Di suatu tempat di pinggir hutan, sekawanan remaja sedang asyiknya bertarung. Mereka berlatih untuk mempersiapkan diri mereka untuk menghadapi musuh terkuat mereka, Raja Werewolf. Ya, Raja Werewolf yang baru yaitu ayah dari Rafli.
Setelah mereka berlatih, mereka pun beristirahat. Tiba - tiba, Andi merasa ada sesuatu yang tidak beres.
"Kenapa, Andi? Apa ada sesuatu yang mengganggu pikiranmu?" tanya Nadia.
"Entahlah, aku merasa akan ada sesuatu yang buruk terjadi pada kita. Namun, aku yakin kita bisa melewati itu," kata Andi.
"Ya, aku juga merasakan sesuatu. Sesuatu yang sangat buruk," kata Rafli.
"Sebaiknya kita mempersiapkan diri untuk menghadapinya," kata Brian.
Sementara di Kerajaan Werewolf, Raja Rafi sedang mempersiapkan sesuatu.
"Jenderal, persiapkan beberapa pasukanmu. Kau kuperintahankan untuk pergi ke dunia manusia untuk mencari anak yang bernama David dan Brian. Mereka tinggal di dekat hutan," kata Raja.
"Dimengerti, Tuan. Kami akan segera kesana," kata Jenderal.
"Dan jika mereka mempunyai teman, bunuh mereka semua," kata Raja.
"Baik," kata Jenderal.
Jenderal itu membawa ratusan pasukan yang gagah berani. Jumlah itu hanya sebagian kecil dari total pasukan kerajaan.
Setelah sampai di dunia manusia, mereka mencari orang yang dimaksud ke pinggir hutan. Akhirnya, mereka menemukan orang yang dicari.
"Wah, wah, wah. Ternyata orang yang kita cari sedang bersama Pangeran Andi dan Rafli," kata Jenderal itu.
"Wah, wah, wah. Kenapa Jenderal Fachrul yang gagah bisa datang kemari? Seharusnya kau diam saja menjaga kerajaan," kata Andi.
"Aku datang kemari untuk mencari anak yang bernama David dan Brian. Di mana mereka berdua?" kata Jenderal Fachrul.
"Aku di sini, bedebah. Ada apa kau mencariku? Aku tak punya masalah denganmu," kata David.
"Wow, sungguh kasar anak muda ini. Di mana sopan santunmu, nak?" tanya Jenderal Fachrul.
"Aku tak ingin bersopan santun denganmu," kata David.
"Cih! Sombongnya anak ini. Ingin sekali kucabut mulutmu itu," kata Jenderal Fachrul.
"Coba saja kalau kau bisa," kata David.
"Sebelum kau mencabut mulutnya, kau sudah berlutut di hadapannya," kata Brian.
"Siapa kau? Kelakuanmu itu mirip dengannya," kata Jenderal Fachrul.
"Aku Brian, yang akan mengalahkanmu bersama David," kata Brian.
"Cih! Beraninya kau," kata Jenderal Fachrul.
Jenderal Fachrul kemudian menyerang Brian dengan tiba - tiba, namun berhasil dihindari oleh Brian. David tak tinggal diam, dia langsung menyerang Jenderal Fachrul dengan cepat dengan tangannya yang sangat kuat. Brian juga membantu David menggunakan tangan kosong nya. Mereka menyerang secara serentak, sehingga Jenderal Fachrul tidak bisa menghindari dua serangan itu dan mengenai badannya.
"Wah, apa mungkin Jenderal terkuat Kerajaan Werewolf bisa takluk oleh dua orang manusia. Sepertinya, Jenderal Kerajaan Werewolf harus segera diganti," kata Brian.
"Berisik kau! Lebih baik kau mati saja," kata Jenderal Fachrul.
Jenderal seketika menyerang Brian dengan seluruh kekuatan werewolf nya. Brian tidak bisa menghindarinya sehingga dia terluka parah oleh Jenderal Fachrul. David yang tidak terima temannya terluka parah lagi segera membalas serangan yang dilakukan Jenderal Fachrul kepada Brian. Jenderal Fachrul yang terkejut mendapat luka yang cukup parah pada bagian dadanya. Memang, David terlihat seperti orang yang lemah. Namun, ketika dia marah dia bisa mengeluarkan kekuatan di luar batas manusia biasa.
"Aku tidak terima jika temanku harus terluka lagi. Aku menjamin bahwa kau tidak akan bisa pulang ke istana lagi," kata David.
"Justru aku yang akan membunuhmu," kata Jenderal Fachrul.
David dengan seketika menendang Jenderal Fachrul hingga banyak darah keluar dari mulutnya.
"Jangan sombong di hadapanku, karena kau akan mati di tanganku. Aku berjanji," kata David.
David dengan segera menghajar Jenderal Fachrul hingga tak bergerak lagi. Pasukan yang dibawa oleh Jenderal Fachrul tak terima bahwa Jenderal mereka telah dibunuh kemudian mereka menyerang David dan kawan - kawannya. Namun, mereka dengan mudah bisa mengalahkan para pasukan kerajaan itu. Akhirnya, para pasukan itu mengalami kekalahan dan sebagian dari mereka kembali ke kerajaan.
"Hore, kita berhasil mengalahkan mereka. Kita harus merayakannya," kata Kevin.
"Tidak, kita baru saja memulai pertarungan," kata Adi.
"Aku yakin, bahwa pelakunya pasti adalah Raja Werewolf yang tak lain adalah ayahku," kata Rafli.
"Hmm, mungkin saja. Tapi, aku tidak tahu mengapa ayahmu memburu David dan Brian, Rafli? Aku merasa heran," kata Michael.
"Ya, aku juga tidak tau. Aku juga heran mengapa ayahku memburu mereka," kata Rafli.
"Sudahlah, lebih baik kita bawa Brian ke rumah untuk memulihkannya," kata Andi.
"Baik," kata yang lainnya.
Mereka pun membawa Brian ke rumah untuk mengobatinya yang terluka parah.
"Ah, sialan. Aku terluka parah lagi. Aku membebani kalian lagi," kata Brian.
"Kau jangan berkata demikian. Semua yang kau lakukan bukan salahmu, itu adalah salah mereka yang telah membuatmu terluka parah," kata Eva.
"Ya, kau benar. Semua adalah salah mereka, aku akan membalas dendam pada mereka," kata Brian.
"Untuk apa? Mereka sudah mati ditangan David," kata Eva.
"Oh ya, aku lupa. Maksudku, aku akan membalas pada orang yang memerintahkan mereka," kata Brian.
"Sudah, sebaiknya kau istirahat dulu. Kau harus sembuh karena kami semua mencemaskanmu," kata Eva.
"Ya, aku pasti akan sembuh," kata Brian.
Sementara di istana Kerajaan Werewolf, Raja Rafi mendapat sebuah berita.
"Tuan, maafkan kami. Kami gagal menjalankan tugas dari anda dan Jenderal Fachrul mati di tangan David, dan juga kami bertemu dengan Pangeran Andi dan Rafli" kata salah seorang prajurit.
"Hmm, cukup menarik. Kalian sekarang pergi dari sini, biarkan aku sendiri," kata Raja.
"Baik," kata prajurit.
"Wah, wah, wah. Sepertinya cukup menarik untuk membunuhmu, David. Dan, ternyata kau di sana juga anakku," gumam Raja.
Bersambung...
Jangan lupa vote dan comment ya :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjalanan Sang Werewolf ✔
Werewolf[Tahap Revisi] "Harta, takhta akan membuatmu buta dan kau akan menggunakan segala cara untuk mendapatkannya. Jika kau bisa menahannya, hidupmu akan tenang. Tetapi, jika kau tidak bisa menahannya, kau akan mendapatkan kehancuran. - Andi Mahardika P...