Athena sudah akan menangis saat Dean tetap mendiaminya. Bahwa setelah satu jam perjalanan yang entah kemanapun, Dean tetap mendiaminya.
Athena menunduk menatap jari tangannya yang ia tautkan satu sama lain. Mencoba menahan emosinya untuk tidak menangis.
"Kita kamu kemana, Dean?" tanya Athena pelan untuk kesekian kalinya.
Setiap Athena bertanya, Dean selalu mengabaikannya.
"Dean.." kini suara Athena terdengar bergetar, siap untuk menangis. "Dean kamu kenapa sih dari tadi ngediem aku terus." ujarnya lalu sejurus kemudian Athena terisak.
Dean langsung menepikan mobilnya begitu mendengar Athena menangis. "Jangan nangis."
"Iya tapi kamu kenapa? Kamu marah gara-gara aku pulangnya telat? Tadi itu macet, Dean. Hikss.."
"No," Dean menggeleng. "Aku gak marah kamu pulang telat."
"Terus kenapa? Kamu ngediemin aku dari tadi. Aku gak suka." ujar Athena lalu terisak kencang.
"Ada masalah, Pak?" Pak Abdi bertanya melalui earphone yang dihubungkan langsung dengan sound mobil.
"Gak ada." ucap Dean lalu mematikan sambungan tersebut. "Aku marah karena kamu pergi sama pria lain."
Athena menoleh. "Aku gak berdua, Dean, aku sama Eci. Lagipula, Pak Abdi sama Pak Herman juga ikut."
"Iya tapi dia Jevin!" bantak Dean tanpa sadar.
"Aku tau. Tapi semuanya udah beda sekarang." ucap Athena. "Aku udah jadi milikmu seutuhnya dan dia gak akan berani merebutku darimu. Dia juga pasti udah punya pendamping, Dean."
"Athena,"
"Tolong jangan nyuekin aku lagi. Aku sakit kalo kamu kaya gitu, baby berontak karena kamu mengabaikannya." ujar Athena, menatapnya dengan wajah sendu penuh harap.
Dean mengelus pipi Athena dengan lembut. Sejujurnya ia juga tidak ingin bersikap seperti ini, tapi rasa cemburu, marah, takut bercampur jadi satu, membuat Dean tidak tau harus berbuat apa selain diam.
Pria itu menghentikan aksinya. "Ayo turun."
"Mau ngapain?" tanyanya sambil mengusap air matanya.
"Kita pindah mobil." ucapnya lalu Dean keluar dari mobil diikuti Athena.
Dean bergegas menghampiri mobil yang tepat dibelakangnya, lalu berkata kepada Pak Abdi untuk membawakan mobilnya, sedangkan ia akan naik mobil yang dibawa Pak Herman.
Dean dan Athena masuk kedalam sebuah Mobil Aphard berwarna hitam.
"Kita sebenernya mau kemana?" tanya Athena lagi, berharap kali ini Dean akan menjawab pertanyaannya.
Dean menoleh, ia tersenyum kecil. "Nanti kamu akan tau." katanya lalu mengecup bibir wanita itu singkat. "Mau mengajakmu liburan."
Untung saja mobil ini mempunyai pembatas antara jok depan dan belakang.
Athena tergelak. "Astaga, ini weekday. Kamu salah, Sayang, kemarin kemana aja?"
"But, kamu sakit."
Athena terkekeh. Ia mengamati jalanan diluar jendela, seperti tidak asing baginya.
"Hey, rumah Nenek?"
Dean hanya tersenyum lalu mengangkat bahunya.
Athena memeluknya. "I'm so happy. Thank you."
"As wish you."
Athena memundurkan kepalanya tanpa melepaskan pelukannya. "Kamu tau aja aku kangen Nenek."
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless Feeling
Romance[COMPLETED] [Judul Awal; DeAth 2 / Feel My Love 2] Galaksi Series 02 Aku hidup untuk yang kedua kalinya dan melanjutkan kisah kita yang sempat usai. Kisah yang aku nantikan setiap detiknya untuk ku nikmati tanpa henti. Maukah kamu, menghabiskan sis...