"Dimas? Ada apa kau kemari?" tanya Rafli.
"Aku hanya ingin sedikit bertanya padamu," kata Dimas.
"Apa itu?" tanya Rafli.
"Apa kau bernama Rafli Saputra?" kata Dimas.
"Bukan, namaku adalah Rama. Mungkin kau salah orang," kata Rafli.
"Oh, maaf. Kukira kau adalah Rafli, sebab wajahmu itu sangat mirip dengannya," kata Dimas.
"Begitu rupanya. Silahkan masuk dulu," kata Rafli.
"Oh ya, jika kau menemukan orang yang bernama Rafli Saputra segera beritahu aku," kata Dimas.
"Baiklah," kata Rafli.
Lalu, Andi pun kembali ke penginapan dan melihat ada seorang tamu.
"Siapa kau?" tanya Andi.
"Perkenalkan, aku adalah Dimas. Aku adalah tangan kanan dari Raja Rafi yang merupakan seorang Raja Werewolf. Aku kemari untuk menanyakan sesuatu," kata Dimas.
"Kau ingin bertanya apa?" tanya Andi.
"Apa kau pernah bertemu dengan orang yang bernama Rafli?" kata Dimas.
"Maaf, aku tidak pernah bertemu dengan orang yang kau sebut itu," kata Andi.
"Begitu, ya? Tapi, wajahmu mengingatkanku pada seseorang," kata Dimas.
"Siapa?" tanya Andi.
"Andi Mahardika, seorang buronan Kerajaan Werewolf. Dia adalah seorang pengkhianat yang kabur dari kerajaan, mungkin kau bisa memberitahukan keberadaan orang itu padaku jika kau melihatnya. Omong - omong, namamu siapa?" kata Dimas.
"Namaku adalah Radit, aku dan temanku ini sedang berkunjung ke sini untuk menikmati suasana Kerajaan Werewolf. Kami datang dari tempat yang sangat jauh dan di sana juga ada kampung kecil tempat werewolf tinggal," kata Andi.
"Hmm, baiklah. Semoga kau menikmati suasana di sini," kata Dimas.
"Baiklah," kata Andi.
"Ini minumannya, silahkan," kata Rafli.
Setelah menikmati minuman, Dimas pamit untuk pergi mencari Rafli. Andi dan Rafli pun mengucapkan selamat tinggal padanya.
"Hahh, hampir saja kita ketahuan," kata Rafli sambil menghembuskan napasnya.
"Ya, dan juga dia memfitnahku," kata Andi.
"Ya, seharusnya mereka yang bersalah. Tapi, kau yang difitnah menjadi pengkhianat kerajaan. Benar - benar menjengkelkan," kata Rafli.
"Ya, untungnya kita bisa memperdayai orang bodoh itu," kata Andi.
"Ya, benar," kata Rafli.
Sementara itu...
"Huh, aku tak percaya bahwa mereka bukan Andi dan Rafli. Lihat saja, akan aku tangkap kalian berdua," batin Dimas.
Lima hari kemudian...
Di Kerajaan Werewolf, terjadi kericuhan di masyarakat kerajaan. Para pasukan kerajaan segera memisahkan para penduduk dan mencari provokatornya.
"Hah, hah, hah. Hampir saja kita tertangkap oleh pasukan," kata Rafli yang kecapekan karena sudah selesai lari.
"Bodoh, kenapa kau membuat kerusuhan di sana?" tanya Andi.
"Ya, tadinya aku ingin membeli makanan namun tadi aku tak sengaja menyenggol seseorang. Lalu, dia marah dan mereka kemudian menyerangku," kata Rafli.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjalanan Sang Werewolf ✔
Người sói[Tahap Revisi] "Harta, takhta akan membuatmu buta dan kau akan menggunakan segala cara untuk mendapatkannya. Jika kau bisa menahannya, hidupmu akan tenang. Tetapi, jika kau tidak bisa menahannya, kau akan mendapatkan kehancuran. - Andi Mahardika P...