BAB 9

13 1 0
                                    

Setelah kejadian penemuan kalung berlian milik Salwa diloker Reyna,Reyna diskors selama 3 hari. Papahnya memarahinya habis-habisan. Saat itu Reyna hanya bisa menangis,tidak mau makan,dan mengurung dirinya di kamar.

Hari berganti hari hukuman Reyna telah selesai dan dia bisa kembali bersekolah. Namun saat berjalan di kolidor semua orang mencibirnya.

"Ih masih aja tuh pencuri sekolah di sini"

"Gak punya malu kali ya"

"Kalau gue sih mending pindah sekolah"

"Eh gays jagain barang-barang kita biar gak ilang"

Itulah yang Reyna dengar selama berjalan di koridor. Reyna yang dulu berani kini hatinya menciut karena tidak ada yang mempercayainya.

Sesampainya di kelas Reyna tersenyum kepada Giyaats yang tengah duduk. Namun Giyaats tak membalas senyumnya dan malah mengalihkan pandangannya.

Reyna yang awalnya tersenyum kini kecewa karena sikap Giyaats. Di kelas Reyna di jauhi teman-temannya termasuk Rani. Reyna hanya bisa menenggelamkan kepalanya di atas meja.

Apa Giyas udah gak percaya sama gue?batin Reyna.

Maaf Rey gue kaya gini biar lo gak terluka. Batin Giyaats

'Flashback on'

Saat Reyna diskors,Giyaats mencari kebeneran tentang kalung yang tiba-tiba ada di loker Reyna. Di sini ia ingin mencari kebenaran bahwa Reyna tidak bersalah.

Ia melihat rekaman CCTV hari Rabu jam 18.30. Ia melihat sosok berjubah hitam masuk ke kelas XI Ipa-2,kemudian dia berjalan menuju kelas XI Ips-1. Saat keluar kelas tanpa sengaja tudung wanita tersebut terbuka.

Giyaats mempause rekaman CCTV  itu,kemudian dia menzoom. Betapa terkejutnya Giyaats melihat wajah sosok tersebut,sosok itu adalah salwa.

Kemudian ia memindahkan data rekaman CCTV itu ke ponselnya sebagai bukti. Giyaats mengechat Salwa agar bertemu dengannya di rooftop.

Salwa pergi ke rooftop dengan perasaan senang. Giyaats berdiri di rooftop sambil melihat pemandangan lalu ia menoleh ke pintu dan melihat sosok Salwa yang tersenyum kepadanya.

"Ada apa sih beb kamu manggil aku kesini?" tanya Salwa dengan nada manja.

Giyaats dengan rahang yang mengeras melihat tingkah lebay Salwa.

"Ini apa?" tanya Giyaats yang memperlihatkan vidio rekaman CCTV ke Salwa lewat ponsel.

Salwa diam mematung tak bergeming,dia tidak percaya Giyaats akan menyelidiki kasus ini.

"Kenapa?gak bisa jawab?"ucap Giyaats.

"Gue bakal kasih ini ke BK" ucap Giyaats pergi meninggalkan Salwa,namun langkahnya terhenti oleh Salwa.

"Tunggu!" teriak Salwa lalu menghampiri Giyaats.

Giyaats menoleh menatap Salwa.

"Kalau sampe lo ngasih itu ke BK,gue gak segan-segan bakal nyelakain Reyna kapan pun. Supaya Reyna menderita" ancam Salwa sambil tersenyum devil.

"Gue bakalan tetap ngasih vidio ini" ucap Giyaats tegas.

"Silahkan kalau lo tetap ngasih tuh vidio,jangan harap lo bisa ngeliat Reyna lagi" ucap Salwa lalu meninggalkan Giyaats. Namun langkah berhenti dan berkata sesuatu pada Giyaats.

"Oh ya kalau lo masih mau liat Reyna di muka bumi ini,gue minta jauhin Reyna. Lo gak mau kan dipisahin ataupun melihat Reyna lenyap dari bumi ini?" ucap Salwa sambil tersenyum kemenangan dan pergi.

Bugh!

Salwa membanting pintu. Giyaats mengepalkan kedua tangannya lalu memukul tembok. Ia tidak ingin jauh dari Reyna apalagi dipisahkan,hatinya kini telah diisi oleh Reyna.

"Arrghhhhh" teriak Giyaats sekencang-kencangnya meluapkan emosi.

'Flashback off'

🍁🍁🍁🍁🍁

Reyna diam di bangkunya,ia heran dengan sikap Giyaats. Padahal waktu itu dirinya,Rendi,dan Giyaats berjanji akan menjadi sahabat sejati.

Saat sedang duduk sendiri Sarla dan Selli menghampiri Reyna.

"Hey pencuri sendirian aja" ucap Sarla yang duduk di sebelah Reyna.

"Mending ikut kita yuk" ujar Selli lalu memegang tangan Reyna.

Reyna sempat meronta meminta tangannya agar dilepasin.

"Lepasin"ujar Reyna sambil memutar pergelangan tangannya.

"Udah deh mending lo ikut kita" ucap Sarla lalu menarik Reyna menuju gudang.

Reyna didorong oleh Selli dan Sarla hingga bertekuk lutut. Dihadapannya ada sepatu warna pink. Reyna mendongak menatap ke atas.

Ternyata yang ada dihadapannya itu adalah Salwa yang sedang tersenyum devil. Kini di tangan Sarla dan Selli ada 2 buah telur,tepung,dan air.

"Ayo lempar semuanya" perintah Salwa. Sarla dan Selli menggangukkan kepala.

"Mau Lo apa sih Sal?" ucap Reyna dengan nada tinggi.

Plukk

Dua telur pecah dirambut Reyna yang halus. Lalu tepung yang dituangkan di atas kepala Reyna membuat seragam gadis itu kotor dan terakhir air mineral yang menetes membuat seragam Reyna basah.

Salwa,Selli,dan Sarla tertawa sedangkan Reyna memenjamkan matanya lalu menangis dalam diam.

Salwa berjongkok dan memegang rahang gadis itu.

"Gue mau Lo menjauh dari Giyaats. Mangkanya jangan macem-macem sama gue" ujar Salwa lalu menghempas muka Reyna.

Salwa and the gank pergi meninggalkan Reyna yang masih dengan posisi terduduk.

Tangis Reyna pecah saat Salwa sudah keluar. Ternyata sedari tadi Giyaats melihat kejadian itu di jendela. Sebenarnya Giyaats ingin menolong Reyna namun ia teringat ucapannya Salwa.

Maafin gue Rey,gue bakalan ngebalikin semua ini ke tempat yang seharusnya.batin Giyaats yang mengepalkan tangannya dan rahang yang mengeras.

______________________
TBC💞

REYNA{REVISI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang