--- los angles , California Amerika serikat"Menghadap tuan" seorang pria berperawakan tinggi dan bertubuh besar berdiri tegak menghadap seseorang yang tengah duduk di kursi kebesaran nya menghadap jendela yang menampilkan pemandangan kota.
"Apa yang kau dapat ?" Tanya seseorang yang mana adalah atasan pria tersebut
"Maaf tuan.. sejauh ini tak ada kejanggalan ataupun kejadian yang tidak di inginkan , semua berjalan dengan lancar . Seperti biasanya" jelas pria berperawakan tinggi tersebut.
"Apa kau yakin dengan pengamatan mu? Tak ada yang mendekatinya bukan?" Nadanya terdengar seperti sebuah ancaman di akhir kalimatnya.
"Tak ada tuan"
"Kau boleh pergi" dan pria itu pun pergi dari ruangan tersebut. Sementara pria yang tengah duduk di kursi kebesaran nya itu terlihat merenung.
Ia membalikkan kursinya ke depan dan mengambil sesuatu di dalam laci meja kerjanya. Punggung nya di sandarkan di sandaran kursi. Hanya satu nama yang terngiang di pikiran nya.
"Celine.."
✔️✔️✔️✔️✔️
"Dady"
"Hei girl.. come here"
"Dady .. look at my new dol" gadis kecil berusia tiga tahun itu berlari dengan tergopoh-gopoh sembari terus menunjukkan sebuah boneka Barbie pada ayahnya
"Wow .. that's beautiful.. like you"
"Mommy buy it for me"
"You've said thanks to him?"
"Yes.. i said thanks mommy..your so beautiful" mendengar jawaban putri kecilnya Marco terkekeh ringan. Sungguh sebuah karunia Tuhan yang tak kan pernah ia sia siakan.
"What are you doing in here Dady? What is that" Marco menoleh pada telunjuk tangan putrinya yang mengarahkan pada meja bilyard kesayangannya.
"This bilyard tabble"
"Bilyard? What is that?"
"Mmm.. it's a game¿"
"Game?"
"You want to play it?"
"Yes.. yes .. yes.. i want dady.. teach me.."
Anna membaringkan tubuhnya dengan gelisah ketika sekelebat bayangan akan masa kecilnya bersama sang ayah muncul kembali. Sungguh ia tak tau mengapa akhir akhir ini bayang bayang itu selalu muncul di pikiran nya.
Belum lagi setelah ia melihat sebuah foto hitam putih yang ia lihat di kediaman milik Miko. Anna merasa tak asing dengan salah satu orang dalam foto tersebut.
Anna mengacak rambutnya frustasi , sungguh ia merasa bingung kenapa mereka datang sekarang!?.
Entah kenapa dadanya terasa sesak ketika masa lalu itu kembali berkeliaran di pikirannya. Mengingat akan semua itu seolah ada beban berton ton yang menimpa dirinya.
Tanpa terasa setetes bening turun perlahan dari kedua pelupuk matanya. Anna terisak pelan.. hingga suara dering ponsel berhasil mengalihkan pikirannya walau hanya sedikit .
KAMU SEDANG MEMBACA
Spoiled Boy [ ON HOLD ]
أدب المراهقينBerawal dari taruhan sepele hingga berujung berlanjut dengan sebuah kisah percintaan yang membuat cowok blesteran indo - Spain itu merasa sangat beruntung. Hingga pada suatu hari satu permintaan dari sang kekasih membuatnya harus memilih .. Iya...