KANINA DEWI

34.9K 736 5
                                    

NINA POV.

    Di pagi hari aku bersama komputer, di malam hari aku bersama laptop. Yah begitulah aku, hidup seorang karyawan swasta yang juga suka menulis. Di pagi hari aku jadi karyawan, di malam hari aku curhat di dalam kertas elektronik. Jangan tanya aku tidur jam berapa?, karena jam di kamarku tidak berfungsi aku lakukan semua sesukaku.

    Namaku Kanina Dewi, usiaku 29 tahun tapi aku belum nikah. Entah kapan Andi akan mengajakku menikah? kupikir kita sudah siap, umur kita sudah sama - sama 29, materinya pun sudah mapan toh aku tidak menuntutnya untuk menafkahi aku sepenuhnya, aku tidak akan habiskan uangnya, karena aku masih bekerja. Sudah 5 tahun kita pacaran tapi tidak ada perkembangan yang berarti, aku juga tidak bisa meninggalkannya karena cinta bukanlah sebuah permainan.

"Pagi mas," sapaku di telpon.

"Iya"

"Kamu udah mau berangkat kerja? "

"Iya"

"Oke hati - hati di jalan"

"Iya kamu juga ya"

    Dulu waktu tahun - tahun pertama jadian mas Andi selalu menghubungiku, sekarang kalau aku tidak menghubunginya duluan dia tidak akan telpon. Dulu dia masih berlaku romantis, tapi sekarang?. Jangankan romantis dia malah tidak pernah melihat ku sebentar saat aku sakit. Sekarang semenjak mas Andi hidup dengan jabatan barunya itu dia semakin sibuk, meski begitu aku juga harus berikan yang terbaik, dia begini juga untuk masa depan kita nanti.

     Aku dan sahabatku Rani tinggal dalam satu rumah yang kita sewa bersama. Kami sudah bersahabat sejak kami duduk di sekolah dasar. Rani sudah seperti saudaraku sendiri, bahkan mamaku sudah seperti mamanya begitu pula ibunya. Biarpun serumah tempat bekerja kita berbeda arah.

"Kenapa lu, Nin?," tanya Rani

"Gapapa," Jawabku sambil menggeleng.

"Gapapa tapi manyun gitu"

"Si Andi kalau gue enggak telpon duluan dia enggak akan kasih kabar"

"Yah, lagi pacaran udah lama, 5 tahun tapi enggak ada perkembangan. Pacaran atau kredit rumah ? Kredit pun udah lunas kali sekarang!. Lu pepet lah!. Mau sampai kapan kayak gini ?"

"Ngaca woy!. Situ gimana? "

"Eh gue mah jelas ya masih jomblo, nah lu ?. Pacaran iya, tapi makin lama makin hambar !"

Bukan hanya Rani tapi mamapun sudah menagih kapan aku akan menikah.

    Aku bekerja di sebuah rumah sakit di bagian office. Setiap hari aku di depan komputer untuk menginput data pemakaian obat harian, menghitung daftar kebutuhan obat, membuat faktur pemesanan obat antar cabang. Aku selalu bersama komputer dan berkas laporan, setiap hari aku ingin malam cepat datang karena disaat malam aku sudah menjadi diriku sendiriku. Seorang penulis yang menuliskan segala perasaan hati, pemikiran semua berkumpul menjadi seperti hal yang sangat menyenangkan. Tak ada batas untukku menulis, sampai kapanpun aku akan terus menulis. Mencurahkan hati, karena aku tak kunjung di nikahi.

   Sudah jam makan siang, aku lihat ke layar hp ku. Layarnya kosong hanya ada notifikasi dari web berita, bahkan saat makan siang pun dia tidak sempat bilang hai?,  sesibuk apa pekerjaan seorang manager ?.

Aku pun langsung melakukan panggilan,

"Halo," dia menjawab telpon dariku.

"Kamu udah makan siang? ", tanyaku.

"Iya ini sebentar lagi"

"Kamu sibuk banget ya? "

"Ya begitulah sayang, kenapa? "

COMPLICATED (tersedia di Playstore)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang