Death2 - 61

4.7K 294 43
                                    

"Amel gak memberi aku banyak waktu, Dean."

"Iya, Sayang. Kamu tenang. Kita gak bisa bergerak sendiri. Aku perlu bantuan Papa." ujar Dean. Ia mengelus kepala Athena dengan lembut, ia mengerti kekhawatiran Athena.

"Ada apa?" suara berat Dirga terdengar begitu Dean dan Athena menginjakan kakinya di ruang tengah.

"Aku perlu bantuan Papa." ucap Dean.

Dirga hanya menaikkan sebelah alisnya untuk bertanya.

"Kita udah tau Arjuna dimana. Arjuna sekarang ada di gedung tua di daerah xxx. Dia diculik oleh Amel dan Septino." ujar Dean.

"Septino?"

"Salah satu orang yang gak setuju Galaksi kerja sama dengan Mr. Abdullah."

"Apa yang harus Papa lakukan?"  tanyanya lagi, masih tetap tenang.

"Dean dan Athena akan kesana." katanya. Ia juga menjelaskan secara singkat kejadian yang dialami Athena kemarin.

"Suruh polisi itu mengikuti Dean dengan jarak 3 km. Dean dan Athena akan masuk ke gedung itu dan suruh polisi itu untuk tetap berada disana."

"Kenapa gak langsung saja biar mereka ditangkap." ucap Dirga.

Dean menggeleng. "Amel bisa menyakiti Arjuna jika kita melakukan itu. Dean akan melakukan cara yang halus."

Dean menoleh pada Athena saat wanita itu menatapnya. Ia mengangguk kecil. "Jika dalam waktu setengah jam kita gak kembali, polisi itu boleh masuk dan langsung selamatkan Athena dan Arjuna apapun yang terjadi."

Dirgs berdiri. "Kembalilah dengan selamat kalian dan cucu Papa."





***




"Dean, aku takut."

Pria itu meraih tangan Athena dan menggenggamnya hangat. "Aku akan menjagamu. Kamu gak perlu takut selagi ada aku."

Athena kembali mengalihkan tatapannya pada gedung tua didepannya. Ini terlalu sulit untuknya.

"Ayo." ucap Dean.

Mereka keluar dari mobil dan langsung masuk kedalam gedung itu. Tiga orang pria berbadan besar yang sama seperti kemarin menyambut mereka.

Matanya menatap tajam Athena yang datang bersama Dean.

"Kau....!" tunjuk salah satu diantara mereka kepada Athena. "Harusnya kau datang sendirian, manis."

"Brengsek!" dalam sekejap Dean dapat melumpuhkan ketiga orang itu. Seperti singa yang sedang kelaparan lalu menerkam mangsanya sekali terkam saja.

Athena berlari menuju lantai Atas disaat Dean sedang melumpuhkan orang-orang dibawah. Ia langsung membuka pintu dan mendapati Amel sedang memaikan pistol dan membiarkan Arjuna menangis disampingnya.

"Juna..." Athena berucap lirih. "Mel, aku mohon kembalikan Arjuna, dia pasti kelaparan."

Pasalnya ia belum memberikan Asi-nya pada Arjuna. Ia juga tau jika Amel tidak memberi Arjuna susu.

"Bukankah itu hal yang bagus?" Amel menyeringai.

Athena menggeleng tanpa melepas pandangannya dari Arjuna.

"Mana surat itu?!"

"Disini!"

Athena menoleh kebelakang, sedangkan Amel terkejut mendapati Dean yang juga berada disini.

"Brengsek! Gue bilang lo datang sendirian!" bentak Amel pada Athena.

Perempuan itu langsung menggendong Arjuna yang tengah menangis dan mengarahkan pistol itu dikepala Arjuna.

Endless FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang