Hay seru gak ceritanya? Aku lanjut deh nulisnya. Biar aku semangat vote dan comentnya dong. Ya udah selamat membaca.
~vote and comentnya jangan lupa~
💓💓💓💓💓
Sudah tiga hari Reyna berada di rumah sakit. Untung saja ada Rendi yang selalu menemani dirinya. Setiap pagi Rendi mengajak Reyna ke taman untuk mengobrol saja.
Hari ini Rendi datang membawa sarapannya ke kamar Reyna. Reyna heran apa yang mau dilakukan oleh Rendi.
"Hay Rey" sapa Rendi.
"Ngapain bawa sarapan lo ke kamar gue?" tanya Reyna heran yang tengah duduk di atas kasurnya.
"Mau makan bareng" jawab Rendi tersenyum pada Reyna.
"Kesambet apa lo?" tanya Reyna penuh selidik.
"Gak boleh nih?ya udah deh gue pergi" ucap Rendi kecewa dan berbalik menuju pintu.
"Ehh...boleh kok,lo mah cepet baper" ujar Reyna.
Rendi berbalik dan tersenyum. Ia duduk di soffa dan menyuruh Reyna duduk disampingnya. Reyna beranjak dari kasurnya lalu duduk disamping Rendi.
Tidak ada yang berbicara,masing-masing dari mereka fokus melahap sarapan yang diberikan dari rumah sakit. Rendi menatap Reyna sesekali,lalu terlintas sebuah ide di otak Rendi.
"Rey di sebelah kanan lo ada apa tuh?" tanya Rendi yang berpura-pura panik.
Refleks Reyna menenggok ke kanan. Melihat itu Rendi mengambil kesempatan untuk menjalankan aksi jahilnya. Ia menyendokan buburnya dan mendekatkannya ke wajah Reyna.
"Gak ada apa-apa" Ucap Reyna lalu menenggok ke arah Rendi.
"RENDI..." teriak Reyna kesal sambil membersihkan hidungnya yang terkena bubur.
"Hahahaha..." tawa Rendi yang terbahak-bahak melihat muka Reyna,sementara Reyna menatap tajam padanya.
Buysssh
Tawa Rendi berhenti ketika air membasahi mukanya. Reyna menyiramkan segelas air ke muka Rendi untuk membalaskan dendamnya.
Rendi mengedipkan matanya berkali-kali dan mulutnya yang menganga. Kini muka Rendi basah dan bajunya pun basah. Reyna masih terdiam menatap Rendi dengan tangan yang terulur sambil menggenggam gelas.
Rendi mengelap mukanya menggunakan telapak tangan. Ia menatap Reyna tajam,Reyna yang mendapatkan tatapan itu diam mematung sambil meneguk ludahnya.
Rendi manaruh buburnya di meja tanpa melepas pandangannya dari Reyna. Ia menggeser duduknya agar lebih dekat dengan Reyna.
Reyna terus menatap Rendi dengan perasaan takut.
"Re-Rendi l-lo m-mau a-pa?"tanya Reyna yang gugup.
"Gue mau.." jawab Rendi menggantungkan kalimatnya. Rendi terus mendekatkan wajahnya ke wajah Reyna. Tangan kirinya memegang pipi Reyna yang lembut.
Reyna terus menatap Rendi dengan perasaan takut,bahkan Reyna merasakan hembusan nafas milik Rendi. Karena takut Reyna memejamkan matanya.
Melihat Reyna yang tiba-tiba memejamkan matanya membuat Rendi terkekeh. Mungkin yang ada di pikiran gadis itu adalah Rendi akan menciumnya.
"Lo mau gue cium?" tanya Rendi sambil mengelap hidung Reyna yang terkena bubur menggunakan tisu.
Mendengar itu Reyna membuka matanya lebar-lebar. Saat membuka matanya ia melihat Rendi tengah membersihkan mukanya sambil terkekeh.
"Siapa juga yang minta di cium" ujar Reyna kesal lalu merebut tisu yang ada di tangan Rendi.
"Terus tadi kenapa tutup mata?" tanya Rendi jail.
"Ya kalau itu sih gue-emm gue" jawab Reyna yang mau mengelak namun diotaknya tidak ada ide.
"Gue apa?" tanya Rendi menggoda Reyna.
"Tau ah" ucap Reyna kesal lalu pergi meninggalkan Rendi.
Saat membuka pintu kepala Reyna menabrak sesuatu yang datar.
"Aww" ringis Reyna sambil mengusap jidatnya.
"Rey lo gak apa-apa kan?" tanya orang yang ditabrak Reyna.
Reyna mendongakkan kepalanya menatap orang yang ditabraknya barusan.
"Gi-gi,Gi apa ya?siapa nama lo?gue lupa"tanya Reyna sambik terkekeh.
"Nama gue Giyaats. Giyaats Fernando Putra" jawab Giyaats sambil memegang kedua pundak Reyna.
"Oh...iya iya Giyaats" ucap Reyna sambil menganggukkan kepala agar ingat.
"Eh ada lo Yas" sapa Rendi yang berdiri dibelakang Reyna. Giyaats lalu menatap Rendi dan raut mukanya langsung berubah. Ia lalu melepaskan genggamman dari pundak Reyna.
"Kalian kenal?" tanya Reyna.
"Ya kita satu sekolah,lo juga satu sekolah sama gue dan dia" jawab Rendi sambil menunjuk Giyaats.
"Yang bener?wah beruntung banget gue bisa satu sekolah sama kalian" ucap Reyna yang begitu senang.
"Iya Rey" jawab Giyaats singkat.
"Oh ya lo mau ngapain yas kesini?"tanya Rendi.
"Nih" ujar Giyaats menyodorkan bingkisan untuk Reyna.
"Ini apa?" tanya Reyna bingung.
"Ambil aja" Reyna lalu mengambilnya.
"Gue balik" pamit Giyaats.
"Makasih ya,hati-hati" ucap Reyna mendapat senyuman dari Giyaats.
"Lo gak mau mas.." belum juga Rendi menyelesaikan kalimatnya Giyaats sudah melengos pergi.
"Untung temen" gumam Rendi.
"Dia dingin ya Ren kaya ice" ujar Reyna yang menatap kepergian Giyaats hingga sosok itu mengecil dan menghilang.
Gue seperti pernah deket sama lo,tapi kapan? Batin Reyna.
"Ya gitu deh Giyaats"kata Rendi sambil menatap Reyna.
"Gue balik ke kamar dulu ya Rey mau ganti baju" ucap Rendi.
"Yaudah gih sono" usir Reyna sambil mendorong tubuh Rendi agar keluar dari kamarnya. Reyna lalu menutup pintu setelah mengusir Rendi.
"Eh Rey lo jangan gitu dong,gue kan beginj gara-gara lo" ujar Rendi diluar sambil mengetok-ngetok pintu kamar Reyna.
Tok...tok..tok
"Rey" teriak Rendi.
"Permisi mas tolong jangan berisik ini rumah sakit" ucap perawat yang sedang lewat.
"Iya sus maaf" ujar Rendi sambil terkekeh.
"Untung masnya ganteng kalau gak udah saya panggil security buat ngusir" gumam perawat itu meninggalkan Rendi.
"Rey nanti gue balik lagi" ujar Rendi.
"Bodo amat" balas Reyna. Rendi lalu pergi menuju kamarnya untuk ganti baju. Sementara dikamarnya Reyna membuka bingkisan yang di berikan oleh Giyaats. Isinya ada sepucuk surat,setangkai bunga mawar,dan coklat.
Reyna membuka surat itu dan membaca isinya. Ia semakin penasaran dengan sosok Giyaats.
______________
TBC💕Maaf baru update lagi cerita Reyna. Abis aku lagi tidak ada inspirasi buat nulis cerita ini. Oh ya aku juga buat cerita lagi judulnya Who Are You ? dan yang satu lagi Cerita Anak Perpus.
Nah,untuk sekarang aku lagi fokus di Cerita Anak Perpus. Pokoknya jangan lupa voment cerita ini dan baca juga cerita aku yang lainnya.
Vote guys
⬇⬇
KAMU SEDANG MEMBACA
REYNA{REVISI}
Teen FictionReyna merupakan anak indigo plus trouble maker.Reyna pindah sekolah ke SMA blue birds milik teman papahnya.Reyna adalah siswa kelas XI IPA 2.Ia bertemu dengan cowok yang memiliki sifat ice boy,cowok tersebut memiliki wajah tampan. Di kelas tersebut...