Pamong

36 5 2
                                    

"Satu lagi mana? Kalian ada tujuh orangkan?"
"Iya zah, dia telat karena ban Hondanya bocor." Jawab Sisi.
"Siapa nama dan jurusannya?"
"Nadira zah, dari jurusan pendidikan bahasa Arab."
"Oh iyalah dan tolong buat grup wa ya? Supaya kalau saya perlu tinggal chat grup."
"In Sya Allah ustadzah."
"Oh iya, mulai temui guru pamong* masing-masing ya?"
"Baik ustadzah."
Kami pun bubar dan mulai berpencar. Aku masih syak untuk bertemu guru pamongku. Lebih tepatnya tidak tahu harus memulai bagaimana karena aku jarang sekali berbasa-basi ke orang lain.
"Huft, bagaimana ini? Apa yang harus kulakukan? Bingung, bingung." Gumamku sambil mondar-mandir tidak karuan.

Notifikasi Wa ku berbunyi, PPL 2018.  Grup yang berisikan kami bertujuh dan koor pamong.
Tolong ke ruangan saya sekarang!.
Kami diminta untuk masuk menggantikan guru yang sedang berhalangan hadir di kelas IX Aisyah.
Aku dan Sofie menyanggupinya dan teman-teman yang lainpun diminta untuk menggantikan guru di beberapa kelas juga.

Kami pamit keluar ruangan ustadzah Marni, belum sampai beberapa langkah. Beliau menginterupsi kami.
"Kalian udah jumpai Pamong? Langsung aja sekarang. Kan lebih cepat lebih baik."
"Saya sudah zah."
"Saya juga jah."
Aku yang mendengar perintah itu, langsung bertanya pada Sofie yang mana pamongku. Karena selesai acara penyerahan kemarin kami tidak bertemu sama sekali. Disaat koor pamong memperkenalkan seluruh guru pamong, saat itu pula aku diminta mengantar makanan ringan ke ruang kepsek.

"Gak tau, Dil." Jawabnya. "Coba tanya sama kak Wirda." Aku kembali memasuki ruangan ustadzah Marni, untung beliau sudah pergi. Aku kurang tahu kak Wirda ini punya peran apa disini, tapi yang ku tahu beliau yang membantu ustadzah Marni. Kesimpulanku seperti asisten.

"Yang mana kak?" Tanyaku setelah berbasa-basi sedikit.
"Yang pake jilbab pink fanta." Sambil menunjuk keluar ruangan.
"Makasih kak." Aku segera menuju ke meja ustadzah Fitri--nama pamongku.

~~~

*Pamong adalah pendidik (guru). Jadi, setiap pamong memiliki paling tidak satu atau lebih mahasiswa PPL yang menjadi tanggung jawabnya.

PPLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang