Episode 12

9 3 0
                                    

Keesokan harinya, Andi dan Rafli pergi ke pusat kerajaan dan membuat sebuah masalah yang besar. Para pasukan kerajaan kemudian datang dan menangkap Andi dan Rafli. Mereka pun kemudian dibawa ke hadapan Raja Rafi.

"Paduka, kami membawa dua orang yang membuat kekacauan di kerajaan," kata salah satu pasukan.

"Baiklah, bawa mereka ke penjara," kata Raja.

"Baik, paduka," kata pasukan itu.

Mereka pun kemudian membawa Andi dan Rafli ke penjara kerajaan. Beberapa jam kemudian, Raja Rafi pun mendatangi mereka.

"Jadi, kenapa kalian membuat kekacauan?" tanya Raja.

"Kami memang sering membuat kekacauan di daerah tempat tinggal kami," kata Rafli.

"Baiklah, siapa nama kalian?" tanya Raja.

"Namaku adalah Radit, dan dia adalah Rama," kata Andi.

"Begitu, ya? Kalian itu mengingatkanku pada seseorang," kata Raja.

"Siapa?" tanya Andi.

"Anakku, Rafli Saputra dan Andi Mahardika sang pengkhianat Kerajaan Werewolf," kata Raja.

"Mengapa Andi berkhianat kepada Kerajaan Werewolf?" tanya Andi.

"Dia membuat kekacauan di kerajaan seperti kalian dan dia melarikan diri ke dunia manusia," kata Raja.

"Begitu, semoga kalian bisa menangkap orang itu," kata Rafli.

"Semoga saja, saya pergi dulu. Penjaga, tunggu perintah selanjutnya dariku" kata Raja.

"Baik," kata pasukan itu.

Raja Rafi pun meninggalkan mereka di penjara. Sementara itu di dunia manusia, Adi dan teman - teman sedang mempersiapkan diri untuk berlatih.

"Teman - teman, sebentar lagi Andi dan Rafli akan kembali ke sini. Kita harus berlatih keras untuk membuat mereka terkesan," kata Adi.

"Untuk apa membuat mereka terkesan? Dan apa hubungannya dengan berlatih?" tanya Michael.

"Karena pada saat mereka pulang nanti, kita akan bertanding melawan mereka," kata Adi.

"Jadi begitu? Baiklah, aku akan berlatih dengan serius," kata Michael.

"Baguslah," kata Adi.

Mereka pun berlatih terus menerus tanpa istirahat hingga petang. 

Lima hari berlalu, tinggal dua hari lagi waktu Andi dan Rafli untuk pulang. Selama hari itu, mereka sering berlatih di dalam sel. Para penjaga pun melapor kepada Raja Rafi.

"Paduka, saya ingin mengatakan bahwa Radit dan Rama sebaiknya dibebaskan saja," kata penjaga itu.

"Hmm, baiklah. Apa mungkin sebaiknya kita bebaskan mereka berdua?" tanya Raja.

"Saran saya lebih baik mereka dibebaskan saja, karena mereka sangat membantu saya," kata penjaga itu.

"Membantu bagaimana?" tanya Raja.

"Ketika saya menghadapi kesulitan, mereka selalu membantu saya," kata penjaga itu.

"Baiklah,mungkin sekarang saatnya kita membebaskan mereka," kata Raja.

"Baik, Paduka," kata penjaga itu.

Penjaga itu kemudian pergi ke penjara dan mendatangi Andi dan Rafli.

"Kalian dibebaskan oleh Raja Rafi," kata penjaga itu.

"Kenapa kami dibebaskan?" tanya Andi.

"Kalian selalu berbuat baik di sini, Raja pun sangat kagum dengan sifat kalian, maka dari itu kalian dibebaskan," kaaa penjaga itu.

"Baiklah, terima kasih telah membebaskan kami," kata Rafli.

"Berterima kasihlah kepada Raja Rafi karena telah memberi ampunan kepada kalian. Harus saya akui, Raja Rafi dikenal sangat kejam pada tahanannya," kata penjaga itu.

"Baiklah, sampaikan terima kasih kami pada beliau," kata Andi.

"Baik," kata penjaga itu.

Mereka berdua pergi meninggalkan penjara itu dan bersiap - siap untuk kembali.

Sore harinya, mereka berdua memutuskan untuk kembali ke dunia manusia saat itu juga. Mereka istirahat pada malam hari di sebuah hutan belantara.

"Rafli, apa kita bisa sampai di rumah Adi tepat waktu?" tanya Andi.

"Tentu saja, aku tahu jalan pintas nya agar kita sampai lebih cepat," kata Rafli.

"Waktu pertama kali ke dunia manusia, kita menghabiskan waktu beberapa hari untuk sampai ke rumah Adi," kata Andi.

"Karena waktu itu kita hanya menggunakan jalan biasa. Kali ini, kita akan sampai lebih cepat," kata Rafli.

"Baguslah, sekarang lebih baik kita beristirahat," kata Andi.

"Baiklah," kata Rafli.

Keesokan harinya, mereka melanjutkan perjalanan dan seperti yang dikatakan Rafli mereka sampai lebih cepat.

"Itu rumah Adi, kan?" tanya Rafli sambil menunjuk ke sebuah rumah.

"Ya, kau benar. Kita sampai lebih cepat. Omong - omong, aku tak melihat yang lainnya," kata Andi.

"Mungkin saja mereka sedang berlatih," kata Rafli.

"Ya, mungkin saja. Bagaimana jika kita memberi mereka sebuah kejutan?" kata Andi.

"Ide bagus," kata Rafli.

Mereka yang memakai jaket hoodie hitam dan sebuah buff kemudian mencari tempat berlatih teman temannya. Setelah mencari agak lama, mereka menemukan teman - temannya yang sedang berlatih kemudian menyerangnya.

"Siapa kalian? Apa kalian utusan dari Raja Rafi?" tanya Adi.

"Namaku adalah Radit dan dia bernama Rama, kami merupakan kelompok The Killer yang akan membunuh kalian semua," kata Andi.

"Kalian berdua tidak akan bisa mengalahkan kami," kata Brian.

"Meskipun kalian lebih banyak jumlahnya dari kami, kami berdua sanggup membunuh kalian," kata Rafli.

"Baiklah, saatnya untuk mati," kata David.

Mereka pun kemudian menyerang Radit dan Rama yang tak lain adalah Andi dan Rafli. Mereka menyerang seperti yang telah mereka latih setiap hari. Andi dan Rafli tak mau kalah, mereka pun mengeluarkan kekuatan yang telah mereka asah di penjara waktu itu.

Setelah pertarungan yang berlangsung cukup lama, Adi dan kawan - kawan kelelahan. Begitu juga dengan Andi dan Rafli.

"Sudah kubilang, kalian tidak akan bisa mengalahkan kami," kata Brian.

"Kami belum mengeluarkan semua kekuatan kami, bersiaplah untuk mati," kata Andi.

"Tidak! Kalian lah yang akan mati Di tanganku," kata David.

"Lihat saja nanti," kata Andi.

Bersambung...

Jangan lupa vote dan comment ya:)

Perjalanan Sang Werewolf ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang