A: 8

2.9K 198 0
                                    

Araska POV

Aku tersadar dari tidurku dan merasakan bahwa kepalaku mulai sakit. Ini akibat si Mario yang mengajakku untuk minum-minum tadi malam. Aku mengerjapkan mataku berkali-kali.

Aku mencoba mengingat-ingat kembali kejadian sebelum akhirnya aku tak sadarkan diri.

Aku melihat diriku hanya menggunakan kaos singlet dan celana pendek. Seingatku, aku pakai kaos polos bukan kaos singlet ketek-an seperti ini.

"Masa iya Muzy ngelakuin ini? Gila kali"

Aku bangun dari tidurku dan langsung pergi ke kamar mandi untuk mandi dan membuat sarapan sebelum aku pulang ke rumah.

Dan betapa terkejutnya aku saat aku melihat ada Asa di dapur yang sedang berkutik dengan peralatan dapur. Aku tidak asing dengan kemeja putih yang ia pakai dan kebesaran ditubuhnya yang mungil.

"Heh. Kamu ngapain?"

"Hey...selamat pagi. Kamu gak bisa halus sedikit apa sama aku?"

Aku tidak menggubrisnya. Rasanya aku ingin sekali memeluknya dari belakang punggungnya, ia terlihat menggemaskan ketika memakai baju oversize dan celana pendek.

Asa mematikan kompornya dan menghidangkan sarapan untukku dan  dirinya. Ia sudah duduk di hadapanku, menatapku dengan senyumannya yang menurutku cukup aneh dan tidak biasa.

"Kamu kenapa sih?"

"Kamu gak inget?" Asa malah balik bertanya padaku.

Aku mencerna pertanyaannya. Aku mencoba mengingat kejadian semalam, sepertinya aku terlalu mabuk sehingga agak sulit mengingat.

"Jangan bilang......"

"Iya. Hehehe" ia tersenyum penuh arti. Tapi aku tidak tau apa artinya.

"Gak mungkin lah" aku menolak pemikiran-pemikiran tidak benar.

"Kamu bilang aku cantik loh"

"Mana mungkin!" aku buru buru menolak pernyataannya barusan.

Ia bangkit dari kursinya. Dan mendekatiku.

"Mau ngapain?"

Dia terus mendekat ke arahku. Aku mulai pasang badan untuk menolak perlakuannya padaku.

"Aku bahkan tau ukuran dalem kamu" katanya berbisik di telingaku.

Aku terdiam dan membeku setelah mendengar ucapannya. Apa mungkin benar? Sepertinya tidak mungkin. Tidak mungkin aku tidur bersamanya.

**

Siang ini aku harus kembali ke kediamanku bersama dengan Asa yang benar-benar nekat menghampiriku di tempat yang cukuo jauh. Aku yakin ini semua karena Muzy.

"Untung aku dateng, coba engga.." celoteh Asa disaat kami sedang dalam perjalanan pulang.

"Apa? Lagian kamu ngapain coba nyamperin?"

Asa hanya diam dan menyalakan radio mobilku. Aku juga ikut terdiam karena masih memikirkan ucapan Asa tadi pagi.

Lagu yang terputar di radio, entah mengapa membuat Asa menjadi terdiam. Ia tidak seperti biasanya.

Aku tak kan bertahan, bila tak teryakinkan
Sesungguhnya cintaku memang hanya untukmu

Begitulah lirik lagu yang keluar dari radio mobilku.

Araska.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang