Saat itu Wijaya telah mendapatkan berita baik. Perusahaan mereka yang selama ini ia rancang telah mendapatkan tanda tangan kontrak dengan perusahaan ternama di Eropa. Perusahaan W'Grup perusahaan milik Wijaya yang tidak terlalu besar itu telah di terima oleh perusahaan ternama di Eropa karna memiliki rancangan jual beli yang sangat bagus dan segera menjalin kerja sama.
Berita itu membuat Wijaya untuk segera mengabari anak istrinya di rumah. Dengan hujan badai yang sangat deras Wijaya terus menerobosnya dengan hati yang bahagia. Saat tiba-tiba sebuah truk berlawan arah menabrak mobilnya dengan cukup keras.
Wijya segera membuka pintu mobilnya dan melompat dengan segera. Karna ia melompat dengan keadaan mobil yang berjalan wajah Wijaya terseret aspal dan badan berguling-guling. Mobil yang di kendarai Wijaya terjebur di sebuah tebing yang curam.
Seseorang pengendara melihat Wijaya yang tergeletak di tengah jalan segera menolongnya dan membawa ke rumah sakit terdekat. Dokter harus memperbaiki wajah Wijaya di karnakan luka yang cukup parah dan terpaksa dokter harus merubah wajah Wijaya.
Saat beberapa hari setelahnya Wijaya mendengar berita kalau ia di kabarkan meninggal dunia. Wijaya berencana akan membangun perusahaannya dengan kerja keras sampai ia sukses dan setelah itu akan menjemput anak istrinya untuk tinggal.
Setiap informasi telah di dapatnya, dan perusahaan melesat tinggi. Wijaya merasa sedih telah kehilangan istri tercintanya dan berjanji akan membahagiakan putri-putrinya juga ibunya.
Saat itu mata-mata yang bertugas mengawasi putrinya Clara memberitahu kalau Clara telah hamil, Wijaya dengan gampang tau siapa yang telah menghamili anaknya itu. Wijaya sangat marah dan akan membunuh orang yang telah merusak masa depan anaknya tetapi saat tahu kalau yang menghamili Clara adalah Valdo rekan bisnisnya, Wijaya mempertimbangkan terlebih dahulu.
Menunggu Clara melahirkan sampai beberapa tahun baru melihat apakah Valdo akan mengakuinya atau tidak. Dan saat Wijaya tahu bagaimana perjuangan Valdo saat itu Wijaya pun akhirnya lega mengetahui kalau Valdo pria yang baik.
Semua tercengang mendengarkan cerita dari Wijaya selaku ayah dari Clara.
"Wah..wah tidak salah saya selama ini telah menggagumi tuan, ternyata di balik kesuksesan tuan terdapat jiwa seorang ayah yang sangat mencintai anak istrinya.... ckck tuan seperti saya." Nathan berbicara dengan lantang.
"Ohh benarkah itu, kau bahkan selalu pergi keluyuran tidak pernah pulang tepat waktu itu di sebut jiwa seorang yang cinta keluarga." Syahnas melipat kedua tangan di dadanya.
"Eiittss... aku keluar karna mencari nafkah untuk kita sayang... bukan untuk keluyuran." Nathan juga melipat kedua tangannya.
"Benarkah, lalu siapa yang mengajakku untuk setiap malam keluar minum?" Bima suami dari Fitri memancing istri Nathan.
"Hemm... sekarang kau ingin mengatakan apa hah?" Syanas menjewer telinga Nathan.
"Hahaha.. benar itu Nas, suamimu memang nakal hahaha...." Bima dan semua orang tertawa.
"Dan kau,, itu berarti setiap malam kau juga pergi minum hah?" Fitri yang mendengar itu bersiap-siap untuk ikut menjewer suaminya.
"Ti..tidak kok sayang,, itu cuma kadang-kadang setelah pulang dari kantor, ya kan Nat?" Bima mengedipkan sebelah matanya kepada Nathan memberi kode.
"Ckckck kak Fitri, kak Bima memberikan ku kode barusan... lohh bagaimana ini kak dia mencoba untuk menipumu." Nathan akhirnya puas melihat Bima yang di jewer oleh kak Fitri salah siapa membeberkan rahasia mereka berdua.
"Sudah-sudah sekarang pengantin baru.... hei pengantin baru." Panggil Yuli kepada Valdo dan Clara yang sibuk sendiri.
"Ehh.."
"Sekarang kalian duduk di pelaminan sana." Yuli mengintruksikan mereka untuk segera pergi.
"Dan tuan Wijaya mari kita foto bersama terlebih dahulu."
Setelah selesai berfoto, semua tamu berpamitan untuk segera pulang dan Wijaya berpamitan kepada keluarganya dan juga keluarga Dirmawan untuk kembali ke Eropa. Ia harus pergi karna urusan di sana belumlah selesai.
"Apakah ayah tidak akan kembali." Clara melepas pelukannya.
"Jangan menangis putri-putriku, ayah pasti akan kembali tapi tidak sekarang. Ayah akan sering mengabari kalian semua saat di sana."
"Ayah jaga diri baik-baik ya." Fira menangis dengan memeluk Wijaya.
"Iya putri ku."
"Kakek..." Putri tiba-tiba berlari menuju Wijaya, dan dengan sigap Wijaya mengendong Putri.
"Hadus princessss..." sambil menciumi cucunya itu.
Wijaya berjalan ke arah ibunya dan berpamitan untuk perjalanannya kembali ke Eropa. Setelah Wijaya dan para tamu pergi keluarga segera pergi untuk istirahat. Nenek dan Fira besok pagi juga harus kembali pulang ke kampung, walaupun Wijaya kaya nenek dan Fira masih ingin tinggal di sana.
Setelah membersihkan diri Clara segera pergi untuk ke dapur menyiapkan makan malam untuk semua orang. Niat Clara yang semula terhenti karna Valdo yang tiba-tiba masuk ke dalam kamar dan mengunci kamar.
"Ehh..ada apa tuan?" Tanya Clara.
"Hais... iblis kecil-kecil itu tidak membiarkan ku untuk pergi dari sana." Dengan nafas berat.
Clara berjalan mengambil segelas air dan di berikan kepada Valdo. "Maksud tuan siapa?"
"Makasih..... maksudku adalah anak kecil-kecil itu tidak membiarkan ku untuk menemuimu." Sambil mendekat ke arah Clara.
Pipi Clara bersemu merah mendengar itu, ia sekarang sudah sah menjadi suami istri bahkan ia masih belum mempercayainya.
"Tu...tuan." Clara gugup.
"Jagan panggil aku dengan itu, panggil dengan yang lain." Tersenyum kepada Clara."Hemm... bagaimana dengan abang? Atau Mas? Atau juga kakak? Atau juga sayang , baby atau cintaku."
"Stop.." wajah Clara memerah sampai ke telinga.
"Aku panggil mas Valdo aja titik."
"Itu juga boleh." Semakin merapat ke arah Clara.
Valdo semakin menipis jarak di antara mereka, Valdo mencondongkan wajahnya mendekat ke arah wajah Clara. Clara menutup matanya saat nafas berbau mind milik Valdo mendekat, bahkan jantungan berpacu dengan cepat.
Tok tok tok
Sebuah ketokan di pintu membuat mereka menghentikan aksi mereka. Clara langsung tenang dan tersenyum melihat Valdo yang frustasi.
"Siapa??" Tanya Valdo dengan frustasi.
"Papa dan mama di suruh turun sama nenek untuk makan malam."
Setelah mendengar itu Clara segera pergi dan mengucap maaf sambil tersenyum kepada Valdo menghampiri Putri untuk turun ke bawah. Valdo langsung tersenyum bahagia.
Hai hai masih ada lanjutannya kok teman2😄 gimana ceritanya.... maaf apabila banyak typo😁jangan lupa Vote dan comment dong😘 kalau Votenya banyak aku bakal cepet up untuk kelanjutannya🤗🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Baby (Tamat)
RomanceSebuah insiden membuat Clara harus kehilangan masa depannya. Gadis yang memiliki sifat baik hati dan juga tidak mudah putus asa itu harus merelakan masa depannya karna perbuatan lelaki brengsek yang tidak tau siapa namanya. Clara yang baru saja lulu...