Aku akan menjadi senja untukmu. Tapi tenang saja, senja ini akan menghilang ntah karena petang atau kau yang bosan menatapnya.
Aku akan menjadi bulan untukmu. Tapi tenang saja, bulan ini akan menghilang ntah karena tertutup awan atau kau yang hendak terlelap.
Aku akan menjadi fajar untukmu. Tapi tenang saja, fajar ini akan menghilang ntah karena hujan atau kau yang kembali menyibukkan diri.
Aku akan menjadi kopi untukmu. Tapi tenang saja, kopi ini akan menghilang ntah karena kau menikmatinya atau kau membuangnya karena sedikit pahit.
Tapi tetaplah tenang, aku tak akan pernah benar-benar menghilang bagai buih atau menjadi semu.
Jadi tetaplah tenang.
Senja ini yang akan tetap berusaha merajut senyummu atau setidaknya merangsang khayalmu tentang apapun yang kau suka, apapun.
Bulan ini yang akan tetap berusaha menerangi malam kelam mu atau setidaknya menjadi temanmu hingga kau terlelap.
Fajar ini yang akan tetap berusaha membangunkanmu di pagi hari atau setidaknya menjadi penonton di panggung aktifitasmu.
Kopi ini yang akan tetap berusaha menyemangatimu atau setidaknya menjadi cairan hitam yang membantumu melawan kantuk.
Jadi tetaplah tenang. Aku akan tetap berusaha. Karena kaulah inang bagi diriku yang parasit, ya parasit.
KAMU SEDANG MEMBACA
phenophase
PoesíaIni hanya kumpulan huruf-kata-kalimat-paragraf yang mengandung sekelumit makna. Jika kau suka maka bawalah pergi bersamamu, namun ingat setiap pergi punya pulangnya masing-masing. Maka jangan pernah lupa untuk pulang. Karena aku tak akan kemana-mana.