Miko berjalan di depan menuntun para sahabatnya masuk ke dalam sebuah ruangan. Tek terkecuali Tomi dan Criss yang kini kedua wajah mereka babak belur. Setelah perkelahian yang sempat mereka lakoni , para pelayan di kediaman Miko mengobati luka mereka.
Ya.. mereka memang ada di kediaman Miko yang berada di sebuah perumahan real estate di kawasan kota Jakarta.
Tadi , perkelahian mereka terjadi di ruang pribadi milik Miko yang memang di sediakan oleh nya untuk berkumpul bersama para sahabatnya.
Anna melihat seisi rumah ini dengan terkagum kagum , rumah ini sungguh besar sekali. Namun , sebuah bingkai foto dengan ukuran besar yang terpajang di dinding ketika ia melewati dapur mengingatkannya pada sesuatu.
Anna sontak berhenti yang otomatis membuat Liam ikut menghentikan langkahnya diikuti yang dengan yang lainnya. Semuanya mengernyit heran dengan tingkah Anna.
Saking seriusnya Anna sampai tak sadar melepaskan genggaman tangan Liam dan berjalan dengan perlahan mendekati bingkai foto berukuran besar itu.
Dadanya terasa sesak ketika ia melihat dengan lebih jelas siapa figur di dalam foto hitam putih tersebut.
Disana terlihat sebuah meja meja billiard dengan 2 sosok memakai jas berwarna hitam yang terlihat sangat elegan dengan salah satu di antara mereka yang terlihat tengah membungkuk berusaha membidik bola. Serta sosok yang lain tengah berdiri di sampingnya memperhatikan apa yang orang tersebut lakukan. Namun Anna tak dapat melihat wajah keduanya , karena mereka membelakangi kamera.
Bukan karena apa , Anna sangat familiar dengan meja billiard tersebut , belum lagi sosok yang tengah berdiri di dalam foto itu.rambut dan postur nya seperti bukan orang asing baginya.
"Kamu kenapa?" Anna terkejut ketika Liam mengagetkan nya. Kemudian ia menggeleng kan kepalanya dan perlahan embalikkan badannya menghadap Liam.
"Gak papa"
"You okay?" Liam mendekat ke arah Anna dan menangkap wajah Anna dengan kedua tangannya.
"Yes.. i'm okay" balas Anna meyakinkan
"You look so pale"
"Nope.. aku baik baik aja" Anna berusaha tersenyum dan melepas melepas tangan Liam dari wajahnya.
"Mungkin Lo mau minum dulu?" Liam menoleh ke arah Miko yang kini menyodorkan segelas air putih padanya.
Tanpa ba bi bu Liam meraih gelas itu lalu menaruhnya di atas meja makan kemudian ia mengangkat tubuh Anna untuk duduk di atas meja makan.
"Minum dulu" liam menuntun Anna untuk meneguk dengan perlahan.
"Udah?" Anna mengangguk
"Tadi kenapa sih? Hm?" Liam membelai kepala Anna dengan penuh kasih sayang , namun momen itu pecah seketika.
"Ekhem" deheman Criss membuat suasana romantis itu berubah seketika.
"Lo kalo ga mau jadi nyamuk pergi aja sana ! Nanti gue nyusul!" Tekan Liam pada Criss dengan tatapan mata menusuk tajam.
"Anjir nih bocah.. yuk mik, tom ,Jo kita pergi , timbang jadi nyamuk doang disini" degus Criss lalu pergi berlalu diikuti oleh yang lainnya.
Dan tinggallah mereka berdua di tempat itu. Liam menggenggam kedua tangan Anna lalu menatapnya dengan raut wajah khawatir.
"Kamu kenapa sih?" Dari jarak yang cukup dekat , Anna bisa melihat dengan jelas raut kekhawatiran di wajah Liam.
"Kamu gak boleh ngomong kaya gitu sama sahabat kamu Liam.." kata Anna dengan seulas senyum terukir di bibirnya menandakan ia baik baik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Spoiled Boy [ ON HOLD ]
Teen FictionBerawal dari taruhan sepele hingga berujung berlanjut dengan sebuah kisah percintaan yang membuat cowok blesteran indo - Spain itu merasa sangat beruntung. Hingga pada suatu hari satu permintaan dari sang kekasih membuatnya harus memilih .. Iya...