Pertarungan pun dimulai antara Dimas dan Andi. Dimas menyerang Andi dengan sangat cepat, saking cepatnya tidak bisa dilihat dengan mata biasa. Namun, Andi bisa mengatasinya. Andi pun membalas serangan Dimas dengan memberikan sebuah pukulan keras yang membuat Dimas terjatuh, namun pedangnya masih dalam genggamannya. Rafli pun tak ingin tinggal diam, dia pun hendak menyerang Dimas. Namun tertahan oleh Sang Raja.
"Rafli, sebaiknya kau diam! Aku ingin melihat seberapa tangguh nya Andi," kata Raja.
"Aku tak bisa tinggal diam melihat sahabatku diserang," kata Rafli.
"Sebaiknya kau diam atau kau kubunuh!" kata Raja.
Pertarungan pun dilanjutkan, Dimas masih berusaha menyerang Andi namun selalu ditepis oleh Andi. Pertarungan berlangsung dengan sengit hingga mereka berdua kelelahan.
"Hanya segitu kemampuanmu? Kau masih terlalu jauh untuk mengalahkanku," kata Andi.
"Jangan sombong kau, sekarang adalah hari terakhirmu hidup," kata Dimas.
Lalu, Dimas mencoba menyerang Andi. Nahas, Andi membalas dengan pukulan mematikan yang membuat Dimas tewas seketika. Sang Raja yang melihat terkejut dengan kemampuan Andi yang sangat kuat.
"Andi, tak kusangka kau kembali dengan kekuatan sebesar itu. Namun, kau tidak lebih pintar dariku," kata Raja
Setelah itu, para penjaga istana membawa Adi dan yang lainnya. Mereka semua dijadikan sandera.
"Aku menawarkan perjanjian. Pertama, kau menyerahkan diri padaku dan temanmu ini aku lepaskan. Kedua, kau mengorbankan semua temanmu ini," kata Raja.
"Andi, sebaiknya kami mengorbankan diri saja. Kami tidak ingin kau berhenti sampai di sini," kata Brian.
"Tidak, aku yang akan menyerahkan diri," kata Andi.
"Pilihan yang bagus," kata Raja.
Lalu, Andi menyerahkan diri pada Sang Raja.
"Sekarang, lepaskan teman - temanku," kata Andi.
"Dasar bodoh, habisi mereka semua. Dan juga Rafli, karena dia telah membelot dariku," kata Raja.
"Baik, Tuan," kata penjaga istana.
Lalu, Andi dibawa oleh Sang Raja ke suatu ruangan. Di samping itu, Rafli dan yang lainnya sedang berjuang menyelamatkan hidup mereka.
"Rafli, bagaimana ini? Apa perjalanan kita cukup sampai sini?" tanya Nadia.
"Tidak! Kita sudah berlatih sangat keras, mana mungkin kita menyerah di sini. Kalian masih kuat untuk melawan para pasukan?" kata Rafli.
"Ya, kami masih kuat. Kau ada benarnya, kita harus berjuang hingga titik penghabisan," kata Michael.
Mereka pun mulai melakukan perlawanan terhadap pasukan Kerajaan Werewolf. Perlawanan sengit antara 9 orang melawan ribuan pasukan kerajaan, namun mereka tidak menyerah.
Sementara itu, Andi dengan Sang Raja sedang melakukan perbincangan.
"Kau sangat berani untuk menyerahkan dirimu untuk temanmu, aku sangat terkesan," kata Raja.
"Aku ingin bertanya sesuatu padamu," kata Andi.
"Kenapa aku membunuh ayahmu? Kau tahu, bahwa semua orang ingin merasakan bagaimana menjadi seorang Raja. Namun, hanya orang tertentu yang akan menjadi Raja. Begitu juga denganku, walaupun aku sangat dekat dengan ayahmu namun aku masih menyimpan iri padanya. Karena itulah, aku membunuh ayahmu," kata Raja.
"Sungguh keterlaluan, padahal kau sudah tau bahwa ayahku adalah Raja yang sangat baik, apalagi terhadap sahabatnya. Jika aku menjadi ayahku dan mengetahui bahwa kau ingin menjadi Raja, maka akan kuberikan takhtaku walau hanya sehari. Namun, sudah terlambat," kata Andi.
"Apa kau akan membalas dendam atas kematian ayahmu? Atau mungkin juga dengan temanmu yang tewas? Hahahaha," kata Raja.
"Aku akan membalaskan dendamku atas nama ayahku. Dan kali ini, takkan kubiarkan kau hidup di muka bumi ini," kata Andi.
"Kau bergurau? Aku adalah Raja, dan aku dulu adalah Jenderal yang sangat ditakuti. Jadi, aku yakin kau tidak akan bisa mengalahkanku," kata Raja.
"Jangan sombong dulu," kata Andi.
Lalu, Andi mulai menyerang Raja namun dengan mudah ditangkis oleh Raja.
"Sudah kubilang, kau tidak akan bisa mengalahkanku," kata Raja.
"Berisik!" kata Andi sembari melanjutkan serangannya.
Andi dengan sepenuh tenaganya menyerang Raja. Raja yang terkejut dengan serangan Andi yang cepat kemudian mulai mengeluarkan kekuatannya sedikit demi sedikit. Pertarungan itu berlangsung sangat sengit sampai sampai ruangan itu pun menjadi sangat berantakan oleh pukulan dan tendangan mereka. Pertarungan yang sengit itu berlangsung sangat lama, bila dihitung dengan waktu biasa adalah sekitar 5 jam. Mereka berdua mulai kelelahan.
Sementara itu, Rafli dan yang lainnya berhasil mengalahkan setengah dari pasukan kerajaan yang mencapai ribuan.
"David, kau yang terkuat kan sebagai manusia? Keluarkan kekuatan yang kau gunakan beberapa waktu yang lalu," kata Kevin.
"Baik, aku akan membuat mereka tidak bisa bangun kembali," kata David.
David mengeluarkan kekuatan yang sangat kuat yang belum pernah dia keluarkan sebelumnya. Yaitu tubuhnya yang mengeluarkan aura pembunuh yang sangat kental. Dia mulai mengalahkan satu persatu pasukan kerajaan hingga tak bersisa.
Pertarungan antara Rafli dan kawan kawan dengan pasukan kerajaan selesai dalam waktu 8 jam nonstop.
"Hey, sekarang kita harus membantu Andi. Mungkin dia sedang dalam bahaya," kata Nadia.
Mereka pun kemudian pergi mencari Andi. Sementara itu, Andi dengan Sang Raja masih bertarung dengan sangat sengit.
"Sudah kubilang, kau tidak bisa mengalahkanku. Lebih baik, kau menyerah saja," kata Raja.
"Tidak, aku akan membalaskan dendamku. Aku sudah berjanji atas nama ayahku," kata Andi.
"Baiklah kalau begitu, lebih baik kau segera menyusul ayahmu," kata Raja.
Mereka bertarung lagi dengan kekuatan yang semakin ditambah hingga energi mereka berdua terkuras banyak. Hingga saat Rafli dan yang lainnya dapat menemukan Andi, terjadi sesuatu yang mengejutkan....
Bersambung...
Jangan lupa buat vote dan comment ya :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjalanan Sang Werewolf ✔
Werewolf[Tahap Revisi] "Harta, takhta akan membuatmu buta dan kau akan menggunakan segala cara untuk mendapatkannya. Jika kau bisa menahannya, hidupmu akan tenang. Tetapi, jika kau tidak bisa menahannya, kau akan mendapatkan kehancuran. - Andi Mahardika P...