Kecelakaan

10 1 0
                                    

Aku mengambil perlop selama dua hari, karena aku harus istirahat. Sepulang sekolah kemarin, aku di jemput adik dari rumah Nana.

Aku dan dia sempat berdebat siapa yang membawa motor.
"Mu ah yang bawa has!"
"Kakaklah, capek juga aku dari tadi bolak balik."
Aku cemberut dan dengan terpaksa mengambil alih setang motor dan mulai menyalakan mesinnya.

Setelah pamit pada Nana, kulajukan motor menyusuri paving block perumahan villa pesona menuju jalan raya.

Rasa lelah ini terasa sekali, kurasa karena aku terlalu banyak pikiran ditambah masalah-masalah tidak pernah meninggalkan.

Apakah aku bisa bertahan sampai akhir? Disatu sisi rasanya sangat berat, disisi lain aku merasa aku kuat. Entahlah.

Banyak pertanyaan yang berseliweran di kepalaku, mengambil alih fokusku terhadap jalan. Mataku menatap kosong ke sebelah kiri lalu menatap sesaat kedepan. Hmm, sepertinya masih jauh. Batinku.

Baru sebentar aku melirik ke kiri, tiba-tiba aku merasakan guncangan yang cukup hebat.

"Allahuakbar. Argh!" Bersamaan dengan teriakanku, kami terhempas ke aspal yang baru saja kering. Sejenak aku terpaku, saat kudengar suara orang-orang yang mulai mengerubungi kami. Aku segera melihat ke motor dan takut. Motorku tidak papakan?

"Huhuhu." Suara tangis itu menyadarkan ku lagi. Adikku.
Aku menoleh ke belakang dan mendapati dia yang terluka cukup parah di bagian bawah mata kakinya. Ngilu dan perih saat melihatnya.

Kami ditepikan oleh warga ke warung terdekat. Ku periksa kaki adikku, ku tenangkan dia yang tidak berhenti menangis sejak tadi. Beberapa warga mulai sibuk memberi getah dari batang pisang. Katanya untuk menghentikan darah yang mengalir.

Kemudian beralih kepadaku, ku periksa kakiku. Untung aku pake kaos kaki dan celana training. Jadi tidak terlalu parah tapi berhasil membuat lututku sedikit lecet dan rok yang kupakai sobek. Paha kiriku nyut-nyutan sejak tadi dan benar saja saat tiba di rumah kutemui lebam sebesar kepalan tangan dan bola kasti menghiasinya dan membuat ngilu setiap digerakkan.

PPLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang