10

1.6K 122 17
                                    

So Eun bergeming setelah mendengar penuturan Kim Bum.

Sedangkan Kim Bum tampak masih tersenyum manis.

"Kenapa?" Tanya So Eun.

"Apanya yg kenapa?" Tanya balik Kim Bum.

"Maksudku..." Perkataan So Eun terpotong.

"Tentu maksudnya dia tidak pantas bersamamu Kim Bum." Sela Yoon Ah.

Kim Bum dan So Eun menoleh ke Yoon Ah.

"Kehidupan So Eun sudah ditentukan oleh warisan orang tuanya. Begitupun juga dengan percintaannya." Lanjut Yoon Ah.

So Eun menghela nafas lesu. Dia merasa telah kalah. Karna memang benar perkataan Yoon Ah.

Kim Bum menoleh ke So Eun dengan bingung.
"So Eun, apa maksudnya?" Tanya Kim Bum.

"Setelah wisuda, aku harus pindah ke Sydney untuk meneruskan usaha appa." Sahut So Eun menunduk.

"Jadi, semua itu serius?" Tanya Kim Bum tidak percaya.

Yoon Ah semakin tersenyum sinis.
"Ah, masih ada lagi yg belum kau perjelas sepupuku." Ucap Yoon Ah menyindir.

So Eun mengepal kuat tangannya untuk menguatkan dirinya.
"Dan... aku harap... kau bisa melupakan perasaanmu padaku... Bum-ah. Karna... aku akan... menikah." Ucap So Eun sekuatnya.

Duarrr

Bagai tersambar petir hati Kim Bum. Dia mematung setelah mendengar penjelasan terakhir So Eun. Dia tidak percaya. Baru saja dia menyadari perasaan terpendamnya pada So Eun, dia harus melepaskannya untuk orang lain. Ini konyol!

"Tidak, kau bercanda kan?!" Ucap Kim Bum sambil menghampiri So Eun dan mengguncang bahu So Eun.

"Apa kau tidak mencintaiku?" Tanya Kim Bum dengan sendu.

So Eun hanya mengeleng-gelengkan kepalanya sambil terisak keras.

"Kau tidak bisa memperlakukanku seperti ini So Eun. Kau sudah memberi harapan lewat Eunnie, sekarang kau ingin mencampakkanku?!" Racau Kim Bum.

Hingga detik berikut dia pergi dari sana.

So Eun hanya terus terisak sambil menunduk.

Sedang Yoon Ah hanya menyeringai sambil berlalu pergi.

#####

Tiga hari berlalu setelah pesta perpisahan yg diadakan dirumah keluarga saudara So Eun. Kim Bum terlihat murung dan sering menyendiri. Dan juga sering menghindari So Eun. Begitupun sebaliknya dengan So Eun.

Dan saat ini Kim Bum terlihat menyendiri di rooftop kampus.

"Disini kau rupanya." Ucap salah satu sahabatnya, Park Chanyeol.

Kim Bum hanya melirik sekilas kemudian kembali menatap lurus kedepan diawang-awang.

Chanyeol melangkah memposisikan duduk di sebelah Kim Bum.

"Ayolah. Aku tahu kau kecewa. Tapi lusa kita harus tampil dilomba tari. Jadi kau harus semangat." Bujuk Chanyeol.

Benar, Kim Bum harus semangat. Dia tidak bisa menyalahkan So Eun. Ini sudah diatur orang tuanya kan sebelum mereka saling kenal. Lagipula So Eun tidak pernah mengatakan mencintainya. Tapi... sikapnya... arrrggghhht... Kim Bum pusing dibuatnya.

"Aku sudah cukup merenung. Ayo latihan." Putus Kim Bum sambil mengajak Chanyeol pergi.

Chanyeol tersenyum tipis dan mengikuti langkah Kim Bum.

#####

Hari kompetisi tari telah tiba semua baik indivdu dancer dan grup dancer semaksimal mungkin menunjukkan keahliannya.

WE (CINDERELLA STORY) (BUMSSO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang