5. Befriend

291 36 2
                                    

Lagi-lagi, aku tiba sekitar pukul 6 pagi di sekolah. Namun, kali ini kulakukan atas inisiatif diriku sendiri. Demi mencari seseorang yang kucari.

Saat berjalan memasuki gerbang sekolah, aku berusaha mengingat kembali rancangan dialog yang sudah kususun tadi malam.

"Halo... apa kamu masih ingat aku? Aku teman sekelompokmu waktu MOS dulu...."

Aku menggeleng-gelengkan kepalaku karena tidak yakin dengan rencana basa-basi yang kedengaran sangat basi itu.

"Halo, aku Rose. Aku yang bertemu denganmu kemarin siang di perpus."

"Uhm, kau bicara denganku?" Tiba-tiba terdengar suara orang dari belakangku.

Aku menoleh ke belakang dan rasa kagetku membuat kakiku lunglai seketika sehingga hampir terjatuh. Namun, beruntungnya, lagi-lagi Seungyoon dapat menyelamatkanku tepat waktu.

"Hobimu jatuh ya?" Tanya Seungyoon.

"Iya, jatuh cinta sama kamu........." jawabku dalam hati.

"Maaf," kataku pelan.

"Oh, jadi hobimu minta maaf?" Tanyanya lagi.

Aku menggeleng. Kemudian, ketika aku tersadar kalau kedua tangan Seungyoon masih memegangi lengan kanan-kiriku untuk menopangku berdiri, aku menatapnya malu.

"Eh, maaf," kata Seungyoon buru-buru seolah dapat menyadari maksud tatapanku tanpa bicara.

"Nggak apa. Oh iya, kenalkan. Aku Rose," kataku sambil mencoba mengulurkan tanganku dan berusaha sebisa mungkin untuk tenang agar tanganku tidak terlihat gemetar.

"Iya. Aku sudah dengar semua gumamanmu tadi. Kita satu kelompok MOS dulu?" Seungyoon bertanya padaku dan mengabaikan uluran tanganku.

Aku malu, tapi tetap berusaha untuk tetap cool sambil perlahan menarik kembali uluran tanganku.

"Iya, kelompok 'Nasi Goreng'," kataku mengingatkan karena pada waktu itu nama-nama kelompok MOS angkatan kami diambil dari nama-nama makanan.

Seungyoon pun mengangguk-angguk seolah sudah ingat.

"Baiklah. Aku akan mengingatmu. Rose."

Kemudian, ia meraih tangan kananku yang tadi diabaikannya. Lalu, telapak tangannya yang lain menepuk tanganku pelan.

"Sampai jumpa lagi... Rose," katanya.

Setelah itu, ia berlalu meninggalkanku untuk masuk ke gedung sekolah terlebih dahulu.

Aku yang masih tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi hanya dia menatap punggungnya yang semakin menjauh dari hadapanku hingga akhirnya tidak terlihat lagi di dalam gedung sekolah.

Setelah kembali sadar, aku segera mencari hp yang kusimpan di kantong depan tas. Dengan terburu-buru, kuketik pesan untuk sahabatku.

Me:
Lisaaaa!!!
This must be the luckiest day of my life!
Sumpah gw ga halu!!! Barusan gw tos-tosan sama Seungyoon!

Tidak berapa lama, panggilan masuk datang dari Lisa.

Lisa: What? Seungyoon what???

Rose: Aku ketemu Seungyoon lagi, Liiis! Kita kenalan terus dia bilang dia bakal inget namaku terus terus dia ajak tos! OH-MY-GOD aku seneng banget. Kukira dia nggak bakal mau ngomong lagi sama aku.

Lisa: Ini serius? Gilaaaa... kalo ada kemanjuan gini sih aku nggak bakal nyuruh-nyuruh kamu move on lagi. Fighting, Rosieeee!

Rose: OMG OMG Thanks, Liiis. Kamu cepetan dong ke sekolah. Aku sendiri nih.

Lisa: Yah, sorry nih kayaknya masih lama deh. Sekarang aja masih di kamar mandi.

Rose: Hah? Lagi mandi terus telepon???

Lisa: Nggak sih, lagi number 2 aja.

Rose: Oh...

Lisa: Hmm~

Rose: Eh? Number 2? Maksudnya poop?

Lisa: Yesss.

Rose: Ewhhh. Kenapa sih tiap jam segini diajak ngobrol malah poop terus.

Lisa: Yaaa, emang udah jadwalnya, Sissy. Pencernaanku kan bagus.

Rose: Ya udah, ah. Tutup aja!

Lisa: Hahaha, ok. Jangan lupa update kabar terbaru kalo ada yang uwu-uwu lagi. Bye, Rosie~

Closer to YoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang