part 34

4.3K 300 12
                                    











"Selamat datang"

Pelayan yang cukup familiar menyambut sakura dan toneri disebuah restoran.

"Bagaimana rasa kembali ketempat semula?"

Toneri mengejek shion yang dulu selalu bersikap seperti orang berkelas.

"Toneri"

Sakura menegur toneri sebelum dia melanjutkan hinaannya karena dia tidak akan berhenti sampai disitu.
Shion yang bekerja menunjukkan meja yang bisa mereka tempati.

"Aku tidak akan melupakan perbuatannya"

Toneri melemparkan tatapan merajuk pada sakura yang menghentikan untuk menghabisi shion dengan kata-katanya.

"Dan juga kau tadi pergi kemana?"

Toneri mengomeli sakura yang tiba-tiba hilang setelah bell pulang sekolah berbunyi.

"Tayuya butuh bantuan"

Sambil duduk sakura menjawab dengan mengaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Tumben sekali"

Tayuya orang yang selalu melakukan semuanya sendiri.

"Kau tidak mengenal sesama wanita"

Sebelum kecurigaan toneri semakin jauh sakura segera menghentikannya.

"Apa dia tidak mengatakan perasaannya terhadap utakata?"

Toneri sangat yakin jika tayuya memiliki perasaan kepada utakata walaupun keduanya sering bertengkar.

"Apa kita harus membantunya?"

Toneri tiba-tiba mengajukan saran kepada sakura.

"Itu bukan urusan kita"

Mereka hanya dapat mendukung keduanya namun mereka tidak berhak melakukan apa-apa.
Mereka biarkan mereka sendiri yang mengurus perasaan masing-masing.

"Kita?"

Toneri menggoda sakura yang menggunakan kosa kata yang merujuk kepada mereka berdua.

"Kita temannya"

Sakura menjelaskan detailnya namun senyuman toneri tidak pudar.
Sakura mengalihkan pandangannya kebuku menu.

"Kau ingin apa?"

Ujar toneri saat pelayan mendekat untuk mencatat pesanan mereka.

"Samakan denganmu"

Selera makan keduanya yang sama jadi sakura bisa memakan apa saja yang dipesan toneri.

"Apa kau sudah tidak membencinya lagi?"

Toneri ingin tahu perasaan sakura terhadap shion bagaimana.

"Tidak juga"

Dia tidak akan melupakan semuanya namun dia tidak akan keras seperti dulu.

"Aku akan tetap mengawasinya"

Toneri mengkhawatirkan bila shion punya niat buruk.

"Dia tidak bisa melakukan apapun lagi"

Dia hanya sendirian dan tidak ada sandaran baginya kecuali dia melakukannya untuk bunuh diri.

"Untuk jaga-jaga saja"

Toneri tidak mendengarkan ucapan sakura.

"Apa yang akan kau lakukan saat liburan nanti?"

Mereka mengalihkan topik pembicaraan.

"Bekerja?"

Toneri menghela nafas mendengar kata yang selalu sakura ucapkan.

Love Is Back Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang