BAB 8

13 1 0
                                    

Malam hari disekolah blue birds ada seseorang yang menaruh sesuatu diloker salah satu siswa.

Seseorang itu menggunakan jubah hitam,ternyata orang itu membawa 2 orang temannya yang berjaga di luar. Terlihat senyum licik di wajah seseorang itu.

🕖🕖🕖🕖🕖

Di kamarnya Reyna sedang membaca wattpad. Cuaca pada malam hari itu hujan angin disertai petir yang dahsyat.

Reyna menghentikan membaca wattpadnya dan mematikan ponselnya. Ia melihat ke arah jendela,hatinya merasa cemas entah karena apa. Reyna merasa ada sesuatu yang buruk.

Reyna berdoa dalam hati agar firasatnya ini tidak benar. Ia memutuskan untuk tidur karena besok sekolah.

⛅⛅⛅⛅⛅

Semua murid sedang berkumpul dilapangan. Mereka pun heran kenapa tiba-tiba di suruh berkumpul di lapangan.

Reyna bertanya kepada Rani yang ada disebelahnya.

"Ran kenapa sih ini?" tanya Reyna.

"Gak tau udah kita denger aja nanti" jawab Rani mendapat anggukkan dari Reyna.

Pak Hendra yang menjabat sebagai wakil kepala sekolah naik ke atas podium untuk menyampaikan sesuatu.

"Selamat pagi semuanya" ujar pak Hendra basa basi.

"Pagi pak!" jawab semua siswa.

"Bapak di sini akan memberitahu kenapa kalian dikumpulkan di lapangan" semua siswa mulai riuh.

"Tenang semuanya!ada yang memberitahu kepada bapak ia kehilangan kalung berliannya yang ia simpan diloker selama ini,gembok loker miliknya pun rusak" jelas pak Hendra membuat para siswa bertanya-tanya siapa pelakunya.

"Oleh karena itu hari ini para guru dan Osis akan merajia semua siswa mulai dari memeriksa tas dan loker. Sekian dari bapak terimakasih"ucap pak Hendra meninggalkan podium.

Semua siswa pergi dari lapangan menuju loker masing-masing. Para guru memeriksa loker siswa sedangkan Osis memeriksa tas.

Semua kelas mulai dari kelas X,XI,XII mendapat perlakuan yang sama yaitu diperiksa loker dan tasnya.

Sudah 30 menit pencarian kalung berlian dilakukan. Dari pencarian di kelas X tidak ditemukan kalung tersebut,ini berarti pelakunya bukan berasal dari kelas X. Kelas XII pun sama seperti kelas X.

Setelah memeriksa loker kelas XI Ipa-1 kini giliran memeriksa loker kelas XI Ipa-2. Pak Hendra kebagian memeriksa kelas Reyna,ia memeriksa loker satu per satu.

Saat memeriksa loker Reyna,ada benda yang mengkilat. Pak Hendra mengambilnya dan ternyata itu adalah kalung berlian yang dicari-cari.

Semua siswa kelas XI Ipa-2 terkejut,mereka tak menyangka Reyna lah pelakunya. Reyna menatap kalung itu tak percaya,ia mengambil kalung itu dari tangan pak Hendra dan menatapnya tak percaya.

Giyaats yang berdiri di belakang Reyna pun tak percaya. Pak Hendra menyuruh Reyna untuk ikut ke ruang BK. Tapi Reyna tidak menanggapinya dan masih diam menatap kalung itu.

"Reyna ikut saya" ucap pak Hendra.

"_"

"Reyna apa kamu tidak dengar?"ucap pak Hendra mulai kesal.

Reyna masih mematung menatap kalung itu. Bagaimana kalung ini bisa diloker gue?batin Reyna.

"Reyna!" ucap pak Hendra yang hendak menggenggam tangan Reyna,namun Giyaats terlebih dahulu menggenggam tangan Reyna dan membawanya pergi dari kelas.

Reyna terkejut,membuat kalung yang ada di tangannya terjatuh ke lantai. Semua siswa hanya bisa bengong melihat kejadian itu. Pak Hendra mengejar Giyaats yang membawa Reyna.

Tanpa mereka sadari,ternyata dari tadi diluar kelas ada Salwa yang melihat kejadian tersebut. Salwa sempat tersenyum puas saat kejadian tersebut. Namun senyumannya hilang saat Giyaats membawa Reyna keluar kelas.

Salwa semakin benci kepada Reyna yang telah merebut Giyaats dari dirinya. Ia mengepalkan tangannya kuat-kuat. Rencananya sedikit rusak gara-gara Giyaats.

'Flash back on'

Malam hari sebelum hujan Salwa end the gank ke sekolah. Mereka memiliki rencana untuk mengeluarkan Reyna dari sekolah. Salwa berbuat ini karena ia tidak terima dengan kejadian tadi dan ia tidak suka melihat Reyna dekat dengan Giyaats.

Salwa menyuruh Sarla dan Silla berjaga jaga di depan,sedangkan dirinya masuk ke kelas XI Ipa-2 untuk menaruh kalung berlian miliknya diloker Reyna.

Ia bisa membukanya sebab loker milik Reyna tidak digembok hanya dikunci begitu saja. Memang kunci semua loker yang ada di sekolah tersebut sejenis hingga memudahkan orang untuk membuka loker yang lain.

Kemudian Salwa berjalan menuju kelasnya yaitu kelas XI IPS-1. Ia sengaja merusak loker miliknya sendiri seolah-olah ada yang merusaknya.

Setelah itu Salwa bergegas keluar menemui teman-temannya yang sudah menunggu di luar.

"Udah selasai?" tanya Sarla. Salwa mengangguk sambil tersenyum.

"Ya udah kita pulang yuk dah malem" usul Silla.

"Yuk gue juga gak sabar nunggu besok" ucap Salwa sambil senyum devil.

Mereka bertiga yang memakai jubah hitam pergi meninggalkan sekolah dan melepaskan jubahnya di dalam mobil.

'Flashback off'

Giyaats membawa Reyna ke taman belakang sekolah. Giyaats terus menatap mata Reyna,mata mereka kini saling bertemu.

Giyaats memegang kedua pipi Reyna menggunakan telapak tangannya. Tak terasa satu butir air mengalir dari mata Reyna. Reyna yang tak bisa membendung lagi air matanya langsung menangis tersedu-sedu.

Giyaats lalu menaruh kepala Reyna di dadanya,ia mengusap rambut Reyna yang halus mencoba untuk menenangkannya.

"Gue tau lo gak salah" ucap Giyaats yang lembut.

"Hiks"

"Jangan nangis,gue akan berusaha untuk selalu ada di sisi lo" ucap Giyaats panjang lebar.

"Hiks" lalu Giyaats melepaskan pelukannya dan mengusap air mata Reyna menggunakan jempolnya.

Lalu pak Hendra datang tiba-tiba. Pak Hendra menggenggam tangan Reyna lalu membawanya ke ruang BK.

Giyaats yang melihat itu langsung mengikuti Reyna dan pak Hendra dari belakang.

Semua siswa menatap Reyna dan mencibirnya. Reyna hanya menunduk,ia takut menatap mata murid yang begitu membara.

_______________________
TBC💞

REYNA{REVISI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang