Part 34 🌻

141K 5.7K 77
                                    

Saat mobil Valdo pergi dan menghilang dalam beberapa detik Clara segera menggendong Putri untuk masuk kerumah. "Dan sekarang Putri harus mandi untuk pergi kesekolah."

Clara menyiapkan Putri dan juga bekal yang harus ia bawa untuknya. Setelah semua selesai Clara membawa Putri menuju sekolah dengan diantar supir pribadi yang ditugaskan Valdo. Dan tidak butuh waktu lama mereka segera sampai ditujuan.

"Putri jangan nakal dan harus dengerin apa kata guru oke."

"Siapp."

"Kalau begitu mama pergi dulu."

"Hati-hati ma."

"Baiklah."

Setelah mengantar Putri, Clara mampir disebuah toko roti yang tidak terlalu jauh dari sekolah Putri agar apabila ia menjemput Putri ia tidak akan terlalu telat.

"Pak anda boleh pulang saya yang akan menjemput Putri sendiri."

"Apa tidak apa-apa nyonya?" Tanya sopir pribadi pada Clara.

"Tidak papa pak, sekalian saya nanti mau mengajak Putri untuk berbelanja."

"Baiklah kalau begitu saya permisi dulu, mari nyonya." Clara menganggukkan kepala.

Clara melihat-lihat beberapa macam kue yang terlihat lezat itu. Saat sedang asik seseorang tiba-tiba berjalan disampingnya dan berseru. "Ehh ternyata disini ada Clara." Seorang perempuan dengan bibir menornya berpura-pura menyapa Clara dengan ciri khasnya.

Clara mencoba untuk tersenyum ramah. "Senang bertemu denganmu disini Winda." Clara mengulurkan tangannya untuk menjabat tangan Winda tetapi tangannya kosong dan tak terbalas, Clara perlahan menurunkan tangannya dengan tersenyum kecut.

"Bagaimana rasanya menikah dengan lelaki yang kaya raya hem??" Winda berkata dengan nada dingin dan mencemooh.

"Owhh kamu sangat ingin tau rupanya.... itu...... sangat menyenangkan." Wajah Clara tambah sangat dingin saat mengucapkan itu.

Winda yang semula hanya ingin menggoda Clara tak mengira menerima perkataan dari Clara, Winda memerah karna marah. "Tenang saja Clara, karna kau telah merebut punyaku aku akan membalas untuk merebut punyakmu."

"Ehh... siapa yang merebut punyamu, kamu sendiri yang telah berhianat dan perkataan yang akan merebut punyaku... kau harus memikirkannya."

"Cihh lihat saja nanti." Winda segera meninggalkan Clara dengan amarahnya.

Clara menghembuskan nafas beratnya dan mulai melihat-lihat lagi kue-kue itu. Saat Clara kembali fokus seorang wanita paruh baya menghampirinya. "Nak apa kamu bisa membuat kue?" Tanya wanita itu.

"Saya bisa sedikit hehehe... tetapi saat saya melihat kue-kue ini saya jadi ingin mempelajarinya lebih lanjut."

Wanita itu tersenyum ramah. "Apa kamu ingin mencoba membuatnya?"

"Apakah boleh??" Tanya Clara antusias.

"Tentu saja boleh mari." Mata Clara berbinar mungkin dengan menyibukkan diri ia bisa mengalihkan pikiran rumitnya.

Saat Clara asik membuat kue ia melihat jam yang melingkar dilengan cantiknya dan tidak sadar kini waktunya untuk ia menjemput Putri. Clara segera berpamitan pada pemilik toko dan segera menjemput Putri.

Taxi yang dikendarai Clara berhenti di depan gerbang sekolah. Clara turun dari Taxi dan menunggu Putri. Beberapa waktu Clara melihat Putri keluar dari gerbang, rambut yang dikuncir dua ia goyang-goyangkan dengan senang, saat melihat mamanya Putri segera berlari dan memeluknya.

"Gimana sekolahnya??"

"Seru kok mahh."

"Baiklah kalau begitu saat sampai dirumah nanti mama akan masakin roti buat Putri gimana??"

"Bener, mau mau Putri mau kok."

"Kalau begitu setelah kita sampai mama langsung masak buat Putri."

Setelah mereka berdua masuk kedalam Taxi, Taxi segera pergi meninggalkan gedung sekolah itu. Sepanjang perjalanan banyak sekali jenis kue yang Putri inginkan sedangkan Clara hanya mendengarkan dengan tersenyum.

Putri akan menceritakan sesuatu namun tiba-tiba Taxi yang mereka kendarai berhenti dengan tiba-tiba. Clara sangat menghawatirkan Putri. "Putri... Putri apa kamu baik-baik saja??" Clara memeriksa seluruh tubuh Putri.

"Putri tidak papa kok ma, hanya Putri sangat terkejut."

"Syukurlahhh.... pak kenapa berhenti tib..." belum sempat Clara menyelesaikan perkataannya beberapa orang tiba-tiba membuka pintu mobil dan menarik mereka keluar dengan paksa.

"Mama.... hiks mama." Clara mendengar Putri sangat ketakutan dan memanggil-manggil namanya.

"Lepaskan akuu.. " Clara meronta-ronta dalam cengkraman orang itu tetapi sia-sia karna kekuatannya yang lebih lemah.

Sopir yang melihat itu segera keluar untuk menghentikan penjahat karna tidak tega. "Lepaskan mereka."

"Hahaha... sopir tua sok jadi pahlawan rupanya." Setelah mengakatakan itu beberapa orang lain menghajar supir itu, Clara terus berteriak untuk menghentikan aksi itu tapi itu juga sia-sia.

Clara menoleh dan melihat Putri sangat ketakutan dan menangis dan saat Clara ingin menghampiri Putri tiba-tiba mulut dan hidungnya dibungkam dengan saputangan yang membuatnya tak sadarkan diri.

Setelah beberapa waktu senyap-senyap Clara mendengar perkataan mereka dengan bosnya melalui telefon.

"Beres nyonya kami sudah menangkap mereka berdua."

"Iya nyonya kami tidak salah."

"Baiklah nyonya."

"Bagaimana katanya?" Tanya salah satu temannya.

"Beres nyonya Winda akan memberi kita cek yang amat banyak."

Setelah itu Clara tak kuat dan kembali pingsan. Mobil yang mereka kendari melaju melewati hutan hutan dan berhenti disebuah rumah yang bobork, rumah yang sudah tua dan ditinggal pergi oleh pemiliknya.

Clara perlahan-lahan membuka matanya untuk menambah kesadaran. Saat ia mengingat apa yang terjadi ia dengan sepenuhnya sadar dan mengingat Putri. Clara segera mencari Putri di sekeliling dan mendapati Putri yang menangis di sudut kakinya dengan memeluk kaki Clara.

Clara segera memeluk Putri dan menenangkannya. "Ssstttt.... Putri tenang yaa, mama ada disii kok tenang yaa... tenang." Clara terus memeluk Putri dan mengelus-elus punggungnya dengan lembut.

"Hikss... hiksss mama Pu.. Putri sangat takut.... Putri ingin pulang hiks... kerumah."

"Iya... mama tau bentar lagi papa akan jemput kita oke."

"Dia tidak akan bisa menemukan kalaian berdua." Tiba-tiba seorang perempuan berbicara dengan nada yang percaya diri dan mendekati mereka.












🌻🌻🌻








Lanjut.....

Little Baby (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang