Setelah berlatih cukup lama hingga matahari terbenam, mereka memutuskan untuk beristirahat. Nadia, Ratna, dan Eva memutuskan untuk pulang ke rumah mereka masing - masing.
Pada saat semuanya istirahat, David yang ternyata masih bangun duduk memandangi rembulan di pinggir hutan. Pada saat David memandangi bulan, ada seseorang yang sedang memperhatikannya. Namun, David tidak menghiraukannya. Tetapi, semakin lama semakin membuat David tidak nyaman.
"Siapa di sana? Keluarlah. Aku sudah tau bahwa kau ada di sana," kata David.
Dan orang itu keluar dari tempat persembunyiannya.
"Ternyata, kau mengetahui keberadaanku, ya? Cukup mengejutkan," kata orang itu.
"Siapa kau? Ada apa kau datang ke mari?" tanya David.
"Aku mencari Brian, dan panggil aku Nazar," kata orang itu.
"Nazar, ya? Aku pernah mendengar nama itu," kata David.
"Cukup basa - basinya, di mana Brian?" tanya Nazar.
"Kalau kau mencari Brian, kau harus berhadapan denganku. Lagipula, kau yang membuat Brian terluka parah, kan?" kata David.
"Oh, ternyata kau sudah tahu rupanya. Jika aku harus berhadapan denganmu, kau bisa terluka parah seperti Brian," kata Nazar.
"Sombong sekali, sebelum aku terluka parah pun kau sudah mati di tanganku," kata David.
"Cih! Beraninya kau," kata Nazar.
Nazar dengan cepat menyerang David, namun dia kalah cepat. David berhasil menghindari serangan dari Nazar.
"Wah, wah, wah. Kau tak kalah pandai dari Brian. Tapi, kau akan segera kalah olehku," kata Nazar.
"Banyak omong sekali," kata David sembari menyerang Nazar dengan sangat cepat.
Nazar yang terkejut terkena serangan dari David tepat mengenai kakinya. Nazar yang marah karena terkena serangan David seketika mengeluarkan kekuatan werewolfnya. Nazar langsung menyerang David dengan sangat cepat dan dibalas dengan tangkisan David. Nazar menyerang secara bertubi - tubi ke arah dada David, namun berhasil ditangkis oleh David. Tak ingin kalah dari Nazar, David segera melancarkan serangannya dan berhasil menghentikan serangan Nazar. Tak ingin menyia - nyiakan kesempatan, David menyerang Nazar secara bertubi - tubi ke tubuh Nazar. Dan pada akhirnya, Nazar terluka parah. Sementara David hanya mendapat luka kecil di tangannya.
"Cih! Katanya kau akan mengalahkanku, tapi kau sudah sekarat begini. Hahaha," kata David.
"A - aku ti - tidak akan kalah da -darimu," kata Nazar terbata - bata.
"Tapi nyatanya, kau hampir mati begini. Sekarang, aku ingin mengajukan pertanyaan padamu. Kau mengalahkan Brian atas keinginanmu sendiri atau ada yang memerintahmu?" tanya David.
"A - aku tidak a - akan memberitahukanmu," kata Nazar.
"Oh, begitu ya? Baiklah," kata David.
Lalu, David menginjak tubuh Nazar sehingga luka di tubuh Nazar mengeluarkan darah. Nazar pun mengerang kesakitan.
"Jawab dengan benar! Kau diperintah atau tidak?" bentak David.
"Aku diperintah oleh seseorang," kata Nazar.
"Nah, begitu. Sekarang, kau pergi dari sini dan beritahu bosmu kalau Brian sedang dalam perlindunganku, David," kata David.
"Ba - baiklah," kata Nazar.
Lalu, Nazar pergi dari rumah Adi dengan terpincang - pincang. Kegaduhan singkat itu membangunkan Brian.
"Ada keributan apa?" tanya Brian.
"Tidak ada, hanya ada penyusup kecil," kata David.
"Nazar yang datang ke sini, ya?" tanya Brian lagi.
"Ya, kau benar. Dia datang ke sini dan dia mencarimu, namun aku sudah membuatnya sekarat," kata David.
"Terima kasih kau telah membantuku. Aku tidak bisa mengalahkannya dengan mudah, tapi kau bisa melakukannya," kata Brian.
"Tidak masalah, lagipula aku juga ingin membunuh seseorang namun aku tidak bisa menemukannya," kata David.
"Baiklah, tapi kenapa kau bangun pada malam hari?" kata Brian.
"Tidak apa apa, aku hanya terbangun saja," kata David.
"Baiklah, aku akan melanjutkan istirahatku," kata Brian.
"Silahkan," kata David.
Lalu, Brian pergi meninggalkan David sendirian.
"Sebaiknya aku membuat kopi saja, aku sangat bosan sekarang," gumam David.
Keesokan harinya, Brian memberitahukan bahwa orang yang telah membuat dirinya terluka parah berhasil dikalahkan oleh David.
"Apa? Jadi David berhasil mengalahkan orang itu? Luar biasa" kata Ratna.
"Hmm, sudah kuduga bahwa David bisa mengalahkannya. David merupakan orang terkuat diantara kita," kata Adi.
"Benar yang dikatakan Adi, David orang yang paling tangguh di antara kita semua. Sudah sepantasnya menjadi pelindung kita semua," kata Kevin.
"Tidak, aku tidak akan mampu," kata David yang tiba - tiba datang.
"Apa maksudmu tidak mampu? Kau kan orang terkuat di antara kami semua," kata Michael.
"Bukan begitu, aku hanya tidak mau mempunyai tugas berat," kata David.
"Kau ini benar - benar pemalas, David. Itu sebabnya banyak orang yang meremehkanmu," kata Rafli.
"Ya, yang kau katakan benar. Banyak yang meremehkanku, sehingga pada saat aku masih di bangku sekolah banyak yang membullyku," kata David.
"Aku turut berduka cita atas penderitaanmu, David. Walau hidupku bahagia saat dulu bisa hidup sebagai bangsawan, namun pada saat dulu aku tidak punya teman. Hanya Rafli temanku satu - satunya saat dulu," kata Andi.
"Benar, selama ini aku yang hanya menemaninya bermain. Walau dia sering berkunjung ke luar di sekitar kerajaan, tidak ada yang mau berteman dengannya," kata Rafli.
"Terkadang, hidup kita juga seperti roda. Kita bisa dibatas dengan kebahagiaan, dan juga kita bisa di bawah dengan penderitaan," kata David.
"Benar," kata yang lainnya.
Sementara di Kerajaan Werewolf. Nazar yang telah terluka parah segera menghadap pada tuannya.
"Tuan, tolong hamba," kata Nazar.
"Apa yang terjadi padamu?" tanya tuannya.
"Aku sedang menjalankan tugasmu, yaitu membunuh Brian. Namun, ada satu orang yang menghalangiku. Namanya adalah David, dia yang manusia yang membuatku begini," jelas Nazar.
"Bodoh! Kau adalah bangsa werewolf, sementara dia adalah manusia biasa. Kenapa kau bisa selemah ini? Kau membuat bangsa werewolf malu," kata tuannya sembari menendang kepala Nazar.
"Sekarang kau pergi dari sini, biar aku yang mengurus ini sekarang," kata tuannya.
"Baik, Tuan," kata Nazar yang lalu pergi.
"David, Brian. Kalian akan mati di tangan Raja Werewolf, Raja Rafi," batin tuannya Nazar.
Bersambung...
Jangan lupa vote dan comment ya :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjalanan Sang Werewolf ✔
Werewolf[Tahap Revisi] "Harta, takhta akan membuatmu buta dan kau akan menggunakan segala cara untuk mendapatkannya. Jika kau bisa menahannya, hidupmu akan tenang. Tetapi, jika kau tidak bisa menahannya, kau akan mendapatkan kehancuran. - Andi Mahardika P...