BAB 4

22 2 1
                                    

~Aku bahagia melihat kalian bersama lagi dan mengisi kehidupanku~

💖💖💖

Di taman terdapat tiga orang siswa yang salah satu dari mereka tidak bisa dilihat menggunakan mata biasa.

"Eh Ren kok buku gue bisa di lo sih?" tanya Reyna heran.

"Tadi gue ngeliat buku lo di atas meja,gue tau hari ini ada pr terus gue liat lo belum ngerjain. Yaudah gue inisiatif buat ngerjain deh" jelas Rendi panjang lebar.

Reyna hanya ber O ria mendengarkan penjelasan Rendi,lalu mengucapkan terima kasih.

Suasana hening kembali tidak ada yang berbicara.Giyaats sedang main game sedangkan Rendi sedang melamun entah memikirkan apa.Reyna merasa bete dengan ke adaan tersebut,ia mencoba untuk memecahkan keheningan itu.

"Ehmmm!" deham Reyna agak keras.

Namun tidak ada yang menenggok,Reyna lalu menghembuskan napasnya dengan gusar.

"Giyaats" seru Reyna.

"Hm?" ujar Giyaats yang masih fokus dengan benda pipihnya tersebut.

"Ck..singkat banget sih jawabnya!" gerutu Reyna.

" kenapa?" tanya Giyaats yang masih memainkan game.

"Udah gue balik ah males di cuekin!" kesal Reyna yang bersiap untuk berdiri.

Seketika Rendi tersadar dari lamunannya dan mencegah Reyna agar tidak pulang.

"Eh jangan lo di sini aja!" ujar Rendi.

"Ngapain gue tetap di sini,toh kalian juga nyuekin gue" gerutu Reyna yang sambil menunjukan mata elangnya.

"Ya udh maaf deh,please tetap di sini!" mohon Rendi.

"Ya udah gue bakal tetap di sini" seru Reyna yang sedikit tidak ikhlas.

Giyaats akhirnya berhenti bermain game dan fokus melihat Reyna yang sedang kesal.

"Emm,Yas!Ren!kalian dulu temenankan?"tanya Reyna sedikit ragu.

"Iya" jawab Rendi sedangkan Giyaats hanya mengaguk.

"Terus kenapa berantem?" tanya Reyna kepo akut.

"Gara Rendi" jawab Giyaats.

"Lah nyalahin gue" cibir Raihan yang di tatap Reyna.

"Udah masa lalu kalian lupain aja dan sekarang gue berharap kalian bisa akrab lagi" ujar Reyna yang menatap cowok itu bergantian sambil tersenyum.

"Gak" jawab mereka berbarengan.Reyna mengerucutkan bibirnya tanda kecewa.

"Ayolah demi gue yang selalu kesepian" pinta Reyna memasang wajah yang begitu menggemaskan.

Rendi dan Giyaats masih dengan pikirannya masing-masing.

"Mau ya!" pinta Reyna memelas sambil mengepalkan kedua telapak tangannya.

"Iya udah gue mau" ujar Rendi membuat Reyna tersenyum puas.

"Yan bener Ren?!AAaaaa...senengggg bangettttt" teriak Reyna karena senang.

"Kalau lu yas mau gak" tanya Reyna menatap Giyaats penuh harapan.

"Hmm" jawab Giyaats bersamaan dengan anggukkannya.

"Aaaaa..sumpah gue seneng banget akhirnya punya temen" ucap Reyna merasa puas.

Setelah itu Reyna menggulurkan tangannya yang dibalas oleh tangan Giyaats yang diatas tangan Reyna dan tangan Rendi di atas tangan Giyaats.

"Gue berharap kita bisa jadi teman bahkan sahabat yang sejati" ucap Reyna sambil tersenyum lebar.Rendi dan Giyaats hanya memandang Reyna dengan senyum tipis mereka.

❤❤❤❤❤

~aduh maaf ya author baru post lagi,waktu itu aku lagi badmood,terus banyak tugas,udh gitu ulangan PAS doain ya semoga author bisa dapet rengking 3 besar atau gk 10 besar Amin.

Oh ya maaf ya di bagian part ini ceritanya sedikit daan mungkin gk nyambung.maaf banget~




REYNA{REVISI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang