Senja kembali menghampiriku
Entah untuk kesekian kalinya, namun tanpamu
Jiwaku hendak mengadu perihal dunia yang mempecundangiku, denganmu
Namun, kamu tak lagi di situ, ya di posisi ituDiriku masih terbuai pada delusi
Yang bersekongkol dengan ilusi
Diriku ingin beraversi
Namun kau selalu berada di "intiku" dengan eloknya mendeklamasiJiwa seakan tak lagi memiliki asa
Kulit tak lagi sanggup merasa
Mulut tak lagi beraksara
Hati pula yang terkekang oleh sengsaraKadang semesta memang selucu itu
Hanya membuat sepasang insan bertemu
Tidak menyatu
Ragu, gagu dan abu-abu
KAMU SEDANG MEMBACA
phenophase
PoetryIni hanya kumpulan huruf-kata-kalimat-paragraf yang mengandung sekelumit makna. Jika kau suka maka bawalah pergi bersamamu, namun ingat setiap pergi punya pulangnya masing-masing. Maka jangan pernah lupa untuk pulang. Karena aku tak akan kemana-mana.