Kisah ini bermula pada sebuah relasi
Antara dua jiwa yang saling ber-kohesi
Berusaha untuk beradaptasi
Juga berkolaborasi
Keduanya telah ter-adiksi
Dengan penuh akan afeksi-----------------------------------------------------------------
Lalu,
Si puan mulai kehilangan ambisi
Juga kehilangan atensi
Dimakan oleh arogansi
Sehingga afiliasi terdegradasi
Juga mengalami dekadensiKisahnya pun berlanjut ketika si puan mendeklarasi
Bahwa dirinya berdifusi
Bahwa dirinya salah memilih dimensiKini si tuan telah ter-diskualifikasi
Telah ter-subtitusi
Berusaha untuk mengaborsi
Segala intuisi
Berusaha untuk mengintegrasi
Segala fraksi
Tetapi hanya mendapat depresi
Juga frustasi
Berusaha ber-habituasi
Namun kalah oleh halusinasiKini si tuan menjadi aberasi
Terobsesi
Candu dengan ekstasi
Kehilangan ekspresi
Kehilangan inspirasi
Tak lagi berasosiasi
Mudah termakan agitasi
Dirinya hanya berasonansi
Nama si puan yang begitu elegansiDirinya hanya berfantasi
Tentang puan yang kini fiksi
Ia mengalami fluktuasi
Kehilangan fondasi
Baginya si puan adalah gravitasi
Baginya si puan adalah galaksi
Tempatnya berinhalasiDi akhir kisah dirinya terisolasi
Terkontaminasi, terkorosi
Oleh kondisi,
Oleh rasa yang malfungsi
Juga memanipulasi
KAMU SEDANG MEMBACA
phenophase
PoetryIni hanya kumpulan huruf-kata-kalimat-paragraf yang mengandung sekelumit makna. Jika kau suka maka bawalah pergi bersamamu, namun ingat setiap pergi punya pulangnya masing-masing. Maka jangan pernah lupa untuk pulang. Karena aku tak akan kemana-mana.