Death2 - 5

7.5K 451 24
                                    

"Ath?" panggil Dean. "Sayang?" panggilnya lagi.

Pria itu mengeratkan dasi yang menggantung di lehernya. Biasanya Athena yang akan melakukan ini, namun wanita itu masih tidur.

Dean menghampiri Athena, ia duduk dibibir ranjang. "Hey, Sayang? Bangun?" Dean menyentuh pipi gadis itu.

Hal pertama yang ia rasakan adalah panas. Dean segera memeriksa kening Athena. "Ath, kamu demam?"

Wanita itu mengerjapkan matanya. "Eh," Athena menggeliat, ia mengeratkan selimut tebal yang membungkus tubuhnya.

"Kamu sakit?" tanya Dean khawatir.

Athena menggeleng pelan, matanya terlihat sayu. "Kamu mau berangkat sekarang? Aku belum siapin barang-barang kamu yang harus dibawa ke Jepang."

Dean menggenggam tangan Athena lalu ia mengambil ponselnya yang berada diatas nakas.

Pria itu menpelkan ponselnya ditelinga kirinya. Beberapa detik kemudian tersambung. "Batalkan ke Jepang!" ucapnya cepat lalu memutuskan sambungannya begitu saja dan menyimpannya kedalam saku celana bahannya.

"De.."

Dean menggeleng. Dengan cekatan, pria itu membuka jas kerjanya lalu ikut berbaring di samping Athena.

"Are you oke?" bisik Dean.

"Dingin."

Dean langsung memeluk erat Athena, berharap suhu panas di tubuh Athena pindah ke tubuhnya. Ia lebih mengeratkan selimutnya.

"Aku udah batalin ke Jepang. Aku disini." Dean mengecup kening Athena. Pria itu kembali merogoh ponselnya lalu menelepon Sita agar segera datang kemari sekaligus membawa dokter pribadi Keluarga Galaksi.

"I'm oke, Dean." bisik Athena lemah.

"No!" Dean membawa Athena semakin mendekat kearahnya. "Kamu kenapa bisa demam kaya gini sih? Semalem kamu gak papa."

Athena menggeleng lemah. Hatinya menghangat. Dean sangat memprioritaskan dirinya dibanding apapun di dunia ini.

Athena merasa beruntung bisa memiliki Dean seutuhnya. Terkadang ia juga merasa menyesal dulu begitu gegabah melepaskan Dean begitu saja.

Mengingat itu, Athena ingin menangis. Wanita itu mengeratkan pelukan dipinggang Dean dan semakin menenggelamkan wajahnya lalu menangis.

Dean memundurkan kepalanya. "Hey? Kamu kesakitan? Serius? Kita ke rumah sakit aja ya? Aku bener-bener gak tenang, Ath."

Mendengar nada khawatir yang begitu jelas, Athena benar-benar tidak kuat menahan tangisnya.

Dean mengangkat sedikit tubuhnya, bertumpu dengan sikutnya. "Sayang serius, jangan bikin aku khawatir dong. Kita ke rumah sakit ayo."

Athena menggeleng.

Pintu kamarnya terbuka.

"Yaampun, ini Athena kenapa, De?"

Dean menoleh, pria itu sedikit menjauhkan diri dari Athena begitu melihat Sita datang bersama Dokter Vera, dokter pribadi keluarganya.

"Mama.." pria itu turun dari ranjang. "Athena tiba-tiba demam, Ma."

"Biar saya periksa dulu ya." ucap Dokter Vera lalu mengeluarkan peralatan kedokterannya.

Dean mengusap wajahnya frustasi. Ia benar-benar khawatir dengan keadaan Athena.

"Athena pasti gak papa, De." Sita mengelus bahu Dean.

"Tapi Athena jarang banget sakit, Ma."

"Sebelumnya Athena makan apa?" tanya Dokter Vera.

Endless FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang