Episode 1

15 4 0
                                    

"Namanya Para Pelindung Sang Pangeran," kata Rafli.

"Nama yang bagus untuk sebuah kelompok. Mungkin kita butuh banyak teman kita," kata Adi.

"Kita akan memanggil David, Kevin, Brian dan Michael. Hanya mereka yang terkuat yang bisa mengalahkan 2 werewolf sendirian," kata Rafli.

"Bagaimana dengan Ratna, Nadia, dan Eva? Haruskah kita ajak mereka juga?" tanya Adi.

"Sebaiknya jangan membawa mereka terlebih dahulu karena mereka pasti belum siap dan musuh kita juga bukan sembarang werewolf. Kita berdua akan memanggil David dan yang lainnya," kata Rafli.

"Bagaimana dengan Andi? Apa dia ikut?" tanya Adi.

"Sebaiknya dia tetap di sini karena aku takut ada yang mengintai Andi dan menangkapnya," kata Rafli.

"Benar juga, kita akan pergi kapan?" kata Adi.

"Sekarang saja, di mana Andi?" kata Rafli.

"Dia sedang tidur, dia kelelahan membereskan kamar tidurnya tadi," kata Adi.

"Baik, ayo kita pergi sekarang," kata Rafli.

"Ayo," kata Adi.

Mereka berpencar dan membagi tempat yang akan mereka datangi. Rafli berencana akan mendatangi Kevin dan Brian, sementara Adi akan mendatangi David dan Michael.
Pada saat Rafli di rumah Kevin...

"Kevin, kau bisa membantuku?" tanya Rafli.

"Apa yang harus aku bantu? Apa sesuatu yang penting?" kata Kevin.

"Ini penting, temanku seorang Pangeran dan ayahnya dibunuh oleh seseorang. Sekarang, temanku sedang diincar oleh pembunuh itu. Kau bisa membantuku?" kata Rafli.

"Pangeran? Maksudmu Pangeran dari Kerajaan Werewolf? Aku sangat bisa membantumu," kata Kevin.

"Benarkah? Bagus kalau kau bisa membantuku. Sekarang, kita akan pergi ke rumah Brian untuk meminta bantuannya," kata Rafli.

"Baik," kata Kevin.

Sementara itu, Adi sedang berada di rumah Michael...

"Kau bisa membantuku, Michael? Aku sangat butuh bantuanmu," kata Adi.

"Apa yang harus aku lakukan untuk membantumu?" tanya Michael.

"Kau bersama yang lain harus mengalahkan satu orang yang sangat kuat bahkan bisa membunuh Raja Werewolf sekalipun," kata Adi.

"Memang, siapa saja yang akan melawannya?" tanya Michael.

"Aku, kau, Kevin, Brian, Rafli, David, dan Andi," kata Adi.

"Siapa Andi?" tanya Michael.

"Dia adalah Pangeran Werewolf yang sedang bersembunyi karena dia sedang diincar oleh pembunuh ayahnya," kata Adi.

"Baiklah, karena aku adalah orang yang baik, maka aku akan membantu kalian," kata Michael.

"Sekarang kita akan pergi ke rumah David," kata Adi.

"Ayo," kata Michael.

Mereka pergi ke rumah David.

"Baiklah, tanpa basa - basi aku akan bertanya padamu," kata Adi.

"Apa maumu?" tanya David.

"Maukah kau mengikuti kami mengalahkan seorang pembunuh yang sangat kuat?" tanya Adi.

"Tanpa kau tanya saja aku akan ikut," kata David.

"Bagus, sekarang ayo kita berkumpul di rumahku," kata Adi.

"Ayo," kata David dan Michael.

Mereka pun pergi ke rumah Adi. Sementara itu, Rafli dan Kevin sedang berada di rumah Brian.

"Jadi, kau mau kan ikut membantu kami?" tanya Rafli.

"Tentu saja aku akan ikut bersama kalian," kata Brian.

"Sekarang, kita akan berkumpul di rumah Adi," kata Rafli.

"Baik," kata Brian dan Kevin bersamaan.

Mereka bertiga pergi ke rumah Adi. Sesampainya di rumah Adi...

"Akhirnya semua berkumpul juga ya," kata Rafli.

"Ya, begitulah. Sudah lama kita tidak berkumpul seperti ini," kata David.

"Di mana Andi?" tanya Michael.

"Sebentar, aku cek dulu," kata Adi.

Lalu, Adi mengecek Andi di kamarnya. Andi ada di sana sedang berbaring dan melamun.

"Hey Andi, ayo kita berkumpul," kata Adi.

"Di mana? Kenapa aku diajak juga?" tanya Andi.

"Karena kau adalah orang pentingnya," kata Adi.

"Baiklah, aku akan berganti pakaian dulu," kata Andi.

"Baik, aku tunggu," kata Adi.

Setelah beberapa saat, Andi keluar dari kamarnya dan menemui yang lainnya di depan.

"Perkenalkan, dia adalah Andi Mahardika Sang Pangeran Werewolf. Saat ini, dia sedang terancam nyawanya karena dia sedang diburu oleh seseorang yang telah membunuh ayahnya yang tak lain adalah Sang Raja Werewolf. Kita berkumpul di sini adalah untuk membantunya dan kita juga akan berlatih mengingat musuh kita adalah orang yang berhasil membunuh raja. Jadi, aku harap kita bisa berlatih bukan untuk melawan musuh kita saat ini, tapi juga untuk saat nanti. Semoga kita bisa melakukannya," kata Adi.

"Baik," kata Rafli, Brian, Michael, Kevin, David serentak.

"Tapi, kita akan berlatih di mana?" tanya Andi.

"Kita akan berlatih di hutan dekat sini agar tidak terlalu jauh dari rumah ini. Lagipula, hutan itu sangat sunyi jadi kita bisa menggunakannya. Hutan itu juga jauh dari keramaian jadi tidak akan ada yang terganggu," kata Adi.

"Kapan kita mulai latihannya? Aku sudah tidak sabar," kata Kevin.

"Sepertinya besok baru bisa mengingat kita baru saja berkumpul dan kalian akan tidur di sini," kata Adi.

"Jadi, apa yang harus kita lakukan sekarang? Sepertinya akan sangat membosankan," kata David.

"Kita akan berkemah di tempat latihan kita nanti malam, jadi besok kita bisa langsung latihan di sana. Agar menghemat waktu juga," kata Adi.

"Bagus juga idemu itu ya," kata Andi.

"Tentu saja. Ayo, kita persiapkan barang - barangnya," kata Adi.

"Ayo," kata yang lainnya.

Mereka pun mempersiapkan segala barang untuk dibawa kemah di hutan yang tak jauh dari rumah Adi. Mereka pikir bahwa ini adalah perkemahan biasa karena kawasan hutan yang dekat dari rumah, tapi itu tidaklah benar.

"Kita sudah mendirikan tenda, lalu apa yang akan kita lakukan sekarang?" tanya Kevin.

"Kita akan membuat api unggun untuk nanti malam. Lalu kita akan bernyanyi lagu masing masing 1 lagu," kata Adi.

"Baik," kata Kevin.

Tiba-tiba...

"Teman - teman, aku mendengar sesuatu dari semak - semak. Aku penasaran apa yang ada dibalik semak - semak itu. Aku akan membukanya dan kalian lihat ya," kata Rafli.

"Baik," kata yang lainnya.

Mereka hanya tidak tahu bahwa itu adalah sesuatu yang menjadi keberuntungan bagi mereka.

Bersambung...

Jangan lupa vote dan comment ya :)

Perjalanan Sang Werewolf ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang