Reyna sendirian dikelas,ia menatap kursi didepannya. Kursi yang dia pandang adalah kursi Rendi.
Kemana Rendi?apa mungkin kelebihan gue lagi bermasalah sampe gak bisa liat Rendi? Batin Reyna.
Reyna berjalan mengelilinggi sekolah siapa tau mata batinnya melihat Rendi. Namun usahanya nihil,ia malah melihat makhluk lain. Ada yang lagi ngebucin diatas pohon,ada yang lagi selfie,ada yang main UNO,pokoknya makhluk zaman now banget.
Melihat itu Reyna hanya memutar bola matanya malas,lalu pergi ke kelas karena bentar lagi bel masuk.
Teet....teet....teet....
Bel pulang berbunyi,semua siswa keluar ingin segera pulang. Reyna masih mengemasi buku-bukunya yang ada di kolong meja.
"Rey balik bareng gak?" tanya Rani.
"Gak gue nanti di jemput lo duluan aja" ujar Reyna.
"Yaudah gue balik duluan ya bye" pamit Rani melambaikan tangan lalu pergi keluar kelas.
Reyna yang sudah mengemasi bukunya langsung pergi menuju gerbang. Di koridor ponselnya berbunyi. Ternyata pesan dari pak Dedi.
Pak Dedi
Neng maaf bapak gk bisa jemput,mobilnya kna paku.Me
Lah trs gimana dong?Pak Dedi
Duh maaf ya neng. Neng plng naik taksi atau bis aja.Me
YPak Dedi
Jangan SPJ dong neng sakit😖Me
Iya pak reyna plang naik bisPak Dedi
Nah gitu dong,oke.Reyna menaruh ponselnya di kantong lalu menuju halte bis. 2 menit Reyna menunggu namun bis Tayo gak muncul-muncul.
Ada motor yang mendekati Reyna,ternyata itu ada Giyaats.Giyaats menepikan motornya di bahu jalan.
"Belum balik?" tanya Giyaats yang mendapat gelengan kepala dari Reyna.
"Naik gue anter"Reyna menganggukkan kepala,lalu naik ke motor Giyaats.
Motor melaju dengan kecepatan di atas rata-rata. Reyna takut setengah mati tidak mungkin ia memeluk pinggang Giyaats.
Giyaats melihat mimik muka Reyna dari kaca spion,ia tersenyum tipis.
"PELUK AJA"ucap Giyaats dengan suara keras agar dapat didengar oleh Reyna.
"HAH?"ucap Reyna keras.
"PELUK GUE BIAR LO GAK JATUH"ucap Giyaats.
Reyna sedikit ragu,ia memejamkan matanya lalu tangannya memeluk pinggang Giyaats. Giyaats tersenyum tipis sedangkan Reyna menempelkan kepalanya dipunggung Giyaats karena malu.
Giyaats tidak tau alamat rumah Reyna. Ia menanyakannya ke Reyna.
"Rey" panggil Giyaats namun tidak ada jawaban.
"Reyna"tidak ada yang menjawab.
Giyaats memutuskan menepikan motornya dibahu jalan. Ia menatap ke Reyna yang tidak berkutik. Giyaats curiga kalau Reyna tertidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
REYNA{REVISI}
Teen FictionReyna merupakan anak indigo plus trouble maker.Reyna pindah sekolah ke SMA blue birds milik teman papahnya.Reyna adalah siswa kelas XI IPA 2.Ia bertemu dengan cowok yang memiliki sifat ice boy,cowok tersebut memiliki wajah tampan. Di kelas tersebut...