2. Acquittance (2)

410 52 2
                                    

Kang Seungyoon menoleh ke arahku. Ia melihatku. Aku melihatnya. Kami melihat satu sama lain.

Kami bertatapan.
1 detik.
2 detik.
3 detik....

Aku memutuskan untuk berlari masuk ke gedung sekolah.

"Bagaimana ini? Apa dia akan menyangka aku sebagai orang aneh? Apa dia tau aku memperhatikannya sejak tadi?" Pikiranku penuh dengan pikiran negatif karena takut Kang Seungyoon akan membenciku.

Aku berjalan cepat ke arah kelasku, XII IPS 1. Aku berjalan menelusuri koridor. Melewati kelas XII IPA 1, XII IPA 2, XII IPA 3, XII IPA 4, ....

Aku memperlambat langkahku.

"Kelas Seungyoon..." gumamku dalam hati.

"Permisi," seseorang mohon izin karena aku menghalangi pintu masuk kelas.

"Ah? Ah, ma... maaf," balasku gelagapan.

Dia. Kang Seungyoon. Aku melihatnya lagi. Kami bertatapan lagi.

Aku masih dalam keadaan shock ketika Kang Seungyoon melintas di depanku untuk masuk ke dalam kelasnya. Aku memperhatikannya masuk ke dalam kelas. Ia menuju ke tempat duduknya, yaitu di barisan paling depan pojok kanan, dekat jendela.

Sebelum Kang Seungyoon menyadari keberadaanku lagi, aku bergegas menuju kelasku.

Tiba di kelas, aku melihat jam dinding yang terpampang di depan kelas. Jam baru menunjukkan pukul 06.30, masih satu jam lagi sebelum bel masuk sekolah berbunyi. Teman-temanku tentu saja belum ada yang datang.

Setelah duduk di bangkuku, aku mengeluarkan hp untuk mengetik sebuah pesan.

Me:
Lalisaaa! Hari ini sepertinya hari keberuntunganku. Cepat datang ke sekolah! Aku mau cerita 😭😭😭

Tanpa menunggu lama, tampak notifikasi pesan balasan dari Lisa.

Lalisa:
Apaaa? Tunggu aku Rosie! Aku masih poop~

Me:
Ewww!!! Cepat selesaikan!


To be continued ✍🏻

Closer to YoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang