Marriage? Should I? (part 6)

1.9K 249 8
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Malam itu adalah kenangan yang buruk. Hatinya hancur  saat Dia melihatnya. Bayi imutnya, singa kecil kesayangannya. Mark yang masih remaja itu menatapnya dengan menyesal lalu menangis terseduh-seduh di pelukannya. Perkataan maaf di dengarnya terus berulang-ulang oleh bibir yang bergetar. Emosi yang selama ini jarang di tunjukkan oleh sang anak. Hanya di lakukan saat ia kecil itupun kalau ia sedang merindukan neneknya.

“ i-ibu aku hiks aku m-mohon maafkan aku”

“…”

“ja-jangan membenciku ibu hiks”

Aku menyukainya.

“..”

“jangan ti hiks tinggalkan aku”

Menjijikan.

“…”

Jaejoong ingin mengelus pundak anaknya dengan lembut dan ingin mengatakan kata-kata penenang namun ia tidak bisa. ia seperti patung tidak bisa berbuat apa-apa .

Ibu, aku takut.


Jaejong terbangun. Menghela napas panjang.

Pertanda apa ini. benar-benar menakutkan.  Mimpi yang sangat mengerikan.

Menoleh ke samping berharap sosok sang suami berada disitu namun nihil.

Kemana perginya suaminya itu. Pergi Jogging kah?

Mengangkat bahunya cuek. jaejong beranjak dari atas tempat tidur dan mulai bersiap karena sebentar lagi ia akan melakukan tugas sebagai seorang ibu rumah tangga yang baik untuk ke tiga jagoannya.

.....................................................................

Ini sudah memasuki bulan ke dua dan hubungan mereka berduapun semakin dekat. Keluarga Mark pun sudah menganggap Lucas sebagai bagian keluarga mereka. bagaimana mungkin? Karena mereka sudah tahu kalau mereka bersahabat? Yup, but thats not the reason. Lucas itu orang yang tampan tapi bobrok kalau menurut mark. Dia itu pria yang jiwa Konfidennya melebihi garis batas. So, hanya dengan mengatakan bahwa masakan nyonya Lee sangatlah enak melebihi restaurant yang ada. maka Jaejong langsung mengambil tindakan untuk mengadopsi(?) Lucas. And look hows lucky he is,

so meskipun sibuk mereka masih bisa mencuri waktu untuk bisa bertemu dan melakukan kencan kilat. Dan mark masih terus mengelak dengan wajahnya yang memerah.

Walaupun begitu Lucas tidak henti-hentinya terus memberikan kata-kata cheesy entah itu lewat telepon, pesan ataupun secara langsung. Ini adalah jenis-jenis komunikasi yang membutuhkan feedback.

Wong Edan: 'dan kau adalah feedback untukku'

It's really cringe as fuck.

Jarinya menari diatas layar touchscreen membalas pesan singkat lalu mengirimnya. Merenggangkan badannya sedikit diatas kasur lalu melompat berdiri. Berjalan ke arah jendelah lalu di bukannya tirai gorden itu.

Pagi ini cerah sekali. secerah bedak cream BB punyanya nyonya ibu kalau kata jisung. Entahlah, adiknya yang mungkin terlalu banyak bergaul dengan teman lumba-lumbanya a.k.a chenle atau mungkin mark yang sedang mengalami masa pubertas ke dua.

Yang pasti pagi ini Jisung bangun lebih awal dari yang lainnya. Sang ibu sempat kaget dan hampir menyiraminya dengan air sabun cuci piring karena berpikir bahwa yang di depannya ini adalah hantu.

LUMARK DAILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang