Part 24 🌻

174K 7.2K 99
                                    

Yang tidak suka sama ceritanya tidak papa :)

Author POV

"Tidak usah Ra, biar saya tidur di sini saja." Sambil menata karpet yang diberikan oleh Nenek. Ya walaupun Valdo sedikit kesusahan saat menata karpet tersebut.

Clara sedikit ragu untuk ini. "Tapi..."

"Tidak papa Clara, itu untuk si kucing jantan ini yang akan tinggal di sini." Yuli berjalan ke arah mereka dengan mengatakan kalimat yang sungguh menusuk Valdo. Kenapa mamanya sangat tega kepada anaknya sendiri, hello, selama ini Valdo tidak pernah melakukan itu.

"Tapi saat malam hari udara di sini akan sangat dingin." Clara tak tega melihat Valdo yang akan tidur di ruang tamu dengan beralasan karpet.

Udara dipedesaan terkenal sangat dingin saat malam hari, itu membuat warga tidak membutuhkan ac untuk mereka jika ingin merasa dingin. Bahkan kadang akan ada angin yang terlalu kencang menghantam rumah-rumah wargga sehingga menimbulkan bunyi deritan diatap-atap rumah. Orang kota mana tau hal yang seperti itu.

Valdo tersenyum lembut mendengar betapa khawatirnya Clara kepada dirinya. "Iya Ra, itung-itung ini untuk latihan."

"Latihan untuk?" Clara menatap Valdo dengan tanda tanya.

"Yaaa gitulah."

"Sudah-sudah, ini sudah malam sekarang kalian tidur."

Valdo memang terpaksa harus tidur di sana karena kamar rumah ini hanya berjumlah dua saja. Clara tidur dengan Yuli serta Putri sedangkan nenek tidur dengan Fira. Jika tidak ada ruangan terpaksa harus tidur diruang tamu dengan ditemani beberapa nyamuk.

Hari sudah semakin larut namun Clara masih belum bisa tidur. Dia memikirkan apakah Valdo bisa tidur sedangkan seumur hidupnya, dia tidak pernah tidur di lantai.

Clara mengambil jaket dan pergi melihat Valdo. Ia berjalan perlahan agar tidak ada orang yang di ganggunya.

Saat sudah sampai di ruang tamu Clara tak melihat Valdo di sana. Clara melihat sekeliling ruangan untuk mencari Valdo. Dan mendengar suara orang yang dicari-cari dari arah belakang.

"Apa kamu sudah sangat merindukanku?" Tiba-tiba Valdo sudah ada di depan Clara. Clara langsung kaget dan memegangi dadanya karena keterkejutan itu. Dia seperti sedang kepergok melakukan sesuatu.

"Astaga tuan saya kira siapa."

Mendengar itu Valdo ingin sedikit menggoda Clara. "Memang kamu kesini mau apa? Ingin tidur denganku?"

"Bukan, bukan itu maksud saya. Apa tuan tidak bisa tidur." Wajah Clara sepenuhnya sudah sangat memerah. Pikirannya entah mengapa membayangkan kegiatan beberapa tahun yang lalu, kegiatan yang masih dia ingat sepenuhnya.

Valdo berhenti menggoda dan menganggukkan kepala. "Yaa.. saya masih belum bisa tidur."

"Kalau begitu apa tuan mau secangkir teh?" Tawar Clara.

"Boleh.."

Clara berjalan ke arah dapur untuk membuatkan dua cangkir teh, untuknya dan juga Valdo. Menunggu air sampai mendidih dan memikirkan perkataan Valdo beberapa waktu yang lalu.

"Apa benar aku sudah merindukannya..." ~batin Clara.

Menepis pikirannya Clara segera membawakan teh yang sudah dia buat itu kearah Valdo yang menunggunya.

"Terima kasih."

"Sama-sama."

Clara berjalan ke arah teras yang tidak terlalu jauh dari ruang tamu. Dan Valdo mengikuti dari arah belakang dengan menatap punggung Clara.

Little Baby (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang