A: 15

3.2K 148 21
                                    

Asa POV

Malam itu, Araska bercerita padaku tentang semuanya. Tentang dirinya yang tidak pernah jatuh cinta setelah putus dari mantannya, tentang dirinya yang suka mabuk setelah putus, tentang dirinya yang selalu tidak fokus jika aku jauh darinya dan terakhir tentang dirinya yang mengobrol dengan ibu dan bapak untuk meminta izin.

Araska benar-benar diluar dugaanku. Dia bahkan lebih romantis dari siapapun yang pernah mendekatiku. Aku pikir dia anak yang cool, cuek dan tidak romantis. Tapi semua itu salah, Araska benar-benar merubah segalanya.

Aku beruntung memilikinya. Dia mungkin tak pernah melakukan hal romantis seperti pasangan pada umumnya, tapi hal-hal kecil dari yang dia lakukan untukku itu jauh lebih romantis. Aku benar-benar beruntung.

Malam itu, aku menjawab "iya" untuk Araska. Memberikan jawaban yang sebenarnya adalah jawaban terberat untuk ku ucapkan.

Aku mungkin pernah kecewa atas sikapnya saat terakhir kali bertemu di rumah sakit, tetapi rasa sayangku padanya mengalahi itu semua. Jika aku hanya menginginkan dirinya, aku sudah memintanya untuk jadi kekasihku. Tetapi aku tidak mau.

Aku mencintai semua dari Araska, aku tidak membutuhkan balasan perasaannya. Aku hanya ingin dia bahagia. Dan aku merasa sangat nyaman ketika bersamanya.

Araska mungkin bukan sosok laki-laki yang orang normal inginkan untuk jadi kepala keluarga. Tapi untukku, Araska lebih dari sekedar laki-laki.
(

Araska emang cewek, dia dideskripsikan dan dianggap laki-laki oleh Asa)

Sebelum ia melamarku, Araska ternyata pergi menemui bapak untuk minta restu. Meskipun Araska tau bapak seperti apa, tapi dia kekeuh untuk terus mendapatkan restu dari bapak.

Saat itu Araska bercerita, bahwa bapak sesekali ingin memukulnya. Tapi Araska diam saja. Namun entah mengapa, akhirnya bapak memberikan restu.

Araska bilang, dia tidak akan mau menikahiku jika tidak mendapatkan restu dari bapak dan ibu.

Papa dan mamanya? Mereka sudah memberikan lampu hijau untuk Araska sejak pertama kali Araska mengenalkanku pada kedua orang tuanya.

Bi Lala dan pak Jali sangat mendukung Araska. Ternyata, hampir setiap hari Araska bercerita pada bi Lala. Araska juga pernah galau ketika aku meninggalkannya, kata bi Lala.

Anak itu, sangat lucu ternyata jika soal percintaan. Ku pikir Araska memang benar-benar cool dan terkesan cuek, ternyata tidak.

Sebelum ada di sini, aku sempat berdebat dulu dengannya. Semua yang ada di kepalanya ia tumpahkan dalam kalimat. Begitu pun aku.

Sebelum aku berani melangkahkan kaki sampai di sini, aku pernah mengatakan bahwa aku dan Araska terlalu cepat untuk sampai di sini.

Tetapi Araska tidak ada keraguan sedikit pun. Dia mengatakan bahwa dia tidak pernah seperti ini sebelumnya, katanya Araska ingin aku jadi yang selalu menemaninya sampai akhir.

Araska mantap menjawab "Aku gak butuh waktu lama untuk kenal kamu, aku mau temani kamu dari suka dan duka, baik dan buruknya kamu."

Dan aku hanya bisa melontarkan senyuman terbaikku sebagai jawabannya.

Dan,
hari ini, setelah beberapa bulan dari malam itu.

Aku bersanding dengan sosok yang sangat ku kagumi, yang sangat aku banggakan dengan segala prestasinya.

Garisya Araska D,
dengan pakaian yang memperlihatkan sisi ketampanannya, sudah tak terhitung kekagumanku pada kharismanya.

"Dengan ini, kalian resmi menjadi pasangan sehidup semati. Silahkan berbagi kasih"

Aku tersenyum saat wajah tersipunya membuka penutup wajahku. Sangat berbeda dari Araska pertama kali kulihat.

Aku mengangguk. Dan saat itu, aku benar-benar telah resmi menjadi miliknya.

"Jangan banyak-banyak ya, pak. Nanti kerjaan di kantor numpuk" kata Mario memeluk Araska.

Aku tertawa melihatnya. Meskipun aku masih kesal dengan Mario, tetapi aku tidak membencinya. Aku sudah bisa mengobrol dengan Mario.

Aku dan Araska menikah di NZ, di tempat yang menurutku sangat romantis. Dan semua ini Araska sendiri yang pilih. Semua tamu juga diberikan kamar hotel untuk mereka singgah sementara.

Hari ini,
aku resmi menjadi pasangan hidupnya. Dihadiri dengan sahabat-sahabat kami dan keluarga kami.

Bapak tidak bisa hadir. Karena masih dalam masa tahanan. Tetapi aku akan menemuinya setelah aku dan Araska selesai honeymoon di sini.

Hubungan kami dipandang berbeda oleh orang lain,
kami juga tidak akan mendapatkan pengakuan telah menikah ketika kembali ke negara kami.

Tidak apa,
aku tidak membutuhkan itu.

Yang aku butuhkan saat ini adalah,
hidup berdua bersamanya dalam segala suka dan duka.

Araska,
Terima kasih telah hadir dengan segala yang telah kamu berikan untukku.

Araska,
mari kita hidup jauh lebih baik dari hari ini.

"Kita nanti punya anak berapa ya?"

THE END.

MAU JUJUR BOLEH?

SEBENERNYA CERITA INI CUMA BUAT SELINGAN DARI SOULMATE.

MAKANYA CERITANYA AGAK MAKSA DAN SANGAT SINGKAT.

WALAUPUN KONSEPNYA UDAH MATENG, TAPI TETEP AJA PAS NULIS KACAU KARENA TERALIHKAN DENGAN TUGAS. ANAKNYA EMANG SUKA GAK FOKUS KALO UDAH DIGANGGU.
.


.

GUYS,

TERIMA KASIH UNTUK SELURUH KOMEN, VOTE, APRESIASI YANG KALIAN BERIKAN❣

MAAF SAMPAI SAAT INI MASIH BERANTAKAN DALAM SEGI PENULISAN CERITA. KARENA MASIH TERUS BELAJAR DARI MASTAH MASTAH WATTY.

TERIMA KASIH,🙂

Luv u guys. hehe

BAYYYYYYYY~~~

XOXO,
Taco

Araska.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang