Aku berdiri di tepi dermaga
Dibawah lembayung senja, yang mungkin sedang melirikku, mungkin juga mengintip
Secarik kertas dan sebuah pena berada di genggaman
Deburan ombak, semilir angin
Waktu yang tepat untuk menulis beberapa hal istimewa tentangmuAnganku mulai melayang, ntah kemana
Ketika rambutmu di kibas oleh angin
Ketika senyum yang kau tenun melebar
Bahkan,
Ketika suaramu yang setengah berteriak memanggilku di tengah hiruk pikuk kotaAh sial!
Aku kembali merindu
Lantas kali ini,
Siapa yang harus bertanggung jawab?
KAMU SEDANG MEMBACA
phenophase
PoetryIni hanya kumpulan huruf-kata-kalimat-paragraf yang mengandung sekelumit makna. Jika kau suka maka bawalah pergi bersamamu, namun ingat setiap pergi punya pulangnya masing-masing. Maka jangan pernah lupa untuk pulang. Karena aku tak akan kemana-mana.