FLASBACK 01
Liam mo Manuel atau yang biasa di panggil Liam ini tengah duduk di taman sekolah bersama dengan para kawan kawan nya.
"Eeh kalian tau gak?" Semuanya menoleh ke arah Criss dengan spontan , tak terkecuali Liam yang tadinya tengah sibuk dengan ponsel Android miliknya.
"Kemaren, gue abis potbar Ama cewe yang kemaren menang olimpiade fisika" ucap Criss dengan bangga.
"Demi?" Johan menatap Criss dengan raut wajah tak percaya.
"Beneran deh.. ngapain gue boong , gila apa badannya bening bener brooo" Criss kembali membuat para temannya penasaran dengan ceritanya.
"Terus terus?" Johan kelewat bersemangat sampai sampai ia mengubah posisi nya menjadi duduk di depan Criss persis seperti seorang anak yang meminta di ceritakan dongeng oleh ibunya.
"Lo tau gak sih? Suara nya itu.. behhhhh lembut beneeer , gue aja sampe speechless banget .. gila apa. Dah gitu.. dia ngomong nya pake aku-kamu bro .. sumpah , gue berasa jadi cowoknya dah.." Criss kembali bercerita dengan hebohnya.
"Mantap.. " Johan menyahut sambil membayangkan bagaimana rupa si pemenenag olimpiade fisika.
"Elo ketemu di mana? Setau gue, itu bocah di temuin susah" sahut Miko penasaran
"Perpustakaan" ucap Criss membuat temannya semakin penasaran.
"Segampang itu? Gak mungkin .. " tiba tiba Tomi berseru tak percaya dengan apa yang di dengarnya.
"Gue gak bohong " sahut Criss meyakinkan bahwa ceritanya memang benar.
"Gue juga .. agak gak percaya gitu sih.. setau gue , itu bocah jarang pergi ke kantin , hampir gak pernah malah.. gue sempet ngira, dia kalo jam istirahat ada di kelas , eeeh pas gue cek nggak ada.. di rooftoop lebih-lebih.. Lo kalo mau ketemu dia , dapet nya pesti kalo gak di ruang guru ya perpus.. ada benarnya juga sih.. Lo ngomong gitu.." sahutan Miko yang panjang kali lebar nya tak tentu arah membuat Criss kembali menyombongkan dirinya.
"Gue bilang juga apa.. bener .." Criss menampakkan senyum kemenangan nya kepada Tomi.
"Kalian lagi ngomongin apa sih?" Seketika semuanya terbahak ketika mengetahui bahwa Liam sedari tadi tak mengerti tentang pokok bahasan yang tengah mereka bicarakan.
"Jadi Lo gak tau?" Criss berkata dengan sisa sisa tawanya, membuat liam mendegus kesal.
"Namanya Anna , anak Kelas XII IPA 3, Lo gak kenal?" Liam menggeleng pelan sebagai jawabannya, karna pada dasarnya .. ia memang tak tau..
"Hah?! Serius Lo?! Gak kenal!?" Criss berseru dengan histeris yang membuat para siswa yang tengah berjalan di sekitar taman menoleh memperhatikan criss dengan pandangan yang.. entahlah ...
"Biasa aja bisa gak sih!?" Johan mendesis tajam ke pada Criss , sementara Criss hanya menunjukkan cengiran kudanya.
"Gue pikir Lo , cucu pemilik yayasan tau semuanya.. eeh nyatanya enggak ..." ucapan Miko kembali membuat liam mendegus kesal.
"Gak ngaruh" jawaban Liam membuat Criss berdecih meremehkan " cih.. nanti kalo Lo udah liat anak nya.. gue jamin Lo langsung ke pincut dah.."
"Gak akan" Criss kembali menatap Liam dengan tatapan yang.. eugh..
"Mau taruhan?" Criss melipat kedua tangannya di atas dadanya dengan senyum licik terukir di bibirnya.
"Lo ngeremehin gue?" Liam memandang Criss tak percaya , apa ia baru saja di remehkan? Yang benar saja..
"Gue nantang" Criss masih menunjukkan senyum licik meremehkan nya yang semakin membuat liam tak percaya dengan ini semua.
"Oke" Liam mau tak mau harus menyetujui kemauan Criss , mau bagaimanapun juga .. ia telah di remehkan.
"Bawain ke gue satu jalang .. ples hotel bintang lima" Liam hampir tak bisa berkata apapun .. bahkan tak hanya ia yang tak di buat kaget oleh Criss , johan,tomi dan Miko pun sampai mengaga tak percaya. Criss memintanya untuk membawakannya seorang pelacur dan menyediakan hotel berbintang untuknya jika ia kalah taruhan? Apa apaan ini?!
"Serius" Liam tertawa hambar " kalau gue menang?"
"Gue kabulin 3 permintaan apapun yang Lo mau " Criss berbicara dengan mantapnya " deal?" Liam menatap sejenak uluran tangan dari Criss lalu menjabat tangan Criss dengan mantap.
"Deal"
"Pulang sekolah kita langsung ke perpus" komando Criss pada teman temannya.
"Tugas kita apa?" Johan bertanya pada Criss dengan telunjuk yang mengarah pada dirinya,tomi dan Miko.
"Liat.. dan siapin kamera" jawab Criss dengan raut wajah seperti tengah membayangkan sesuatu.
"Kamera?" Johan mengernyit bingung
"Yang pasti.. Lo gak bakalan mau ketinggalan expresi cengo mukanya Liam" seketika Johan , Tomi serta Miko tertawa terbahak-bahak mendengar pernyataan dari Criss.
"Anjir"
Dorrrrrr
Gimana gimana?? Sampe sini udah penasaran belum? Kira kira Criss nanti bakalan dapet jatah ngak yah? Atau nanti Criss yang bakalan jadi Mbah jin buat Liam? Penasaran kan? Tunggu part selanjutnya nya .. 😍😍😍Salam bunga sepasang 🙏🙏🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Spoiled Boy [ ON HOLD ]
Teen FictionBerawal dari taruhan sepele hingga berujung berlanjut dengan sebuah kisah percintaan yang membuat cowok blesteran indo - Spain itu merasa sangat beruntung. Hingga pada suatu hari satu permintaan dari sang kekasih membuatnya harus memilih .. Iya...