Part 17 🌺

183K 9K 213
                                    

Yang engak suka gk papa kok!!



Author POV

Seorang pria dengan setelan jas hitam gelap berjalan dengan terburu-buru menuju ruangan majikannya berada. Dia harus segera menyampaikan sebuah berita yang sangat penting kepada tuannya.

Sampai didepan pintu dua body guard berjaga diruangannya, Pria itu masuk tanpa ada yang menghadang dan menghampiri tuannya.

"Tuan..." panggilnya dengan nada yang khawatir.

Didalam ruangan, seorang pria paruh baya dengan setelan jas mahal miliknya segera menoleh kearah sumber suara. Pria itu duduk dikursi kebanggaannya dan menghadap dokumen-dokumen penting yang belum sempat ia periksa. Tidak seperti biasanya dia melihat sekertarisnya begitu gugup.

"Ada apa?" Pria itu bertanya dan kembali memeriksa dokumennya. Dia harus segera menandatangani semuanya hari ini.

Sang sekertaris maju perlahan untuk berbicara. "Itu tuan, nona... nona mengalami...." dia tidak sadar kalau suaranya begitu bergetar.

"Ada apa dengannya??" Mendengar kata nona pria itu langsung berdiri dari duduknya. Hatinya merasa sangat was-was.

Sang sekertaris menundukkan kepala dan kembali berbicara. "Nona, nona mengalami kecelakaan tuan."

"APA???" Hatinya menjadi sangat gelisah. "Sekarang kamu siapkan mobil saya. Aku akan pergi melihatnya!" Printah pria paruh baya itu. Dia sudah melupakan apa yang tengah ia kerjakan, yang terpenting adalah melihat kondisinya.

"Baik tuan." Dan segera dijalannkan.

.
.
.
.

Valdo sedang menunggu Clara di depan ruang oprasi. Dia sangat gelisah bercampur dengan rasa khawatir. Peluh keringat dan air mata bercampur menjadi satu. Bahkan kemeja yang ia kenakan sudah tidak layak disebut dengan pakaian. Kenapa kondisi bisa menjadi sangat kacau seperti ini.

Valdo tidak bisa diam dengan perasaan yang campur aduk. Penyesalan selalu menerpa dirinya, kenapa dia tidak mengelak saat Winda menciumnya, apakah dia sebegitu bodohnya untuk menghindar.

Dia tidak ingin menjadi lelaki brengsek untuk yang kedua kalinya. Menghembuskan nafas dengan kasar, Valdo menutup matanya dan terus memanjatkan doa.

Saat keheninggan menerpa, suara langkah kaki beberapa orang menghampirinya. "PAPA...." Teriak Putri dan langsung memeluk Valdo.

Ternyata mereka. "Putri.." gumam Valdo dan membalas pelukan dari Putri.

Putri mengeratkan cengkramannya kepada jas milik Valdo. "Hiks... mama kenapa pah? Apa mama akan meninggalkan Putri?" Suara Putri yang sedikit serak tertahan karena menelusupkan kepalanya pada dada milik Valdo. Anak itu terus menangis dan meracau.

"Sssttt... Putri jangan menangis sayang, mama tidak akan meninggalkan kita." Hati Valdo bertambah sakit melihat anaknya yang bersedih.

Tiba-tiba seseorang menarik kerah baju milik Valdo, cengkraman tangan Putri terlepas darinya. Belum sempat melihat siapa yang melakukannya, orang itu telah memukulnya dengan sangat keras, tubuh miliknya bahkan terhuyung kebelakang karena belum siap mendapat pukulan.

"Berani-beraninya kau membuat Clara mengalami ini semua. Apakah kau lupa dengan janji yang telah kau buat hah!!" Zidan kembali memukul wajah Valdo, dia sangat marah mendengar kabar kalau Clara mengalami kecelakaan.

Valdo tidak membalas perbuatan Zidan. Tubuhnya tidak membela dan hanya diam menerima pukulan itu. Dia tau kalau dirinya memang pantas mendapatkan semua ini.

Little Baby (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang