3. Accident

366 48 1
                                    

Kelas ekonomi yang membosankan akhirnya berakhir juga. Aku benar-benar berusaha untuk tidak memejamkan mata selama dua jam pelajaran tadi. Gaya mengajar guruku yang membosankan ditambah lagi dengan rasa kantuk akibat bangun terlalu pagi hari ini membuatku benar-benar tersiksa.

"Rosieeee!!!" Lisa yang duduk persis di depanku langsung menoleh ke arahku begitu guru keluar kelas.

Aku hanya mengangkat kepalaku sedikit. Setelah itu kembali menempelkan kepalaku di atas meja karena terlalu mengantuk.

"Bangun dong! Please, ceritain ada kejadian seru apa tadi pagi?!" Pinta Lisa dengan begitu antusias.

Mendengar Lisa menyebut kejadian tadi pagi, aku langsung menegakkan duduk.

"Kau harus tau! Tadi pagi aku melihat Kang Seungyoon!" Kataku dengan penuh semangat.

"Yah... apanya yang spesial sih? Tiap hari kan kamu juga nyari-nyari dia biar bisa liat," komentar Lisa dengan nada kecewa.

"Maksudku! Aku lihat dia! Dia juga lihat aku!!! Aaaaaaaaaa!"

"Terus, kamu sapa? Kalian ngobrol?"

"Eng... nggak...."

Mendengar jawabanku, Lisa refleks mencubit kedua pipiku.

"Ugh, Rosie, please... Kamu nggak bosen gini terus? Kalo gini terus kamu nggak ada harapan," kata Lisa memperingatkan.

"Tapi, aku belum siap. Aku juga nggak yakin dia masih kenal aku," kataku sedih.

"Hmm... yaudah, nanti dipikirin lagi, deh! Mending sekarang kita ke kantin! Aku laper banget, nih!" Ajak Lisa.

"Tapi, aku ngantuk banget. Kayaknya aku mau numpang tidur di perpus aja, dingin, bangkunya empuk," kataku.

* * *

Sampai di perpustakaan, aku lihat masih ada beberapa kubikel yang kosong. Aku memilih duduk di kubikel nomor 7. Tidak butuh waktu lama, aku hanya butuh waktu beberapa detik untuk terlelap.

* * *

"Maaf...."

Samar-samar, aku dengar suara seseorang di telingaku. Orang itu sepertinya juga berusaha membangunkanku dengan menepuk-nepuk pundakku.

Aku mulai membuka mataku. Samar-samar aku melihat sosok seorang pria yang ada di hadapanku. Pria? Dan sepertinya wajahnya tidak asing?

Kang Seungyoon???

Aku segera membuka mataku. Benar! Dia memang Kang Seungyoon! Aku langsung berusaha duduk dan menegapkan badanku. Sambil masih tergagap, tanganku berusaha merapikan rambutku yang menutupi sebagian wajahku.

"Maaf, aku biasa menempati kubikel ini," ucap Seungyoon.

"Ah? Begitu ya? Maaf, maaf...." kataku gelagapan sambil berusaha berdiri.

Namun, karena nyawaku belum terkumpul benar, aku kehilangan keseimbangan saat berusaha berdiri.

*BRUKKK*

Wajahku hampir saja mencium lantai. Tapi, dengan sigap, Seungyoon memegang bahuku.

Berkatnya, wajahku tidak jadi mencium lantai dan malah jatuh di dada sebelah kiri Seungyoon. Wajahku menempel di dadanya. Bagaimana ini???

Aku langsung menjauhkan kepalaku darinya, tapi terlambat... noda lip tintku telah menempel tepat di atas kantong kemeja Seungyoon.

"Ahhhh!!! Bagaimana ini? Maaaafffff..." kataku panik.

"Sssshhhhht!!!" Suara seseorang berusaha menegurku karena terlalu kencang berbicara.

Oia, benar, saat ini kami sedang di perpustakaan. Akhirnya, aku berusaha mengecilkan suaraku.

"Ma...maaf, bajumu..." kataku berbisik.

Seungyoon melirik ke arah bajunya yang kutunjuk. Matanya sontak terbelalak selama sekitar 3 detik. Tapi, setelah itu ia berusaha kembali bersikap tenang.

"Tidak apa-apa, bisa dicuci," jawabnya datar.

"Tapi..."

"Sudahlah, kau bisa lanjutkan kegiatanmu. Tidak usah pikirkan noda ini," katanya dingin, seolah tidak mau lagi diganggu.

Akhirnya, aku pun memutuskan untuk keluar dari perpustakaan. Langkahku berat. Aku rasanya ingin menangis karena sepertinya... dia sudah membenciku.

Closer to YoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang