Death2 - 6

7.4K 431 14
                                    

Setelah melewati perjuangan morning sickness yang begitu menyiksa, Athena akhirnya bisa melanjutkan aktivitasnya di rumah sakit setelah berdebat dengan Dean.

Athena merindukan suasana rumah sakit. Absen 3 hari membuatnya bosam di rumah.

"Athena?"

"Eh, Ci. Ada apa?"

Eci, koleganya itu langsung duduk didepan Athena. "Ya ampun, aku udah denger beritanya. Selamat ya, aku turut seneng akhirnya kamu dikasih momongan, 2 lagi." ujarnya lalu terkekeh.

Athena tertawa. "Iya, makasih ya. Aku juga gak nyangka, padahal sebelumnya gak ada tanda-tanda."

"Babynya mau ngasih surprise."

Athena tersenyum. "Makasih juga udah ngehandle pekerjaanku 3 hari ini. Aku jadi gak enak, nanti aku traktir makan siang deh."

"Gak papa, kali." Eci tertawa. "Beneran nih ditraktir?"

Athena tertawa. "Iya. Tapi makannya jangan jauh-jauh ya. Biasa."

Eci tertawa kecil. Mengerti maksud Athena. Dean akan sangat protektif.

"Iya. Tenang aja. Di restoran depan aja."

"Hahaha,, oke."

"Eh btw, didepan siapa?" tanya Eci.

Athena menghela nafasnya. "Ulahnya Dean. Biasa. Lebay aja dia harus pake bodyguard segala." Athena mendengus pelan.

Kembali ke rutinitas biasa, sikap protektif Dean malah semakin menjadi. Pria itu mengutus dua bodyguard untuk menjaga Athena saat Dean tidak bersama wanita itu.

Athena sempat menolak karena itu terlalu berlebihan. Padahal ia akan baik-baik aja jika sendirian atau hanya dengan supir saja. Tapi ya dasarnya Dean seperti itu.

Athena tidak bisa bersikap kerasa kepala melebihi Dean, dan ia selalu kalah berargumen dengan suaminya itu.

"Nggak papa, terima aja. Keren tau gitu." ucap Eci.

"Keren apanya? Yang ada malu tau kemana-mana diikuti gitu." ujar Athena, lalu ia melirik jam yang ada di pergelangan tangannya. "Makan sekarang aja yuk? Sebentar lagi jam makan siang." ajak Athena.

Eci mengangguk. "Lagi gak ada pasien juga." katanya lalu berdiri mengikuti Athena. "Eh, aku lupa, kemarin itu ada yang interview. Kayanya dokter baru dan mulai kerja hari ini."

"Oh ya?" Athena menoleh saat ia sedang menggantung snellinya.

"Iya. Cowok. Seumuran kita tapi belum menikah dia." ujarnya lagi.

"Sudah masuk hari ini?"

"Kayanya sih. Kemarin juga sempet nanyain kamu. Kenal ya?"

Athena menggeleng. "Nggak tau. Yang mana emangnya?" tanyanya seraya membuka pintu.

"Pak Abdi, saya mau makan siang di restoran disebrang sama teman saya. Pak Abdi sama Pak Herman kalo mau makan siang diluar atau di kantin rumah sakit juga gak papa." ujar Athena kepada dua bodyguard suruhan Dean.

"Kami ikut Bu Athena." ucap salah satu dari mereka.

Athena melirik Eci sebentar. "Kita gak jauh kok, Pak, cuma disebrang."

"Pulang jangan lebih dari jam 1 siang. Itu pesan Pak Dean."

Athena meringis menatap Eci. Wanita itu hanya mengangkat bahunya.

"Ya sudah." ucap Athena lalu berjalan bersama Eci diikuti dua bodyguardnya.

"Berasa orang penting deh." celetuk Eci. "Diikuti sama bodyguard segala."

Endless FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang