part 29

4.8K 344 21
                                    










"Sakura"

Toneri menyambut sakura yang segera meletakkan kepalanya diatas meja.
Sakura terlihat begitu mengantuk.

"Hm"

Namun dia masih merespon toneri yang ada disampingnya.

"Aku pikir kau tidak masuk"

Toneri menatap sakura yang mulai memejamkan matanya.

"Kau pikir sasori-nii akan seperti itu"

Walaupun marah sasori tentu tidak akan melarangnya untuk pergi kesekolah.

"Apa dia memaafkanmu?"

Toneri sedikit khawatir walaupun dia tahu hubungan kakak dan adik itu begitu erat.

"Tentu saja namun masih sedikit kesal"

Sasori memang memaafkannya namun dia masih sedikit menyindirnya hari ini.

"Padamu juga"

Sakura memberitahukan agar toneri mengetahuinya.

"Kenapa aku?"

Toneri tidak tahu kenapa dia juga diikuti sertakan dalam hal ini.

"Karena kau satu tim denganku"

Sakura membuat matanya dan menatap toneri kesal.
Toneri hanya tersenyum melihat wajah kesal sakura.










Sakura masuk kedalam kedai ramen yang biasa ia datangi dan melihat suasana disana begitu ramai hingga ia harus mencari kursi kosong untuk duduk.
Pelayan yang menyadari itu memberikan tahu sakura dimana dia harus duduk.
Sakura lalu menuju meja tersebut walaupun harus satu meja dengan orang asing hingga dia menatap tidak percaya jika sasuke yang duduk disana.

"Satu porsi ramen seperti biasa"

Ucapan sakura kepada pelayan membuat sasuke menatap sakura.

"Aku pikir kau akan pergi"

Sasuke tidak menyangka sakura malah duduk didepannya bukan meninggalkan meja padahal sejak tadi sasuke sudah melihat sakura namun dia bersikap pura-pura.

"Apa aku harus begitu terganggu denganmu?"

Sakura bahkan tidak menghindari tatapannya dengan sasuke.

"Maaf karena sudah ikut campur urusan keluargamu"

Sasuke dia tidak seharusnya ikut campur karena mungkin jika berada diposisi sakura dia bisa melakukan hal yang sama.

"Kau menyesal?"

Sakura tertawa kecil mendengar permintaan maafan darinya.

"Kau tahu aku sempat begitu percaya bahkan kau benar-benar baik padaku"

Sakura sesungguhnya terkejut dengan perubahan sasuke dan dia sempat mencurigainya.

"Pesanan anda"

Sakura lalu menikmati ramen miliknya.

"Aku membuka kafe itu memang untuk membantumu"

Sasuke tahu bagaimana kehidupan sakura setelah keluarganya hancur.
Sasuke ingin membantu dan mungkin dia akan melupakan dendamnya.

"Bukan untuk mengawasiku?"

Sakura menangkap maksud lain dari sasuke.

"Benar,bukan?"

Melihat sasuke diam membuat sakura menyakini pikirannya.

"Aku hanya tidak ingin kau membunuh seseorang"

Love Is Back Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang