"dari siapa?" Tanya Liam ketika kurir wanita itu keluar dari apartemen anna.
"Aku juga gak tau"
"Kok gitu?"
"Emang aku gak tau .. selama aku tinggal di sini , satu bulan sekali atau mungkin beberapa Minggu sekali pasti ada paket buat aku"
"Serius?"
"Iya.. kadang isi paketnya sepatu ,tas ,baju ,dekorasi kamar ,banyak deh pokoknya" Liam terperangah ketika anna menyebutkan berbagai barang-barang yang dikirimkan untuknya.
"kamu benar-benar ga tau ? Selama kamu tinggal di sini dan selama beberapa tahun ini sampel sekarang kamu gak tau siapa pengirimnya?"
"Aku bener-bener gak tau , yang jelas semua yang di kasih ke aku itu selalu pas di pake di badan aku.. kamu tau gak sih? Bahkan Daleman aku aja sampe tau ukurannya berapa .. aku jadi takut tau-tau aja disini ada kamera tersembunyi , tapi aku udah coba cari .. ga ada" Liam kembali berfikir keras tentang siapa yang berani memberikan barang-barang branded pada Anna.
"Kakek Gibran tau?"
"Iya.. dia tau bahkan orang yang pertama kali aku kasih tau dia..tapi dia bilang ,aku harus terima rejekinya dan ga boleh ditolak" Liam mengangguk lalu beralih mengajak Anna pergi ke sekolah.
✔✔✔✔✔
Liam diam memikirkan tentang kejadian pagi tadi di apartemen anna. Bagaimana bisa seseorang mengirimkannya barang barang bermerek setiap bulannya!?.Sungguh , ini aneh sekali bahkan semua yang di berikan selalu pas dengan anna.
"Apa anna punya secret adminer ya?"
Entah bagaimana bisa kalimat itu muncul di kepala nya , Liam kembali berfikir jika memang anna mempunyai secret adminer , tentu saja ia bukan orang biasa.
Liam berfikir jika si pengirim barang-barang itu adalah seorang remaja seumur an , tidak mungkin remaja seusianya bisa membelikan barang-barang branded dengan harga fantastis dan itu rutin setiap bulannya.
Kalau memang iya.. memangnya sekaya apa orang itu. Apa si pengirim seorang blogger, YouTubers,model mungkin¿. Itu bisa saja bukan¿ Atau mungkin orang yang mengirim ITU pada anna mempunyai hubungan khusus dengan anna sedangkan Anna tidak mengetahui nya?. Sungguh membingungkan.
"Liam?" Liam tersadar dari lamunannya ketika Anna menepuk bahunya
"Iya .. kenapa?"
"Kamu dari tadi diem, kenapa?"
"Oh. Ga papa, kamu mau belanja apa lagi?" Liam sedikit mengalihkan pembicaraan nya dengan mengalihkannya perihal Anna yang kini sedang memilih beberapa kebutuhan nya di mall. Kini mereka berdua memang sedang berada di dalam sebuah mall untuk membali beberapa kebutuhan bulanan untuk Anna seusai bimbel tadi.
"Udah selesai.." ucap Anna ketika ia meletakkan beberapa bahan makanan ke dalam keranjang.
"Oke.. kita ke kasir sekarang" Liam mendorong troli belanja dengan diikuti anna yang berjalan di samping nya.
"Udah biar aku aja" Liam mencekal lengan Anna yang hendak memberikan sebuah kartu kredit gold pada sang kasir.
"Kenapa?"
"Ga papa.. " Anna mengangguk mengiyakan apa yang Liam katakan , lalu ia beralih memasukkan kartu kredit gold miliknya ke dalam dompetnya.
"Abis ini mau kemana lagi?" Liam mulai membuka pembicaraan kembali dengan anna. Sembari menunggu petugas kasir menyelesaikan tugasnya.
"Aku mau beli sesuatu lagi.. "
"Apa?"
"Kepo" jawab Anna sambil menggerakkan tangan kanannya ke depan wajah Liam persis seperti apa yang dilakukan oleh remaja-remaja seumuran mereka.
"Heh" Liam mengacak rambut Anna dengan gemas. Sungguh gadisnya satu ini benar benar lucu.
"Liam nanti rusak tatanannya" keluh Anna yang kini berusaha menghentikan gerakan tangan Liam yang kembali mengacak acak rambutnya
"Gemes aku"
✔️✔️✔️✔️✔️
Liam benar benar tak habis pikir dengan Anna yang ternyata adalah gadis yang konsumtif.
Liam tak masalah dengan uang yang ia keluarkan untuk Anna , sejauh ini memang inilah kali pertama nya ia mengeluarkan uang nya untuk Anna.
Bukan masalah berapa banyak rupiah yang akan keluar dari kantongnya untuk Anna nanti di masa mendatang atau apalah itu.
Liam tak peduli dengan uang itu .
Hanya saja , sikap Anna yang seolah olah tak peduli dengan berapa rupiah yang di keluarkan nya untuk membeli berbagai macam barang , seperti bukan sifat anak orang biasa.
Bayangkan saja dalam waktu beberapa menit saja Anna sudah mengeluarkan uang lebih dari dua juta hanya untuk membeli barang barang yang menurutnya tidak penting.
Contohnya tadi ketika mereka selesai membeli beberapa keperluan bulanan, Anna mengajaknya pergi ke toko mainan yang memang masih berada di dalam mall itu.
Anna benar benar seperti anak kecil yang kegilaan mainan. Ia membeli beberapa boneka berbentuk cup cake mungkin sekitar lima atau enam buah dengan warna yang berbeda , squishi , Barbie dan masih banyak lagi.
Aneh bukan? Bagaimana bisa Anna mengeluarkan uang seperti menghamburkan dedaunan ? Liam bahkan tak seboros itu. Apakah ia perlu mengorek informasi yang lebih dalam tentang asal usul Anna?
Hai guys..
Kemaren pada minta update.. pada minta next .. dan.. Alhamdulillah bisa update malam ini guys 🙏Jadi kemarin itu karena aku lagi ada lomba di Semarang jadinya ga bisa buat update .
Oke..
Salam bunga sepasang 🙏🙏🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Spoiled Boy [ ON HOLD ]
Teen FictionBerawal dari taruhan sepele hingga berujung berlanjut dengan sebuah kisah percintaan yang membuat cowok blesteran indo - Spain itu merasa sangat beruntung. Hingga pada suatu hari satu permintaan dari sang kekasih membuatnya harus memilih .. Iya...