Prolog

655 55 1
                                    

Hei, kenapa bengong begitu?

Ah? Kamu ngomong apa tadi? Maaf.

Huh, melamunkan apa sih? Untung jalannya sepi, kalau tidak bisa kena bahaya kamu.

Iya iya maaf.

Jadi, kenapa melamun begitu? Perasaan tadi masih baik-baik saja.

Sebenarnya aku kepikiran gosip-gosip aneh.

Gosip apa? Soal cewek centil atau cowok ganteng?

Nggak, gosip seram sih. Cerita hantu.

Hah? Jangan bikin merinding deh! Masih siang nih!

Kamu takut hantu?

Ng-nggak! Kamu saja yang bikin merinding! Tadi masih normal kok sekarang ngobrolin soal hantu! Cerita saja kalau begitu!

Aku nggak tahu yang betul loh, hanya dengar-dengar ini dari anak kelas sebelah yang ngobrol ramai-ramai. Geng mereka ada cowok keren tuh, dia cerita soal gosip hantu ini.

Terus kamu percaya?

Nggak. Aku cuma ikut dengar, habisnya penasaran.

Terus bagaimana?

Katanya di koran pagi, banyak berita orang meninggal dari kota sebelah. Meninggalnya brutal aneh begitu, ada yang tangannya kepotong, ada yang kepalanya lepas—

Yang benar? Ayahku langganan koran pagi, kok nggak pernah bilang padaku?

Mungkin beliau nggak mau kamu tahu, kita kan masih SMP.

Tapi yang benar sampai seperti itu? Di TV kok nggak ada beritanya?

Ingat, kota sebelah itu angker loh, banyak cerita hantu datang dari sana. Mungkin acara TV takut menyiarkan yang seperti itu, takut kalau mati juga. Akibatnya kota kita sekarang jadi suram gara-gara gosip seram begitu.

Coba pastikan dulu itu cuma gosip atau betulan. Sekarang kan hoax di mana-mana.

Kalau itu bohong pun sepertinya orang yang bikin gosip ini langsung kena petaka. Kota sebelah terkenal karena kutukannya kan?

… Asal kamu tahu, aku ini anak pindahan dari kota C ke kota ini, mana aku tahu soal kota Q? Bukannya apa, kota kita ini sudah terpencil, apalagi kota Q? Makin suram saja kota itu.

Makanya aku cerita padamu. Kota sebelah itu seram, katanya banyak tempat terkutuk dan angker, soalnya sering dijadikan tempat bunuh diri.

Ah … aku ingat, kota sebelah ada jurangnya kan? Katanya tempat itu terkenal horror di acara hantu.

Iya, banyak hantu berkeliaran di sana. Kalau ada yang berani ke sana, dia dikutuk lalu mati.

Mati bagaimana?

Ya seperti yang gosip seram itu bilang, kepala terpenggal, tubuhnya terkoyak, mati menggenaskan sampai busukpun katanya ada yang pernah liat. Di bagian tubuh mereka yang berdarah-darah ada tanda aneh, katanya itulah tanda kalau orang itu dikutuk.

Mengerikan ….

Yang aku tahu, kalau gosip seram bakal jadi petaka kalau disebar-sebarkan sembarangan, tapi kalau itu memang yang betul terjadi kan ….

Jadi itu betulan dong?

Mana kutahu. Aku hanya kepikiran gara-gara kita jalan berdua begini, apalagi jalannya sepi.

Heh jangan begitu lagi dong! Masa’ ada hantu muncul siang bolong begini?

Kamu tahu, langit di atas mendung, jangan bicara keras -keras. Diam saja deh.

Bagus ya kamu! Sekarang jadi seram kan!

Hei, diam dong. Ini biar kita selamat juga.

… Maksudmu apa?

Aku ingat, cowok dari geng kelas sebelah itu juga bilang …

Stop stop! Jangan dilanjutkan!

kalau berita terbaru yang dia baca, ada anak sekolah yang badannya terpotong-potong di pinggir jalan ….

AKU LARI SAJA AH! AKU TAKUT NIH!

HEH TUNGGUIN! DUH ITU HITAM-HITAM APA COBA!? WOI JANGAN LARI DULUAN DONG!

*****

Sepenggal prolog untuk kalian. Genre yang aku bawa kali ini adalah genre mystery-horror, semoga kalian menikmatinya. Chapter 1 akan segera hadir, jadi tidak perlu khawatir!

Salam, Reon.

Death CurseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang