07 - MAAF

5K 186 2
                                    

FLASBACK 04

        

Jam menunjukkan pukul 16:15 , Anna bergegas dari perpustakaan sekolah untuk pulang ke rumah.

Namun , saat tengah berjalan tiba tiba ia di hadang oleh seseorang.

"Maaf , permisi" Anna dengan halus mencoba memberi tahu seseorang yang menghadangnya untuk menyingkir.

"Nama gue Liam" namun, bukannya menyingkir seseorang yang mengaku bernama Liam itu malah memperkenalkan dirinya. Ada apa ini?

"A - Anna" tiba tiba saja lidahnya terasa Kelu, Anna benar benar merasa takut sekarang.

"Hari ini Lo jadi pacar gue"

"Apa?" Anna benar benar tak percaya dengan apa yang di katakan Liam barusan.

"Lo jadi pacar gue" Anna sungguh tak percaya dengan kalimat yang terlontar dari bibir Liam , bagaimana bisa ia menjadikannya sebagai pacar ¿

"Maaf.. kayanya kamu salah orang deh .. permisi" Anna kembali mencoba menolak dengan halus.

"Gue bilang , gue gak salah orang" tiba tiba Anna yang hendak berjalan melalui Liam di cegat oleh cowok blesteran itu.

"Maaf Liam.." Anna segera beralih ke sisis satunya , namun baru selangkah ia melewati Liam tangannya di cekal dengan keras oleh cowok itu , alhasil membuat anna memekik kesakitan

"Akh..." Anna meringis kesakitan ketika cekalan itu tak terlepas

"Tolong lepasin.. sakit" mata Anna berkaca kaca menahan rasa sakit di pergelangan tangannya. Dengan pelan ia mencoba melepaskan cekalan itu , namun tak berhasil.

"Lepas.. Liam.. plisss , sakit" kini ia benar benar tak bisa membendung air mata nya. Anna terisak tak tertahankan , rasanya sakit .. perih..

"Hiks" Liam yang mendengar isakan itupun tersadar dari lamunan nya kemudian dengan cepat ia melepas cekalan tangannya.

Anna yang merasakan cekalan itu terlepas langsung bernapas lega walau masih dengan sisa Isak tangis nya.

"Maaf" tangan Liam terulur untuk memeriksa pergelangan tangan Anna , namun Anna langsung bersingsut menjauh.

"Hiks.. mau apa?" Anna benar benar takut pada Liam sekarang.

"Gue mau liat.. gak bakalan sakitin lagi , janji" Liam berusaha menyakinkan Anna.

"Janji?"

"Iya .. sini liat" Liam mendekati Anna lalu meraih pergelangan tangan gadis itu yang terlihat membiru.

"Masih sakit?" Tanya Liam sambil mengelus-elus pergelangan tangan Anna

"Sedikit" cicit anna

"Maaf ya.. gue bener bener lepas control" Anna hanya mengangguk pelan sebagai jawabannya.

"Gue anterin balik yah"

"Ga- gausah. Aku- bisa pulang sendiri" Anna menolak dengan halus walau sedikit tergagap , seraya menarik tangannya dari genggaman liam.

"Gue maksa" Liam benar benar harus mempunyai kesabaran luar biasa sekarang.

"Gak perlu liam.." dan kini Liam benar benar ingin mempunyai kekuatan bersabar seumur hidup , ketika Anna pergi dari hadapannya .

Hingga tak lama kemudian terdengar suara pekikan keras dari Anna ketika Liam mengangkat tubuhnya ala bridal style.

"Liam.. kamu-"

Spoiled Boy [ ON HOLD ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang