengantarkan ke salon" ucap gadis dewasa bernama Arin itu.
Wulan hanya mengerlingkan matanya malas selalu saja seperti ini, seolah-olah ia adalah putri raja yang semua hal dihari- harinya sudah terjadwal.
"Masuklah aku akan mengganti baju sebentar" ucal Wulan.
Arin masuk kedalam rumah dan duduk diruang tamu, sedangkan Wulan pergi kekamarnya untuk mengganti bajunya. Setelah selesai mengganti baju keduanya segera pergi ke salon yang rutin di datangi Wulan atas perintah Faisal. Ia sempat menghubungi Faisal untuk menemui dirinya setelah ia selesai urusan di salon, tapi sang empu katanya sibuk karna ada kelas kuliah pagi.
Alhasil Wulan hanya mengikuti rangkaian perawatan salon, dari mulai creambath, mani pedi, sampai apa dengan setengah hati. Walaupun ini adalah keinginan banyak gadis seumurannya diluar sana tapi tidak untuk Wulan, toh dirinya dan Faisal hanya sebatas pacar bukan suami istri.
###
Setelah kegiatan di salon selesai Wulan tidak minat pergi kemana-mana meskipun ini adalah hari Sabtu yang artinya ia libur, ia memilih kembali kerumah dan tidur. Sampai tak sadar ia terbangun di pukul 5 sore dan bergegas segera mandi, biasanya dihari Sabtu seperti ini Faisal akan kemari untuk mengajak ia sekedar makan diluar atau jalan-jalan.
Faisal❤
|Aku otw yang
|Kamu mau kemana hari ini?Akswulandr
Nggak mau kemana-mana|Faisal❤
|Yaudah dirumah aja aku otw
ReadSetelah beberapa menit Faisal akhirnya datang dan langsung berbincang dengan kedua orang tua Wulan yang kebetulan, akan pergi makan malam atas undangan bisnis rekan ayahnya.
"Jaga Wulan ya Sal, ibu sama ayah mau makan malam diluar" ucap Ayah Wulan.
"Ayah tenang aja sedari dulu Faisal jaga terus anak ayah" jawab sang adam dengan senyum cerah.
Ayah Wulan hanya menepuk pundak Faisal dengan bangga, ternya anaknya memiliki pacar yang sangat mencintainya. Ayah dan ibu Wulan sudah pergi dirumah tinggal Faisal dan Wulan, kini Faisal duduk di sofa depan tv sedang menonton acara talk show di tv.
Wulan yang baru saja datang dari dapur membawa cemilan dan minum untuk mereka berdua langsung menaruh bawaannya di meja yang ada didepan Faisal, dan duduk disampingnya Faisal."Jauh-jauh amat sini deketan" ucal Faisal.
"Nggak mau" elak Wulan masih kesal dengan tingkah Faisal tadi siang.
"Kenapa hmm, ada masalah apa?. Bilang" ucap Faisal lembut mendekati Wulan dan mengelus puncak kepalanya dengan sayang.
"Kita udah sering bicarakan ini kan, aku nggak suka kamu manjain aku dengan uang kamu. Aku tuh tulus sayang dan cinta sama kamu bukannya matre, kalau kamu gini terus mending udahan aja" tukas Wulan yang membuat Faisal benar-benar kaget.
"Lan kok bilang gitu sih, aku gini karna aku pingin semua kebutuhan kamu terpenuhi." Jawab Faisal berusaha tidak terpancing emosi.
"Iya aku tau tapi nggak gitu Sak aku ini cuman pacar kamu nggak baik kamu memperlakukan aku kaya gitu, pokoknya aku nggak mau lagi ada jadwal ke salon setiap sebulan sekali ganggu aku rebahan dirumah tau nggak?"
"Buang-buang duit , mending kalau aku seneng lakuin ya kalau nggak kan mubazir"
Begitu Wulan mengatakan itu ia langsung naik masuk kekamarnya, meninggal kan Faisal yang sedang bingung harus membujuk Wulan yang ngambek seperti ini dengan apa. Pasalnya ini adalah kesekian kalinya Wulan mengambek masalah ini, Faisal menyusul Wulan kekamarnya tapi tidak masuk hanya mengetok-ngetok pintunya dan meminta maaf dari luar tapi takkunjung dibuka kan pintu..
----
Wulan keluar dari kamarnya setelah tidak mendengar Faisal segera berhenti mengetuk pintu kamarnya padahal sudah setengah jam berlalu. Pasti tangganya sudah lecet sekarang,
"Bisa diem nggak?!" Ketus Wulan yang langsung membawa Faisal keruang tengah untuk mengobati tangannya yang luka karena terlalu lama mengetukkan pada pintu kayu yang teramat keras.
"Jangan ngambek ya" rengek Faisal.
Wulan hanya diam dan fokus mengoleskan Betadine ke luka Faisal, ia enggak menjawab.
"Janji nggak akan kaya gitu lagi" rengeknya lagi.
" Iya, aku tau kamu punya segalanya dan aku juga tau kamu sayang sama aku. Tapi nggak gitu caranya Sak buat aku seneng" ucap Wulan.
"Kamu selalu ada buat aku dan selalu sehat aku aja udah seneng, nggak semua orang suka dimanjakan dengan uang terutama aku. Mulai sekarang kamu harus mengelola uang kamu untuk kegiatan kemanusiaan jangan boros buat hal yang nggak penting" wejang Wulan.
Faisal hanya mengangguk dan memeluk Wulan dengan manja, bahkan lelaki yang kerap digadang-gadang sangar saat masa sekolah itu kini terlihat akan menangis jika Wulan tidak berhenti mengambek.
"Maaf, maafin aku" ucap Faisal.
"Iya udah ih malu masak CEO dan mantan badboy nangis" ledek Wulan terkekeh melihat tingkah lelaki yang ia cintai ini.
"Bodo amat, nggak peduli"
Yah seperti itu Faisal jika dengan Wulan manja dan nggak bisa lepas, apapun yang Wulan mau asal itu baik pasti Faisal turuti. Kecuali meninggalkan gadis cantik itu.
TBC
Hallo semua cerita ini update lagi huhuhu, aku ngerasa kenapa cerita ini lancar banget buat aku jadi aku greget an sendiri mau lanjutinnya tapi masih habis lebaran ya hihihi dan masih ada dua work buat diselesaikan. Vote dan komen cerita ini ya biar aku semangat updatenya nanti buat season 2.
Bagaimana baperhari ini komen jangan lupa!
See ya
KAMU SEDANG MEMBACA
Taruhan [END√]
Teen FictionBerawal dari taruhan konyol dengan teman-temannya. Hingga membuat ia harus berurusan dengan gadis cuek nan manis bernama Akasia Wulandari. Hingga taruhan itu berakhir cinta menciptakan apa yang dahulu tak ada menjadi ada. Apakah kisah iti terus berl...