"kakek" Gibran menoleh ke arah dimana suara itu berasal dan muncullah Liam dari balik pintu ruang kerjanya.
"Eeh.. cucu kesayangan kakek.. sini masuk" Liam mengangguk mengiyakan lalu mulai melangkah kedalam
"Kamu tumben kesini , malem lagi ada perlu apa?" Liam tersenyum kikuk ketika Gibran sedikit menyindirnya , ia memang hampir tak pernah ke ruang kerja Gibran saat malam hari karena setelah pulang sekolah ia lebih sering berkumpul bersama sahabatnya di salah satu villa milik keluarga Johan. Ia akan di disana sampai malam tiba , bahkan terkadang jika Liam malas untuk kembali ke rumah Gibran , ia memilih menginap disana bersama dengan sahabatnya yang lain.
Sebenarnya tadi para sahabatnya mengajaknya untuk sekedar kumpul di tempat yang biasa mereka kunjungi saat weekend , namun mengingat ada Anna yang harus ia temani pergi berbelanja , Liam memilih untuk tidak bergabung dengan mereka , toh juga itu baru kali ini.
"Liam mau minta tolong lagi sama kakek" Gibran mengerutkan keningnya , Liam meminta tolong padanya? Ini sungguh situasi langka
"Duduk dulu" Liam mengangguk dan mendaratkan bokong nya dikursi yang persis di depan meja Gibran "mau minta tolong apa?"
"Mmm.. Liam mau minta data pribadi tentang Anna kek" Gibran sedikit terkejut ketika mendengar permintaan dari cucu kesayangannya , untuk apa Liam meminta data pribadi tentang Anna?.
"Mau buat apa?"
"Liam ga buat apa-apa kok ke.. Liam cuma. Pengin tau aja , Anna kan sekarang pacarnya Liam. Jadi Liam harus tau semua tentang Anna kek" Gibran terkekeh geli mendengar penuturan dari cucunya
"Ha-ha-ha ya ampun.. anak muda jaman sekarang , nanti kakek kasih datanya ke email kamu"
"Beneran kek?" Liam tersenyum senang dalam hati sungguh , ternyata ini tak sesulit yang ia bayangkan ,ia pikir Gibran tidak akan memberikannya secara cuma-cuma padanya.
"Tapi ada syaratnya , kamu harus periksa dan teliti dengan benar data yang ada disini , lalu kamu kirimkan pada kakek ringkasan nya" ucap Gibran sembari menyodorkan beberapa map pada Liam yang membuat senyum kemenangan Liam seketika luntur saat Gibran memberikannya tugas itu , memang itu mudah untuk ia lakukan karena ia memang sudah sering melakukan hal itu , karena semenjak Liam tinggal bersama Gibran , Gibran selalu menyuruhnya membuat rekapan data , grafik dan pengecekan data yang kini ditugaskan untuknya.
Sebenarnya bukan karena Gibran tak percaya pada sekertaris di kantornya , hanya saja ia ingin menjadikan Liam lebih terlatih saat ia Liam menggantikannya sebagai CEO di perusahannya. Lagipula Liam juga tak merasa dirugikan , toh Gibran selalu mentransfer bayarannya setiap kali ia menyelesaikan tugas yang di beri oleh Gibran. Walaupun Liam sudah mengatakan ia ikhlas melakukan itu , namun Gibran tak menghiraukannya dan melah mengatakan pada Liam bahwa "sekalian buat pelajaran buat kamu dan biar kamu belajar mengendalikan pengeluaran dan pemasukan kamu sendiri , karena kelak apa yang kamu pegang akan lebih besar dari apa yang kamu pegang sekarang" . Dan sampai saat ini Liam selalu mengingatnya.
"Cuma itu kan kek?"
"Iya.. cuman ini , malam ini harus selesai"
"Apa? Malam ini?" Yang benar saja ini bahkan sudah jam 7 malam dan ia harus menyelesaikan nya malam ini juga?!
"Iya..maksimal jam sembilan malam , kakek ga mau kamu kesiangan besok"
"Terus datanya?"
"Terkirim setelah kamu menyelesaikan
tugasnya"✔️✔️✔️✔️✔️
Sedikit lagi dan tugasnya akan selesai , lalu ia akan mengetahui segalanya tentang Anna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Spoiled Boy [ ON HOLD ]
Teen FictionBerawal dari taruhan sepele hingga berujung berlanjut dengan sebuah kisah percintaan yang membuat cowok blesteran indo - Spain itu merasa sangat beruntung. Hingga pada suatu hari satu permintaan dari sang kekasih membuatnya harus memilih .. Iya...